WALHI Indonesian Forum for Environment - -
Environmental Impacts of Freeport-Rio Tinto 102
7.2 Taman Nasional Lorentz
Perbatasan bagian barat wilayah konservasi dunia, yaitu Taman Nasional Lorentz yang membentuk huruf L mengelilingi daerah konsesi tambang PTFI, dimulai dari glasier Puncak
Carstensz, diikuti Sungai Mawati melalui dataran tinggi Amungme tempat tinggal suku Tsinga, dan berakhir di Laut Arafura, termasuk daerah pantai yang ditunjukkan di Figure 3.
Area Lorentz yang dilindungi adalah salah satu permata konservasi Indonesia dan keragaman biologis serta geomorfisnya terhitung penting bagi dunia, seperti yang dijelaskan di bagian
Deskripsi Situs di awal dokumen ini. Figure 50. Galcier Carstensz dan Meren di Puncak Jaya, yang dilindungi oleh TN Lorentz
menyediakan air dingin di perairan hulu Sungai Ajkwa. Namun, teduhan oleh rimba dan hutan hujan lah yang paling berkontribusi besar membentuk temperatur yang sejuk pada perairan
Muara Ajkwa. MoE 2006
7.2.1 Risiko bagi Dataran Rendah TN Lorentz dari Pembukaan Hutan dan Pemukiman
Berdasarkan perijinan lingkungan pada tahun 1997 RKL RPL 300K Freeport diwajibkan untuk menjaga Taman Nasional Lorentz dan memberikan kontribusi logistik dan finansial untuk riset
biologis yang dilakukan di Lorentz. Biarpun begitu, Freeport juga menjadi sumber risiko yang signifikan bagi Taman Nasional ini. Walaupun terdapat beberapa desa adat di sebelah barat
Lorentz, salah satu risiko utama yang muncul adalah Freeport sebagai magnet bagi penduduk luar dan angkatan bersenjata untuk pindah dan bekerja ke wilayah Mimika, dan berdasarkan
pengalaman di wilayah lain di Indonesia, hal ini membawa risiko terjadinya penebangan liar dan kegiatan yang merusak Taman Nasional Lorentz. Paull et al 2006 mengatakan bahwa, “Salah
satu perkembangan yang mencemaskan adalah pembukaan hutan untuk pemukiman besar- besaran di bagian timur ADA. Hal ini berpotensi terhadap pembukaan lahan di perbatasan sisi
WALHI Indonesian Forum for Environment - -
Environmental Impacts of Freeport-Rio Tinto 103
timur Taman Nasional Lorentz untuk pembukaan hutan dan pemukiman, dan dampak ini bisa berakibat pada bertambahnya perburuan terhadap binatang liar dan hasil hutan.
7.2.2 Risiko bagi Taman Nasional Alpen Lorentz dan Pencemaran Air Tanah
Dua risiko utama lain dari limbah tambang Freeport adalah, pertama: dari dugaan migrasi air tanah yang tercemar air asam batuan dari tempat pembuangan limbah batuan, dan kedua adalah
pembuangan limbah tailings yang memasuki kawasan pesisir dan muara yang dilindungi di dalam TN. Dampak ini hampir tidak bisa dihindari karena kegagalan Freeport dalam menampung
limbahnya, dan juga kedekatan wilayah tambang dengan Taman Nasional. Seperti yang terlihat di Figure 1, Muara Mawati melingkari area barat daya batas Taman Nasional,
yang akhirnya mengikuti Sungai Mawati ke arah utara sebelum bergabung dengan batas area kerja Freeport, melewati hanya beberapa kilometer ke arah utara dari area tambang Grasberg.
Taman Nasional Lorentz terancam karena rembesan tembaga copper leachate yang mengandung ARD dapat menjelajah sejauh berkilo-kilo meter melalui tipe batuan yang dapat dilewati permeable
sebelum muncul ke permukaan sebagai mata air pegunungan, dibahas dalam s.4.2.2 di atas. Seorang ahli geologi yang dulu pernah bekerja pada Freeport dan diwawancarai oleh Perlez dan
Bonner 2005 menyetakan bahwa ARD dari tambang bermunculan di beberapa mata air yang mungkin berada dalam TN Lorentz.
7.2.3 Pengendapan Limbah Tailings di Pesisir TN Lorentz