Menetapkan Sasaran SMART Hasil Tahap Perencanaan

satwa maskot penyampai pesan masyarakat masih tetap dengan pilihan pertama yaitu Cempala Kuneng. Kemudian untuk objektif sementara tetap kepada sasaran yang sudah kita rumuskan di dalam projek plan yaitu sasaran I penguatan lembaga ada di mukim Leupung dan sasaran II rehabilitasi hutan ulayat. Adapun dewan pengawas hasil dari pertemuan masyarakat meminta ada 7 komponen yang terdapat didalamnya yaitu Mukim, Keuchik, guru, Tokoh masyarakat, ulama, pemuda dan perempuan. Dari hasil workshop dan diskusi yang telah dilakukan disepakati untuk melakukan beberapa pertemuan lanjutan seperti pertemuan untuk membahas lebih lanjut mengenai dewan pengawas, penjangkauan masyarakat untuk membicarakn hal-hal yang berkaitan dengan kelancaran program, implementasi program dan sebagainya. Matrik stakeholder workshop dapat dilihat pada lampiran 1.

5.3.7 Menetapkan Sasaran SMART

Tujuan umum dari program ini adalah meningkatnya kualitas hidup masyarakat di kawasan target melalui peningkatan pemahaman masyarakat tentang pemanfaatan keanekaragaman hayati yang lestari. Adapun sasarannya yang ingin dicapai adalah: S.1. Meningkatkan kepedulian dan kapasitas masyarakat sehingga mampu berperan aktif dalam upaya pemanfaatan sumber daya secara lestari S.2. Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap upaya pelestarian alam dan ekosistem demi pemanfaatan yang berkelanjutan S.3. Memperkuat kembali peran lembaga adat lokal dalam pengelolaan sumberdaya alam S.4. Adanya kader konservasi yang aktif terlibat dalam pengelolaan kawasan dan mendorong pengambilan keputusan yang ramah lingkungan Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut di atas, diperlukan suatu sasaran antara intermediate objectives yang lebih spesifik sehingga pada akhir kegiatan capaian yang diharapkan dapat lebih jelas dan terukur. Sasaran antara ini adalah: 1. Di akhir program, terwujud pengelolaan sumberdaya hutan berkelanjutan melalui penguatan lembaga adat lokal Pawang Uteun di Kemukiman Leupung untuk menyelamatkan hutan seluas minimal 3000 ha. 2. Pada akhir program, kegiatan Peudeep Lampoh di Kemukiman Kueh, menerapkan prinsip-prinsip ekologi dan keanekaragaman hayati untuk memberi manfaat ekonomi, sosial, dan ekologi pada setidaknya 1000 ha lahan sehingga mengurangi ancaman pembukaan hutan, untuk pertanianperkebunan. 3. Pada akhir kampanye, masyarakat Mukim Lhoknga sepakat membangun inisiatif Pawang Uteun untuk pengelolaan berkelanjutan dan penyelamatan hutan ulayat seluas 500 ha. 4. Pada bulan ke-12 program, meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai peran hutan sebagai perlindungan sumberdaya air dari 22 menjadi 40. Berdasarkan keempat sasaran antara di atas, disusunlah kerangka kegiatan yang akan dilakukan selama 12 bulan Kampanye Bangga dengan ringkasan seperti yang dapat dilihat di lampiran 4. Sebagai maskot Kampanye Bangga adalah burung Cempala Kuneng, yang juga merupakan burung kebanggaan masyarakat Aceh pada umumnya. Sedangkan slogan yang diusung kampanye ini adalah “Uteun Ta Jaga Rakyat Sejahtera”.

5.3.7 Flagship Species: Cempala Kuneng