20 Jadi berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern meliputi faktor jasmaniah dan faktor rohani,
sedangkan faktor ekstern meliputi keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar. Dalam penelitian ini, salah satu faktor ekstern yaitu sekolah, terutama
penggunaan media pembelajaran pop-up untuk meningkatkan hasil belajar IPS.
C. Tinjauan Media Pembelajaran Pop-up
1. Pengertian Media Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu kegiatan edukatif dimana terjadi interaksi antara siswa dan guru. Kegiatan pembelajaran memiliki nilai edukatif dikarenakan
guru mengarahkan siswa secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dituntut untuk kreatif dan
inovatif dalam proses pengajaran agar materi yang disampaikan mudah diterima dan dipahami oleh siswa. Pembelajaran yang efektif dan banyak diminati siswa
diperlukan media atau alat bantu pembelajaran yang dipilih secara tepat sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Secara lebih khusus, pengertian media dalam
proses belajar mengajar cenderung diartikansebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual atau verbal. Di samping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media sering diganti dengan kata mediator. Dengan istilah mediator, media
21 menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara
dua pihak utama dalam proses belajar, siswa dan isi pelajaran.
Gagne dan Briggs Azhar Arsyad, 2011: 4 secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi meteri pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, form, slide gambar bingkai, foto,
gambar, grafik, televisi dan komputer. Oleh karena itu, apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau
mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media
pembelajaran. Burden dan Byrd Ahmad Susanto, 2014: 313 mendefinisikan
bahwa media pembelajaran sebagai alat yang menyediakan fungsi-fungsi pembelajaran dalam pendidikan terutama dalam mengantarkan informasi dari
sumber ke penerima, yang dapat memfasilitasi dan meningkatkan kualitas belajar siswa.
Bambang Warsita 2008: 123 mengatakan bahwa media dapat dibagai dalam dua kategori, yaitu alat bantu pembelajaran instructional aids dan media
pembelajaran instructional media. Alat bantu pembelajaran atau alat untuk membantu guru pendidik dalam memperjelas materi pesan yang akan
disampaikan. Oleh karena itu, alat bantu pembelajaran disebut juga alat bantu mengajar teaching aids, seperti OHPOHT, film bingkai slide, foto, poster,
grafik, flip chart, model benda sebenarnya, dan lingkungan belajar siswa yang dimanfaatkan untuk memperjelas materi pembelajaran. Sadiman dkk Ahmad
Susanto, 2014: 314 yang mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah
22 segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Berdasarkan pernyataan beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat yang berupa fisik digunakan untuk
menyampaikan materi pembelajaran guna memperoleh proses belajar yang efektif dan efisien. Dengan menggunakan media pembelajaran, maka interaksi guru dan
siswa akan lebih interaktif serta dapat menarik minat siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial terutama materi keanekaragaman suku dan budaya
Indonesia. 2.
Manfaat Media Pembelajaran
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2002: 2 mengemukakan bahwa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, adalah sebagai berikut.
a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. b.
Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa sehingga memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran. c.
Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati dan demonstrasi.
Azhar Arsyad 2011: 15 mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan
23 media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran. Ahmad Susanto 2014: 322 mengemukakan bahwa tujuan diterapkannya
media pembelajaran dalam proses belajar siswa, sebagai berikut. a.
Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar
pada setiap jam pelajaran.
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga kativitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-
lain.
Berdasarkan penjelasan di atas yang dikaitkan dengan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran untuk mempermudah siswa
dalam menerima dan menyerap materi pelajaran yang diberikan guru serta menciptakan proses pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, efisien, dan
efektif pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial terutama
materi keanekaragaman suku dan budaya Indonesia.
3. Ciri-Ciri Media Pembelajaran