Elemen Mutu Modul Kajian Tentang Modul Pembelajaran

32 Pengembangan modul matematika dengan pendekatan Montessori kali ini diadaptasikan sesuai dengan karakteristik modul self instruction, self contained, berdiri sendiri, adaptif, dan user friendly. Penyesuaian modul yang dikembangan dengan karakteristik modul yang baik menurut Daryanto 2013: 9- 10 dilaksanakan dengan proses validasi dan uji coba. Validasi dan uji coba yang dilakukan adalah validasi ahli modul, validasi ahli materi, dan uji coba terhadap siswa kelas V SD N Tukangan Yogyakarta.

5. Elemen Mutu Modul

Menurut pendapat Daryanto 2013: 13-15 untuk menghasilkan modul yang berperan sesuai dengan harapan modul yang dikembangkan harus memenuhi prasyarat, yaitu format, organisasi, daya tarik, spasi kosong, dan konsistensi. Penyusunan modul bangun ruang dengan pendekatan Montessori memperhatikan berbagai elemen mutu modul sebagai berikut. a. Format Dalam modul matematika pendekatan Montessori bangun ruang untuk kelas V SD menggunakan format sebagai berikut. 1 Menggunakan format kolom tunggal yang diseimbangkan dengan ukuran kertas yaitu ukuran B5 dan disesuaikan dengan kerapihan modul. 2 Menggunakan format kertas vertikal sesuai dengan tata letak dan format pengetikkan. 3 Menggunakan tanda-tanda icon yang mudah ditangkap dan bertujuan untuk menekankan kepada hal penting atau khusus. Modul yang dikembangkan 33 menggunakan tanda yang mudah ditangkap berupa kartun dan kombinasi warna. b. Organisasi Dalam modul matematika pendekatan Montessori bangun ruang untuk kelas V SD menggunakan organisasi sebagai berikut. 1 Menampilkan peta atau bagan yang menggambarkan cakupan materi yang akan dibahas dalam modul. 2 Mengorganisasikan isi materi pembelajaran dengan urutan dan susunan yang sistematik, sehingga memudahkan siswa memahami materi pembelajaran dalam modul. Dalam modul matematika yang dikembangkan organisasi materi yang disajikan adalah dari mudah ke sulit. 3 Menempatkan ilustrasi dan gambar secara tepat serta alat peraga yang mendukung. 4 Mengorganisasikan antar bab, antar unit dan antar paragraph dengan alur yang sesuai agar memudahkan siswa dalam memahami modul. 5 Mengorganisasikan antara judul, subjudul, dan uraian yang mudah diikuti oleh siswa. c. Daya tarik Dalam modul matematika pendekatan Montessori bangun ruang untuk kelas V SD menggunakan daya tarik yang ditempatkan dalam beberapa bagian yaitu: 1 Bagian sampul cover dengan mengombinasikan warna, gambarilustrasi, bentuk dan ukuran huruf yang serasi. 2 Bagian isi dengan menempatkan rangsangan berupa gambarilustrasi, pencetakan huruf tebal, tipis, miring, garis bawah, warna. 34 d. Bentuk dan ukuran huruf Dalam modul matematika pendekatan Montessori bangun ruang untuk kelas V SD penggunaan huruf dengan ketentuan berikut. 1 Menggunakan bentuk dan ukuran huruf yang mudah dibaca bagi siswa, serta bukan huruf yang terkesan formal agar lebih menarik bagi siswa 2 Menggunakan perbandingan huruf yang proporsional antar judul, bab, sub bab, dan isi naskah. 3 Menghindari penggunaan huruf kapital pembaca dalam membaca naskah modul untuk seluruh naskah, karena akan menyulitkan bagi pembaca. e. Ruang spasi kosong Ruang kosong diberikan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk menuliskan catatan, jeda dalam memahami modul. Selain itu, penempatan ruang kosong dapat membantu kontras tampilan modul. Penempatan ruang dalam modul yang dikembangkan meperhatikan penempatan sebagai berikut. 1 Terdapat spasi atau ruang kosong antara judul dan subbab. 2 Terdapat batas tepi atau margin untuk memfokuskan perhatian pembaca di tengan halaman. 3 Terdapat spasi pada kolom yang disajikan. 4 Pergantian antar paragraf diawali dengan huruf kapiltal. f. Konsistensi Dalam modul matematika pendekatan Montessori bangun ruang untuk kelas V SD memperhatikan konsistensi dengan cara berikut. 1 Menggunakan bentuk dan huruf secara konsisten dari halaman ke halaman. 2 Menggunakan jarak spasi yang konsisten. 35 3 Menggunakan tata letak pengetikan yang konsisten, baik pola pengetikan maupun batas-batas pengetikan.

6. Kerangka Modul