Model Pembelajaran Kooperatif Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

yang diberikan. Model pembelajaran ini banyak diterapkan dalam mata pelajaran praktik. Metode pembelajaran yang termasuk ke dalam kelompok model sistem perilaku ini antara lain: belajar tuntas mastery learning , CBT competence based training , pembelajaran langsung direct instruction , model kontrol diri, drill.

b. Model Pembelajaran Kooperatif

1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Ada beberapa pengertian pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Buchari Alma, dkk 2008: 80- 81 cooperative berarti bekerjasama dan learning berarti belajar, jadi belajar melalui kegiatan bersama. Cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran dengan menggunakan kelompok kecil, bekerjasama. Menurut Slavin 2005: 8 inti dari model pembelajaran kooperatif adalah para siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru. 2 Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Roger dan David Johnson dalam Rusman, 2011: 212 ada lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif cooperative learning , yaitu sebagai berikut: a Prinsip ketergantungan positif positive interpendence , yaitu dalam pembelajaran kooperatif, keberhasilan dalam penyelesaian tugas tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok. b Tanggung jawab perseorangan individual accountability , yaitu keberhasilan kelompok sangat tergantung dari masing-masing anggota kelompoknya. Setiap anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan dalam kelompok tersebut. c Interaksi tatap muka face to face promotion interaction , yaitu memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka melakukan interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota kelompok lain. d Partisipasi dan komunikasi participation communication , yaitu melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran. e Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka, agar selanjutnya bisa bekerjasama dengan lebih efektif. 3 Macam-Macam Tipe dalam Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif menurut Slavin 2005: 11-24 adalah: a Student Teams Achievement Division STAD Dalam STAD, para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya. Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran. Selanjutnya, semua siswa mengerjakan kuis mengenai materi secara sendiri- sendiri, di mana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk saling membantu. b Teams Games Tournament TGT Model ini menggunakan pelajaran yang sama yang disampaikan guru dan tim kerja yang sama seperti dalam STAD, tetapi menggantikan kuis dengan turnamen mingguan, di mana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin untuk tim mereka. c Jigsaw II Dalam teknik ini, siswa bekerja dalam anggota kelompok yang sama, yaitu empat orang. Para siswa ditugaskan untuk membaca bab, buku, buku kecil, atau materi lain. Tiap anggota tim ditugaskan secara acak untuk menjadi “ahli” dalam aspek tertentu dari tugas membaca tersebut. Setelah membaca materinya, para ahli dari tim berbeda bertemu untuk mendiskusikan topik yang sedang mereka bahas, lalu mereka kembali kepada timnya untuk mengajarkan topik mereka itu kepada teman satu timnya. Akhirnya, akan ada kuis atau penilaian lainnya untuk semua topik. d Teams Accelerated Instruction TAI Team Accelerated Instruction TAI merupakan model pembelajaran yang menggabungkan keunggulan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran individual. Pembelajaran Kooperatif tipe TAI ini menitikberatkan pada proses belajar dalam kelompok, dimana para siswa bekerja dalam tim-tim pembelajaran kooperatif untuk saling membantu satu sama lain dalam menghadapi masalah dan saling memberi dorongan untuk maju. e Cooperatif Integrated Reading and Composition CIRC Dalam CIRC, guru menggunakan novel atau bahan bacaan yang berisi latihan soal dan cerita. Para siswa ditugaskan untuk berpasangan dalam tim, untuk belajar dalam serangkaian kegiatan yang bersifat kognitif. Model pembelajaran-pembelajaran kooperatif yang lain menurut Slavin adalah 2005: 24-26: a Group Investigation GI Dalam model ini, para siswa dibebaskan membentuk kelompoknya sendiri yang terdiri dari dua sampai enam orang anggota. Kelompok ini kemudian memilih topik-topik dari unit yang telah dipelajari oleh seluruh kelas, membagi topik-topik ini menjadi tugas-tugas pribadi, dan melakukan kegiatan yang diperlukan untuk mempersiapkan laporan kelompok. Tiap kelompok lalu mempresentasikan atau menampilkan penemuan mereka di hadapan seluruh kelas. b Learning Together Belajar Bersama Dalam model ini, siswa yang dibagi dalam kelompok yang terdiri atas empat atau lima kelompok dengan latar belakang berbeda mengerjakan lembar tugas. Kelompok ini menerima lembar tugas dan menerima pujian dan penghargaan berdasarkan hasil kerja kelompok. c Complex Instruction Pengajaran Kompleks Fokus utama Complex Instruction adalah pada membangun respek terhadap semua kemampuan yang dimiliki para siswa, dan guru menunjukkan bagaimana tiap siswa punya kelebihan dalam sesuatu yang akan membantu keberhasilan kelompok. d Structure Dyadic Methods Metode Struktur Berpasangan Pelaksanaan model ini yaitu dengan memilih teman satu kelas sebagai pengajar seperti pada prosedur pelajaran sederhana. Pengajar akan mengemukakan masalah kepada yang diajar. Jika dia bisa menjawab dengan benar, maka akan mendapat poin. Jika tidak, pengajar akan memberikan jawaban dan yang diajar harus menuliskan jawaban tersebut sebanyak tiga kali, membaca ulang kalimat yang benar, atau bisa juga membenarkan jawaban mereka. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Slavin, Leavey, Madden Slavin, 2005: 14-15 menyatakan bahwa Team Accelerated Instruction TAI sama dengan STAD dan TGT menggunakan bauran kemampuan empat anggota yang berbeda dan memberi sertifikat atau penghargaan untuk tim dengan kinerja terbaik. Namun, STAD dan TGT menggunakan pola pengajaran tunggal untuk satu kelas, sementara TAI menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran individual. 4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction TAI a Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction TAI Slavin 2005: 187-190, menyatakan Team Accelerated Instruction TAI merupakan pengembangan tipe Team Assisted Individualization . TAI diprakarsai sebagai usaha merancang sebuah bentuk pengajaran individual yang bisa menyelesaikan masalah-masalah yang membuat metode pengajaran individual menjadi tidak efektif. Dengan membuat para siswa bekerja dalam tim-tim pembelajaran kooperatif dan mengemban tanggung jawab mengelola dan memeriksa secara rutin, saling membantu satu sama lain dalam menghadapi masalah, dan saling memberi dorongan untuk maju. b Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Slavin 2005: 195-200, model pembelajaran tipe TAI ini memiliki beberapa unsur, yaitu: 1 Teams . Para siswa dalam TAI dibagi ke dalam tim-tim yang beranggotakan 4 sampai 5 orang, seperti pada STAD dan TGT. 2 Tes Penempatan . Para siswa diberikan tes pra-program pada permulaan program. 3 Materi-materi Kurikulum. Siswa bekerja secara individu tentang materi kurikulum. 4 Belajar Kelompok. Siswa belajar bersama dengan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dalam kelompoknya. Pada tahapan ini guru juga memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkannya. 5 Skor Tim dan Rekognisi Tim. Pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas. 6 Kelompok Pengajaran. Pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok. 7 Tes Fakta. Pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa. c Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction TAI Model pembelajaran tipe TAI ini memiliki beberapa tahapan dalam pelaksanaannya, yaitu : 1 Guru memberikan tes awal pre-test secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar awal. Mengadopsi unsur Tes Penempatan. 2 Guru membentuk kelompok-kelompok yang bersifat heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa. Dalam penelitian ini pembagian kelompok berdasarkan nilai ulangan harian siswa. Mengadopsi unsur Teams . 3 Setiap siswa secara individual mempelajari materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Mengadopsi unsur Materi-materi Kurikulum. 4 Guru memberikan materi secara singkat menjelang pemberian tugas kelompok. Mengadopsi unsur Kelompok Pengajaran. Siswa belajar bersama dengan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dalam kelompoknya. Pada tahapan ini guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan bantuan secara individual bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas. Selain itu, siswa yang memiliki kemampuan akademis bagus di dalam kelompok juga memiliki tanggung jawab untuk membantu teman satu kelompoknya yang membutuhkan bantuan. Mengadopsi unsur Belajar Kelompok. 6 Guru memberikan tes akhir post-test secara individual. Mengadopsi unsur Tes Fakta. 7 Guru memberikan skor hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas. Mengadopsi unsur Skor Tim dan Rekognisi Tim. d Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction TAI Kelebihan dari model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction adalah Slavin, 2005: 190-195: 1 Siswa yang lemah atau yang mengalami kesulitan akan terbantu dalam memahami materi pelajaran, sedangkan siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya. 2 TAI memberikan kesempatan pada siswa untuk berkembang pada taraf pengajaran yang sesuai dengan individual atau kelompok kecil. 3 Dengan membuat para siswa bekerja dalam kelompok- kelompok kooperatif, dengan status yang sejajar, model ini akan membentuk sikap-sikap positif pada siswa. Disamping kelebihan yang dimiliki, model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction juga memiliki kelemahan, antara lain: 1 Siswa yang kurang pandai secara tidak langsung akan menggantungkan dirinya pada siswa yang pandai. 2 Tidak semua mata pelajaran cocok diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ika Budiarti 2013 yang berjudul “Implementasi Model Cooperative Learning Tipe Team Accelerated Instruction TAI dalam Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa pada Siswa Kelas X AK 4 Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman Tahun Ajaran 20122013 ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi model Cooperative Learning tipe TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan pada rata-rata nilai pre-test dan post-test siklus I mengalami peningkatan sebesar 16,55 atau dari 69,31 menjadi 85,86. Sementara itu rata-rata nilai pre-test siklus II yaitu 73,72 dan post-test siklus II sebesar 92,41 atau meningkat sebesar 18,69.