Peran UNDP dalam Program PHBM

tawaran tentang model pengelolaan hutan yang akan diadvokasi. Aliansi dan konflik antara masyarakat dengan pihak-pihak lainnya seperti pemerintah, swasta, maupun dengan LSM juga berpengaruh terhadap pengembangan institusi lokal.

5.4. Peran UNDP dalam Program PHBM

SGPPTF UNDP merupakan lembaga donor yang memberikan bantuan pendanaan bagi 25 LSM untuk pengembangan PHBM untuk periode 2005-2007 yang tersebar di region Jawa, region Sumatera dan region Sulawesi Tengah. SGPPTF UNDP bertujuan mempromosikan pengelolaan hutan secara berkelanjutan melalui kemitraan langsung dengan stakeholders lokal di wilayah- wilayah yang telah ditentukan. SGPPTF UNDP berpandangan untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan secara keseluruhan, memberdayakan individu dan masyarakat dalam mengelola hutan dan kehutanan, menghasilkan manfaat yang adil dari barang dan jasa kehutanan yang dihasilkan dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Para mitra UNDP ini adalah masyarakat yang bergantung pada hutan termasuk komunitas adat dan traditional, LSM, organisasi rakyat dan usaha kecil berbasis masyarakat yang bekerja untuk dan dengan masyarakat adat dan hutan. Aktivitas-aktivitas yang mendapatkan dukungan pendanaan sebagai berikut: • Pengembangan inisiatif alternatif dan kehidupan berkelanjutan, pengembangan kapasitas dan keahlian masyarakat yang akan secara signifikan mengurangi tekanan pada sumber daya hutan; • Membangun kapasitas dan jaringan kerja pemangku kepentingan para komunitas untuk pengelolaan yang ramah masyarakat sehingga keterkaitan pada pemangku kepentingan lain dapat memenuhi kebutuhan dasar dan jasa- jasa lain; • Menunjang kemantapan hak pemanfaatanpenggunaan lahan dan sumber daya alam lain, dan dengan demikian memperbaiki akses penggunaanpemanfaatan sumber daya alam lestari. Tema umum yang disusung oleh UNDP melalui proyek ini adalah kehidupan berkelanjutan dari masyarakat yang bergantung pada hutan termasuk masyarakat adat dan orang asli. Tema spesifik meliputi pengelolaan sumberdaya hutan berbasis masyarakat secara terpadu, membangun prakondisi bagi terciptanya lingkungan hidup yang berkelanjutan dan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Selama periode proyek UNDP mulai tahun 2005-2007, banyak pelajaran berharga yang diperoleh oleh LSM-LSM yang menjadi mitranya. Beberapa LSM telah berhasil sesuai dengan harapan yang diinginkan bahkan ada LSM yang dapat melebihi target yang ingin dicapai. Beberapa lokasi proyek dapat menjadi best practices bagi wilayah lainnya dalam program PHBM. Banyaknya mitra UNDP ini dengan keberagaman program dan sebaran lokasi yang cukup luas merupakan aset berharga yang patut untuk di-managed dengan baik. Kondisi ini tentunya dapat dijadikan sebagai modal dalam membangun dan memperkuat jaringan khususnya untuk stakeholder yang ada di tingkat lokal, regional, maupun nasional. Keberlanjutan program menjadi poin penting yang dapat didiskusikan lebih lanjut. Agenda ini semestinya menjadi agenda bersama untuk menguatkan kembali jaringan-jaringan dengan stakeholder yang selama ini telah dibangun bersama guna mewujudkan cita-cita bersama yaitu pengelolaan hutan berbasis masyarakat lestari dan masyarakat sejahtera. 5.5. Strategi Peningkatan Peran LSM dalam Pembangunan Daerah Berdasarkan hasil analisis terhadap penelitian ini, diperlukan beberapa strategi peningkatan peran LSM dalam pembangunan daerah yang berkaitan dengan pengembangan program PHBM. Beberapa strategi yang dapat dilakukan dan dikembangkan oleh LSM dalam program PHBM diantaranya adalah: 1. Pengembangan Kapasitas dan Kelembagaan LSM Ada beberapa peran yang dapat dijalankan oleh LSM untuk mengembangkan kapasitas dan memantapkan posisi LSM dalam program PHBM, diantaranya adalah: a. Membentuk forum komunikasi antar LSM yang mempunyai visi dan persepsi yang sama; b. Membentuk jaringan kerja networking antar LSM yang fokus pada program PHBM; c. Membangun sikap LSM yang transparan, akuntabel dan kompeten; d. Mempraktekkan prinsip good governance; 2. Pengembangan Pemberdayaan Kapasitas dan Kelembagaan Masyarakat Dampingan Beberapa peran yang dapat dilakukan oleh LSM dalam rangka memberdayakan, memperkuat, dan memperluas akses masyarakat untuk terlibat aktif dan partisipatif dalam program PHBM diantaranya adalah: a. Sosialisasi dan aktualisasi yang sistematik dan teratur terhadap visi, misi dan prinsip-prinsip LSM kepada mayarakat; b. Memberikan pendidikan, pelatihan, pembinaan, dan pengembangan pola pikir dan perilaku masyarakat dengan tujuan untuk pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kesejahteraannya dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan; c. Berpartisipasi aktif, inovatif, dan mengembangkan kreatifitas; d. Merencanakan, melaksanakan, dan mengontrol program-program pengembangan masyarakat dan pengelolaan hutan; e. Menjadi penyalur aspirasi agenda setter bagi masyarakat; f. Membangun dan mengembangkan akses informasi seluas-luasnya kepada semua publik. 3. Pengembangan Advokasi pada Pemerintah Daerah Beberapa peran LSM untuk mendorong keterlibatan secara aktif Pemerintah Daerah terkait dengan program PHBM, diantaranya adalah: a. Mendorong pemerintah daerah diantaranya Dinas Kehutanan, Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Bupati, Gubernur, dan DPRD untuk lebih proaktif, kreatif dan produktif; b. Mendorong pemerintah daerah untuk lebih profesional, transparan, dan berpegang pada prinsip serta mekanisme akuntabilitas publik; c. Mendorong pemerintah daerah untuk mengembangkan iklim demokratis dan terbuka; d. Mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan, kesejahteraan masyarakat, dan efisiensi dalam penyelenggaraan pemerintah; e. Mendorong pemerintah daerah untuk mempraktekkan good governance; f. Mendorong pemerintah daerah untuk turut serta dalam mengembangkan kelestarian sumberdaya alam. 4. Pengembangan Usaha Masyarakat Dampingan bersama Pihak Swasta Peran LSM pada pihak swasta terkait dengan program PHBM diantaranya adalah: a. Mendorong pelaku ekonomi untuk secara aktif melibatkan dan mengembangkan kegiatan usaha masyarakat melalui mekanisme kemitraan dan pola kerjasama yang saling menguntungkan; b. Mendorong pelaku ekonomi untuk turut serta dalam mengembangkan kelestarian sumberdaya alam. BAB VI RESPON MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM PHBM

6.1. Respon Masyarakat pada Isu Konservasi