73 siswa  yang  tuntas  sebanyak  17  siswa  atau  80,95  dan  siswa  yang  belum  tuntas
sebanyak  4  siswa  atau  19,05,  sedangkan  pada  siklus  I  dapat  dilihat  hasil  nilai rata-rata kelas sebesar 73,46 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa
atau 71 dan siswa yang belum tuntas sebanyak 6 siswa atau 29. Berdasarkan uraian di atas, peneliti dan guru merasa tindakan sudah cukup
dan akan diberhentikan, karena lebih dari 75 siswa yang mengikuti pembelajarn IPS menggunakan media pop-up dinyatakan memenuhi KKM.
B. Pembahasan
Penelitian  ini  merupakan  penelitian  tindakan  kelas.  Penelitian  ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II, dimana guru berperan
sebagai  pengajar dan peneliti sebagai  observer.  Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan.  Penelitian  ini  dilaksanakan  melalui  beberapa  tahap,  yaitu  tahap
perencanaan  planning,  tahap  pelaksanaan  acting  dan  tahap  pengamatan observing, serta tahap refleksi reflecting.
Dalam  pembahasan  ini  akan  diuraikan  hasil  penelitian  mengenai peningkatan  hasil  belajar  IPS  dengan  menggunakan  media  pop-up.  Dari  hasil
penelitian dapat  diketahui  bahwa penggunaan media  pop-up dapat  meningkatkan hasil  belajar  IPS  pada  siswa  kelas  V  SD  Negeri  Tegal  Panggung.  Untuk  lebih
detailnya, dapat dilihat pada tabel dan diagram di bawah ini.
74
Tabel 12. Peningkatan Hasil Belajar Pratindakan ke Siklus I No
Nama Nilai
Pratindakan Keterangan
Siklus I Keterangan
1. ADK
65 Belum Tuntas
81,25 Tuntas
2. ADT
80 Tuntas
81,25 Tuntas
3. ADD
80 Tuntas
81,25 Tuntas
4. BYU
70 Tuntas
75 Tuntas
5. ARY
65 Belum Tuntas
75 Tuntas
6. RGL
65
Belum Tuntas
83,5 Tuntas
7. ELA
55 Belum Tuntas
60,25 Belum Tuntas
8. FBY
80 Tuntas
85,25 Tuntas
9. KRS
70 Tuntas
75 Tuntas
10. LTF
70 Tuntas
71 Tuntas
11. MCL
60 Belum Tuntas
72,75 Tuntas
12. EDO
45 Belum Tuntas
60,25 Belum Tuntas
13. MUA
75 Tuntas
85,25 Tuntas
14. PRI
60 Belum Tuntas
66,5 Belum Tuntas
15. WLD
40 Belum Tuntas
50 Belum tuntas
16. VRD
50
Belum Tuntas
64,75
Belum Tuntas
17. FTR
80 Tuntas
85,25 Tuntas
18. MRA
65 Belum Tuntas
75 Tuntas
19. STY
80 Tuntas
85,25 Tuntas
20. AZZ
50
Belum Tuntas
72,75 Tuntas
21. VNA
45 Belum Tuntas
56,25 Belum Tuntas
Total Nilai 1350
1542,75 Rata-Rata Nilai
64,28 73,46
Nilai Tertinggi 80
85,25 Nilai Terendah
40 50
Siswa Tuntas 9
15 Persentase Siswa
Tuntas 42,86
71 Siswa Belum Tuntas
12 6
Persentase Siswa Belum Tuntas
57,14 29
75
Tabel 13. Peningkatan Hasil Belajar Siklus I ke Siklus II
Tabel 14. Peningkatan Hasil Belajar dari Pratindakan, Siklus I  Siklus II
Pratindakan Siklus I
Siklus II Total Skor
1350 1542,75
1690 Rata-Rata
64,28 73,46
80,47 Skor Tertinggi
80 85,25
90 Skor Terendah
40 50
60 Jumlah Siswa Tuntas
9 15
17 Persentase Siswa Tuntas
42,86 71
80,95
No Nama
Nilai Siklus I
Keterangan Siklus II
Keterangan
1. ADK
81,25 Tuntas
85 Tuntas
2. ADT
81,25 Tuntas
90 Tuntas
3. ADD
81,25 Tuntas
85 Tuntas
4. BYU
75 Tuntas
75 Tuntas
5. ARY
75 Tuntas
75 Tuntas
6. RGL
83,5 Tuntas
90 Tuntas
7. ELA
60,25 Belum Tuntas
65 Belum tuntas
8. FBY
85,25 Tuntas
90 Tuntas
9. KRS
75 Tuntas
90 Tuntas
10. LTF
71 Tuntas
80 Tuntas
11. MCL
72,75 Tuntas
85 Tuntas
12. EDO
60,25 Belum Tuntas
65 Belum Tuntas
13. MUA
85,25 Tuntas
90 Tuntas
14. PRI
66,5 Belum Tuntas
85 Tuntas
15. WLD
50 Belum tuntas
60 Belum Tuntas
16. VRD
64,75
Belum Tuntas
75 Tuntas
17. FTR
85,25 Tuntas
85 Tuntas
18. MRA
75 Tuntas
85 Tuntas
19. STY
85,25 Tuntas
90 Tuntas
20. AZZ
72,75 Tuntas
80 Tuntas
21. VNA
56,25 Belum Tuntas
65 Belum Tuntas
Rata-Rata Nilai 73,46
80,47 Nilai Tertinggi
85,25 90
Nilai Terendah 50
60 Siswa Tuntas
15 17
Persentase Siswa Tuntas
71 80,95
Siswa Belum Tuntas 6
4 Persentase Siswa
Belum Tuntas 29
19,05
76
Gambar 7. Diagram Perbandingan Persentase Ketuntasan Siswa Pratindakan, Tindakan Siklus I, dan Tindakan Siklus II
Gambar 8. Diagram Perbandingan Persentase Siswa Belum Tuntas Pratindakan, Tindakan Siklus I, dan Tindakan Siklus II
Dari tabel dan diagram di atas, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil  belajar  dari  pratindakan  ke  siklus  I  dan  dari  siklus  I  ke  siklus  II.  Rata-rata
hasil  belajar  IPS  siswa  kelas  V  SD  Negeri  Tegal  Panggung  pada  pratindakan sebesar  64,28  dengan  persentase  ketuntasan  sebesar  42,86.  Hasil  ketuntasan
tersebut  masih  jauh  dari  sebuah  ketuntasan  pembelajaran  minimal,  yaitu  75 siswa yang mengkuti pembelajaran sudah mencapai KKM. Menurut teori Mastery
42,86 71
80,95
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00 90,00
100,00
Pratindakan Siklus I
Siklus II
Pratindakan Siklus I
Siklus II
57,14
29 19,05
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00 90,00
100,00
Pratindakan Siklus I
Siklus II
Pratindakan Siklus I
Siklus II
77 Learning, pembelajaran tuntas dapat diukur dari performance peserta didik dalam
setiap unit sudah mencapai 75. Pada pratindakan, pembelajaran IPS di  kelas V belum  menggunakan  media  pop-up  dalam  menyampaikan  materi  pembelajaran
dan kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru, sehingga kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa lebih mudah bosan
dan  kurang  antusias  dalam  mengikuti  pembelajaran,  sehingga  akan  berdampak pada penerimaan materi yang disampaikan guru.
Setelah diberikan sebuah tindakan pada siklus  I, terjadi  peningkatan hasil belajar,  yaitu  rata-rata  hasil  belajar  sebesar  73,46  dengan  persentase  ketuntasan
sebesar  71.  Pada  siklus  I,  guru  telah  menggunakan  media  pop-up  dalam menyampaikan  materi  pembelajaran.  Akan  tetapi,  guru  belum  secara  tegas
mengkondisikan  dan  memeriksa  kesiapan  siswa  dalam  mengikuti  pembelajaran. Selain  itu,  guru  kurang  memberi  pendampingan  pada  saat  kegiatan  diskusi
kelompok.  Kemudian,  masih  ditemukan  siswa  yang  belum  konsentrasi  dalam mengikuti  pembelajaran,  membuat  kegaduhan  di  dalam  kelas,  dan  kurang  aktif
dalam  kegiatan  tanya  jawab.  Penelitian  dilanjutkan  dengan  melaksanakan tindakan  pada  siklus  II,  karena  ketuntasan  pada  siklus  I  belum  mencapai
ketuntasan minimal, yaitu sebesar 75. Dari beberapa kekurangan pada siklus I, maka peneliti melakukan diskusi
dengan guru untuk merencanakan sebuah perubahan dan refleksi untuk dilakukan pada  siklus  I,  seperti  guru  melakukan  pendampingan  kepada  setiap  kelompok
pada  saat  diskusi  kelompok,  guru  lebih  memancing  siswa  untuk  aktif  dalam kegiatan  tanya  jawab,  guru  memberikan  reward  bagi  siswa  yang  berani
78 menyampaikan  pendapat,  guru  lebih  mempertegas  pada  pengkondisian  siswa
dalam  pembentukan  kelompok  dan  saat  memeriksa  kesiapan  siswa  dalam mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan dari hasil belajar siklus II ditemukan empat siswa yang belum tuntas,  yaitu  Ella  dengan  nilai  65,  Edo  dengan  nilai  65,  Wulandari  dengan  nilai
60,  dan  Vina  dengan  skor  65.  Hal  ini  dikarenakan  oleh  beberapa  faktor,  baik faktor  intern,seperti  psikologis  maupun  faktor  ekstern,  seperti  keluarga.  Hal  ini
sesuai  dengan  Slameto  2003:  54  yang  mengatakan  terdapat  dua  faktor  yang dapat  mempengaruhi  hasil  belajar  siswa,  yaitu  faktor  intern  dan  faktor  ekstern.
Akan  tetapi,  hasil  belajar  keempat  siswa  tersebut  selalu  mengalami  peningkatan dari hasil belajar pratindakan, siklus I, maupun ke siklus II.
Pada pembelajaran siklus II telah dilakukan beberapa perbaikan dari hasil refleksi siklus I. Guru lebih tegas dalam memeriksa kesiapan siswa dan menegur
siswa  yang  membuat  kegaduhan.  Selain  itu,  guru  memberikan  reward  kepada siswa yang berani menyampaikan pendapat dan aktif dalam kegiatan tanya jawab.
Dalam  kegiatan  diskusi  kelompok,  guru  telah  memberikan  pendampingan  pada setiap  kelompok.  Setelah  diberikan  sebuah  tindakan  pada  siklus  II  terjadi
peningkatan hasil belajar siswa, yaitu rata-rata hasil belajar sebesar 80,47 dengan persentase  ketuntasan  sebesar  80,95.  Hal  ini  sesuai  dengan  Hamalik  Azhar
Arsyad,  2011:  15  yang  mengemukakan  bahwa  penggunaan  media  pembelajaran dapat membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan
menarik  dan  terpecaya,  serta  dapat  membangkitkan  keinginan  dan  minat  belajar siswa. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan hasil belajar siswa.
79 Berdasarkan  dari  hasil  penelitian  oleh  Riani  Astuti  yang  berjudul
“Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Media Pop-Up Siswa Kelas III  SD  Negeri  Gembongan  Kecamatan  Sentolo  Kabupaten  Kulon  Progo  Tahun
Ajaran 20142015” menjelaskan bahwa penggunaan media pop-up dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian  yang  dilakukan  peneliti.  Akan  tetapi,  dari  dua  penelitian  ini diaplikasikan  pada  mata  belajaran  yang  berbeda,  Riani  Astuti  melakukan
penelitian  pada  mata  pelajaran  Bahasa  Indonesia,  sedangkan  peneliti  melakukan penelitian pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS.
80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN