Setting dan Subjek Coba Teknik Pengumpulan Data

48 b. Uji Coba Lapangan Utama Uji coba lapangan utama menurut Dick and Carey DickLou Carey, 1978: 159- 160 merupakan uji coba dengan evaluasi small groups yang melibatkan 10-20 siswa dengan kemampuan yang beragam. Dalam uji coba ini peneliti mengambil 10 orang siswa dengan kemampuan belajar yang beragam. Pemilihan subjek coba dilakukan oleh wali kelas VA SD N Tukangan. c. Uji Coba Lapangan Operasional Uji coba lapangan operasional merupakan evaluasi dalam keadaan yang sebenarnya. Uji coba lapangan operasional ini dilakukan sesuai dengan saran Dick and Carey DickLou Carey, 1978: 159-160 sebanyak jumlah siswa yang ada pada lapangan sebenarnya, yaitu siswa satu kelas dari kelas VB SD N Tukangan yang sebenarnya berjumlah 23 siswa, namun dikarenakan sakit 1 orang siswa tidak dapat mengikuti uji coba. Oleh karena itu, peneliti melibatkan 22 orang siswa dengan kemampuan berbeda dalam uji coba lapangan operasional.

2. Setting dan Subjek Coba

Penelitian pengembangan produk modul pembelajaran bangun ruang dengan pendekatan Montessori untuk kelas V sekolah dasar ini dilakukan di SD Negeri Tukangan. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Tukangan yang berjumlah 34 siswa. 49

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam media ini adalah: 1. Angket Angket menurut Widoyoko 2015: 33-34 adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan secara tertulis kepada reponden yang berkepentingan. Dalam penelitian pengembangan angket ditujukan bagi ahli materi, ahli media, dan siswa untuk memperoleh tanggapan tentang produk modul pembelajaran yang dikembangkan. Pembuatan angket dalam penelitian ini berdasarkan teori untuk mengkaji penyusunan modul dan karakteristik pendekatan Montessori. Angket ahli materi dibuat berdasarkan pengembangan Garis-garis Besar Isi Modul GBIM dalam Daryanto 2013: 9-37 mengenai karakteristik modul dan faktor yang melandasi GBIM. Sedangkan karakteristik Montessori dibuat berdasarkan teori pendekatan Montessori. Sebelum digunakan instrumen divalidasi oleh ahli materi yaitu Bapak Petrus Sardjiman, M.Pd dosen matematika jurusan Pendidikan Sekolah Dasar FIP UNY. Berikut kisi-kisi angket yang digunakan: Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Validasi Ahli Materi No Aspek Kriteria No. Butir 1. Karakteristik siswa Kesesuaian dengan perkembangan siswa 3, 14 Kemenarikan bagi siswa 9 2. Tujuan Kesesuaian dengan SK, KD, tujuan pembelajaran 1, 2 3. Penyusunan Materi Keruntutan materi 8, 10 Kedalaman materi 5, 15 50 Materi kontekstual 4 4. Alat peragamediametode Kesesuaian alat peraga 6 Kegiatan mandiri siswa 13 7. Prinsip Montessori Learning by Doing 11, 12 Kegiatan siswa terstruktur 16 3 tahap pembelajaran montessori 17 8. Karakteristik Modul Berdiri sendiri 18 Self-Contained 7 9. Daya tarik Tampilan halaman sampul 19,20, 21 Tampilan halaman isi 22, 23 Pemilihan huruf 24 Selanjutnya, angket ahli media dibuat berdasarkan teori Daryanto 2013: 9-15 mengenai karakteristik modul serta elemen mutu modul dan teori pendekatan Montessori. Instrumen sebelum digunakan divalidasi oleh Bapak Sungkono, M.Pd. dosen Teknologi Pendidikan FIP UNY. Adapun kisi-kisi angket yang dibuat adalah sebagai berikut. Tabel 3 Kisi-kisi Instrumen Validasi Ahli Media No Aspek Kriteria No. Butir 1. Format Penggunaan kolom 1 Penggunaan kertas 2,3,4 Penggunaan tanda icon 5 2. Organisasi Organisasi materi 6,7,8 Organisasi tampilan 9 3. Daya tarik Tampilan halaman sampul 10,11,12 Tampilan halaman isi 14 4. Huruf Pemilihan huruf 15 5. Ruang kosong Tata margin 16 Tata desain 13 6. Konsistensi Konsistensi penggunaan huruf 17 Konsistensi tata letak 18 7. Kerangka Keruntutan Kerangka 19 8. Prinsip Montessori Alat peraga 23 Learning by doing 27 Ketepatan alat peraga 20, 21, 22 9. Karakteristik Modul Adaptif 26 Akrab 25 Self Instruction 24 51 Angket tanggapan siswa terhadap modul matematika bangun ruang dengan pendekatan Montessori oleh Bapak Sungkono, M.Pd. selaku dosen tekonologi pendidikan FIP UNY. Tabel 4 Kisi-kisi Instrumen Angket Respon Siswa No Aspek Kriteria No. Butir 1. Modul Pemanfaatan modul 1, 4, 5, 7, 8, 9, 10 Berdiri sendiri 3, 6 Alat peraga 12, 13 3. Daya Tarik Kemenarikan bagi siswa 2, 11 Kisi-kisi instrumen untuk ahli materi, ahli media, dan angket respon siswa yang telah dipaparkan di atas merupakan kisi-kisi yang telah divalidasi oleh ahli yang memiliki kompetensi dibidang pengembangan instrumen. Sebuah instrumen disebut valid apabila instrumen tersebut benar-benar mengungkap aspek yang diselidiki secara tepat. Validator instrumen penelitian ahli materi adalah dosen Matematika Sekolah Dasar PGSD FIP UNY. Sedangkan validator instrument penelitian ahli media dan angket uji coba adalah dosen Tekonologi Pendidikan FIP UNY. Kisi-kisi yang telah dibuat kemudian didiskusikan kepada validator, lalu diperbaiki hingga layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. Hasil validasi instrumen ahli materi, menghasilkan perbaikan aspek dan indikator. Jumlah aspek sebelumnya adalah 8 kurikulum, perkembangan siswa, organisasi materi, alat peragamedia, kesesuaian metode, prinsip Montessori, karakteristik modul menjadi 9 aspek, yaitu kurikulum, perkembangan siswa, organisasi materi, alat peragamedia, kesesuaian metode, prinsip Montessori, 52 karakteristik modul, dan daya tarik. Sedangkan jumlah indikator sebelumnya adalah 15, kemudian diperbaiki menjadi 24 indikator. Hasil validasi instrumen ahli materi terlampir. Hasil validasi instrumen ahli media, tidak ada yang diperbaiki, penggunaan aspek sudah sesuai. Pada validasi instrumen uji coba terdapat perbaikkan berupa perbaikkan penggunaan bahasa, perbaikkan skala skor dari 5 menjadi skor maksimal 3 dan penghapusan beberapa butir soal sehingga jumlah butir soal berubah. Jumlah butir soal sebelumnya adalah 15 butir, kemudian diperbaikki menjadi 13 butir. Hasil validasi instrumen uji coba terlampir. 2. Wawancara Wawancara merupakan proses tanya jawab atau dialog secara lisan antara pewawancara dengan responden orang yang diwawancarai Widoyoko, 2015: 40. Dalam penelitian pengembangan ini, peneliti menggunakan jenis wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur menurut Arikunto 2010: 199 adalah teknik wawancara dimana peneliti secara bebas, tanpa terikat oleh pertanyaan tertentu. Kelebihan metode ini adalah pihak yang diwawancarai merasa lebih santai, karena pewawancara tidak membawa pedoman formal. Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa. Wawancara dengan guru bertujuan untuk mendapatkan permasalahan yang ada di kelas sedangkan wawancara kepada siswa dilakukan pada saat uji coba media, tujuannya sebagai bahan masukan untuk memperbaiki media. 53 Pertanyaan yang diajukan kepada guru pada awal penelitian tertera dalam tabel berikut. Tabel 5 Pertanyaan Wawancara dengan Guru Kelas Tahap Awal Penelitian No Pertanyaan 1. Apa kesulitan yang paling banyak dialami oleh siswa? 2. Materi apa yang sulit bagi siswa dalam matematika? 3. Apa metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika? 4. Bagaimana pemanfaatan media pembelajaran dalam mata pelajaran matematika? 5. Bagaimana kualitas siswa yang diharapkan oleh guru setelah siswa melaksanakan pembelajaran? 6. Kegiatan belajar apa yang biasanya dilakukan siswa untuk mencapai kemampuan atau kompetensi yang diinginkan? Sedangkan wawancara kepada siswa dilakukan ditengah uji coba, pertanyaan kepada siswa meliputi saran perbaikkan modul, kemenarikan modul, dan kemudahan penggunaan modul. 3. Observasi Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tidak sistematis. Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang dilakukan dengan 54 tanpa dipersiapkan apa yang akan diobservasi Widoyoko, 2015: 49. Observasi tidak sistematis disebut juga observasi tidak terstruktur. Observasi dalam penelitian dan pengembangan ini dilakukan pada tahap studi pendahuluan dan uji coba. Observasi pada tahap studi pendahuluan bertujuan untuk mendapatkan permasalahan yang ada di kelas sedangkan observasi pada saat uji coba media bertujuan sebagai bahan masukan untuk memperbaiki modul. Komponen yang diobservasi pada awal penelitian adalah metode pembelajaran, sumber belajar, dan media pembelajaran matematika di kelas. Sedangkan observasi yang dilakukan pada proses uji coba adalah respon siswa terhadap modul yang dikembangkan.

4. Teknik Analisis Data