WALHI Indonesian Forum for Environment - -
Environmental Impacts of Freeport-Rio Tinto 72
Figure 28. Rantai makanan untuk ekosistem hutan di wilayah Timika. Dari Parametrix 2002c.
5.3.2 Perusakan Habitat Satwa Liar dan Kerusakan Fungsi Ekologis
Akibat kerusakan area habitat hutan hujan yang cukup luas dalam kawasan ADA yang disebabkan oleh tailings, ditambah dengan penggundulan hutan di sekitarnya oleh komunitas transmigran
Paull et al 2006, maka timbul risikorisiko potensial terhadap kelangsungan hidup populasi spesies satwa langka lokal yang memerlukan keanekaragaman ekosistem hutan alam untuk
bertahan hidup. RisikoRisiko ini cukup sulit untuk dihitung namun risikomembawa beberapa implikasi serius. Walaupun begitu, ERA mengenai Tumbuhan dan Satwa Liar tidak mengambil
suatu kesimpulan atas dasar bahwa masalah ini adalah hal yang perlu ditangani oleh para pengelola risiko seperi Menteri Lingkungan Hidup Indonesia ketimbang untuk para penilai
risiko, seperti Parametrix komentar Parametrix dalam ERA Review Panel, 2002. RPT mencatat bahwa bahkan setelah proses penambangan berhenti, komunitas tanaman yang
sekarat karena tailings tidak akan bisa kembali ke komposisi awal spesies setelah pembuangan tailings berhenti. Akibatnya akan tercipta komposisi spesies komunitas satwa yang berbeda. Hal ini
merupakan bahaya ekologis yang menurut RPT harus diperhatikan secara khusus melalui proses ERA ERA Review Panel, 2002.
WALHI Indonesian Forum for Environment - -
Environmental Impacts of Freeport-Rio Tinto 73
Beberapa fungsi ekologis juga bisa mengalami kerusakan di daerah tailings. The Plant and Wildlife ERA mengutip penemuan PT. Hatfindo 1999 yang menggarisbawahi mengenai pentingnya
biota tanah, mulai dari mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan protozoa sampai ke invertebrata seperti semut dan rayap. Biota tanah ini memegang peranan penting dalam menjaga
kesuburan tanah dan kelangsungan ekosistem, terutama untuk tanah di hutan hujan dimana siklus nutrisi harus terjadi dengan laju yang cepat. Ada kekuatiran bahwa biota tanah sangat dipengaruhi
oleh karakteristik tailings, seperti kadar kandungan logam berat yang tinggi, kesulitan drainase, dan kurangnya nutrisi termasuk karbon organik. Hal ini mengakibatkan sulit tercapainya proses
pemulihan kembali ekosistem yang mendukung kelangsungan hidup dalam kawasan ADA setelah penutupan proses penambangan. Populasi mamalia kecil tampaknya juga tergantung kepada
biomassa dari invertebrata seperti semut dan rayap yang menjadi bagian dari sumber makanan mereka. Sayangnya, selain observasi sampingan mengenai dampak tailings terhadap biota tanah,
tidak dilakukan pemeriksaan langsung terhadap potensi kerusakan fungsi ekologis oleh Plant and Wildlife ERA.
5.4 Habitat Perairan Air Tawar