18
B. Kajian Tentang Karakteritik Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Anak-anak pada usia SD berada dalam usia antara 6-12 tahun. Pada usia ini siswa SD termasuk dalam akhir masa kanak-kanak late childhood Hurlock,
1980: 146. Menurut para pendidik pada masa ini merupakan periode kritis, maksudnya pada masa ini anak membentuk apa yang akan dibawa sampai dewasa.
Biasanya jika pada masa ini anak pandai dalam bidang akademis, maka anak tersebut pandai dalam akademis hingga usia dewasa. Hal ini sama berlaku dalam
bidang bakat yang lain. Dalam pendapat lain Izzaty 2013: 115 menyebutkan bahwa ciri-ciri masa
kanak-kanak akhir, terutama anak pada masa kelas tinggi Sekolah Dasar adalah: 1.
Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari 2.
Ingin tahu, ingin belajar dan realistis 3.
Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus 4.
Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah
5. Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain
bersama, membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya. Dalam usaha mengakomodasi kebutuhan pembelajaran anak pada masa
kanak-kanak akhir Marsh dalam Izzaty, 2013: 116 menyebutkan bahwa pembelajaran di SD selayaknya menggunakan strategi sebagai berikut.
1. menggunakan barang-barang yang konkret,
2. menggunakan alat-alat visual
3. menggunakan contoh yang akrab dengan dunia anak atau lingkungan sekitar
anak,
19 4.
menjamin penyajian materi secara singkat dan terorganisir, dan 5.
memberikan latihan nyata dalam latihan penyelesaian masalah. Implementasi pendapat Marsh terkait strategi pembelajaran berlandaskan
ciri atau karakteristik anak pada masa kanak-kanak akhir ini diwujudkan dalam pengembangan modul pembelajaran matematika. Pengembangan modul
pembelajaran matematika berdasarkan pendekatan Montessori ini disusun dengan berbagai penyesuaian dengan karakteristik anak. Penyesuaian tersebut diantaranya
penyusunan modul disertai dengan alat peraga praktis, penyelesaian masalah berinteraksi dengan lingkungan, serta pengembangan modul ini menghargai
perbedaan individu dalam tingkat pemahaman materi atau kecepatan belajar. Modul pembelajaran matematika berdasarkan pendekatan Montessori
sangat sesuai dengan karakteristik siswa kelas V SD yang berada dalam masa kanak-kanak akhir. Penggunaan modul ini mendorong siswa untuk mendapatkan
pengalaman secara langsung, sehingga keingintahuan dan perkembangan anak dapat berjalan secara berdampingan. Dalam penyajian materi dalam modul ini
juga disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Dalam modul ini siswa diberikan fasilitas berupa alat peraga yang praktis dan sederhana. Adanya media
atau alat peraga ini bertujuan untuk memberikan materi yang lebih konkret bagi siswa. Selain itu, modul ini dapat digunakan secara luwes bagi masing-masing
siswa sesuai dengan tingkat kecepatan belajar siswa.
20
C. Kajian Tentang Pendekatan Montessori