Teknik Analisis Data Desain Uji Coba Produk

54 tanpa dipersiapkan apa yang akan diobservasi Widoyoko, 2015: 49. Observasi tidak sistematis disebut juga observasi tidak terstruktur. Observasi dalam penelitian dan pengembangan ini dilakukan pada tahap studi pendahuluan dan uji coba. Observasi pada tahap studi pendahuluan bertujuan untuk mendapatkan permasalahan yang ada di kelas sedangkan observasi pada saat uji coba media bertujuan sebagai bahan masukan untuk memperbaiki modul. Komponen yang diobservasi pada awal penelitian adalah metode pembelajaran, sumber belajar, dan media pembelajaran matematika di kelas. Sedangkan observasi yang dilakukan pada proses uji coba adalah respon siswa terhadap modul yang dikembangkan.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis dalam penelitian pengembangan ini yaitu menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Data kualitatif berasal dari kegiatan studi pendahuluan melalui observasi dan wawancara dideskripsikan. Saran tertulis yang berasal dari kuesioner ahli materi, ahli media, dan respon siswa juga dideskripsikan. Adapun data kuantitatif yang diperoleh melalui angket penilaian ahli materi dan ahli media dikonversikan ke data kualitatif. Pengkonversian data dalam penelitian ini menggunakan pengkonversian skala lima milik Widoyoko 2010: 235-238 sebagai berikut. 55 Tabel 6 Tabel konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Menurut Widoyoko 2010: 238 Rentang Kriteria X Xi + 1,80 Sbi Sangat Baik Xi + 0,60 Sbi X ≤ Xi + 1,80Sbi Baik Xi – 0,60Sbi X ≤ Xi + 0,60Sbi Cukup Xi – 1,80Sbi X ≤ Xi – 0,60 Sbi Kurang X ≤ Xi – 1,80Sbi Sangat Kurang Keterangan: Xi Rerata Ideal = ½ skor mak ideal + skor min ideal Sbi Simpangan baku ideal = 16 skor mak ideal – skor min ideal X = Skor Empiris Dengan demikian, berdasarkan rumus di atas maka penerapan pada penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut. Skor Maksimal = 5 Skor Minimal = 1 Xi = ½ 5 + 1 = 3 Sbi = 16 5 – 1 = 0,6 56 Skala 5 Sangat Baik = X Xi + 1,80 Sbi = X 3 + 1,80 x 0,6 = X 3 + 1,08 = X 4,08 Skala 4 Baik = Xi + 0,60 Sbi X ≤ Xi + 1,80Sbi = 3 + 0,60 x 0,6 X ≤ 3 + 1,80 x 0,6 = 3 + 0,36 X ≤ 3 + 1,08 = 3,36 X ≤ 4,08 Skala 3 Cukup = Xi – 0,60Sbi X ≤ Xi + 0,60Sbi = 3 – 0,60 x 0,6 X ≤ 3 + 0,60 x 0,6 = 3 – 0,36 X ≤ 3 + 0,36 = 2,64 X ≤ 3,36 Skala 2 Kurang = Xi – 1,80Sbi X ≤ Xi – 0,60 Sbi = 3 – 1,80 x 0,6 X ≤ 3 – 0,60 x 0,6 = 3 – 1,08 X ≤ 3 – 0,36 = 2,92 X ≤ 2,64 Skala 1 Sangat Kurang = X ≤ Xi – 1,80Sbi = X ≤ 3– 1,80 x 0,6 57 = X ≤ 3 – 1,08 = X ≤ 1,92 Adapun penerapan perhitungan rumus konversi di atas disederhanakan sebagai berikut. Tabel 7 Tabel konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Penyesuaian Widoyoko Rentang Kriteria X 4,08 Sangat Baik 3,36 X ≤ 4,08 Baik 2,64 X ≤ 3,36 Cukup 1,92 X ≤ 2,64 Kurang X ≤ 1,92 Sangat Kurang Hasil dari pengolahan data dibandingkan dengan menggunakan rumus di atas. Kriteria validitas menunjukkan kesesuaian antara teori dengan buku modul yang disusun dalam ukuran baik. Apabila hasil dari validitas menunjukkan cukup baik atau kurang, atau sangat kurang maka modul harus diperbaiki berdasarkan masukkan dari ahli materi dan ahli media. Sedangkan teknik analisis dalam penelitian pengembangan berupa angket siswa data kuantitatif dikonversikan ke data kualitatif dengan skor maksimal 3. Adanya penurunan skor maksimal pada angket siswa dilakukan untuk memudahkan siswa dalam memilih kesuaian pilihan dengan pendapat siswa berdasarkan saran dari validator instrumen respon siswa. 58 Dalam penelitian ini, produk yang dikembangkan dianggap layak digunakan sebagai media pembelajaran apabila hasil uji coba lapangan minimal termasuk dalam kriteria baik. Kriteria baik dalam hal ini mencapai skor ≥2,5. 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN