Model Penelitian METODE PENELITIAN

41

D. Model Penelitian

Kurt Lewin Suharsimi Arikunto, 2010: 131 mengemukakan bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok, yaitu perencanaan atau planning, tindakan atau acting, pengamatan atau observing, dan refleksi atau reflecting. Model Kurt Lewin yang terdiri dari empat komponen tersebut kemudian dikembangkan oleh Kemmis Mc Taggart. Kemmis Mc Taggart memandang komponen sebagai langkah dalam siklus sehingga mereka menyatukan dua komponen, yaitu tindakan acting dan pengamatan observing sebagai satu kesatuan. Begitu berlangsungnya suatu tindakan dilakukan, tahap observasi juga harus dilakukan sesegera mungkin. Hasil dari pengamatan kemudian dijadikan dasar sebagai langkah berikutnya, yaitu refleksi Suharsimi Arikunto, 2010: 131. Model visualisasi bagan yang disusun oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut. Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart Kusumah dan Dwitagama, 2009: 20 42 Kegiatan penelitian ini direncanakan melalui beberapa siklus. Setiap siklus yang dilaksanakan dalam pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut. a. Perencanaan Planning Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan pengamatan proses belajar mengajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas VB SD Negeri Tegal Panggung, Yogyakarta. Dari hasil observasi selama kegiatan belajar mengajar diperoleh suatu permasalahan, yaitu guru belum menggunakan media pembelajaran secara optimal sehingga nilai rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS masih rendah. Dari masalah tersebut, maka peneliti dalam tahap perencanaan ini dapat membuat sebuah perencanaan, yaitu: 1 menentukan materi pelajaran IPS yang akan diteliti, yaitu keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia, 2 menentukan indikator pembelajaran, 3 membuat RPP tentang materi keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia dengan menggunakan media pop-up, 4 mempersiapkan media pop-up yang akan digunakan dalam pembelajaran IPS, 5 mempersiapkan lembar kerja siswa tentang materi keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia, 6 mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa selama pembelajaran IPS dengan menggunakan media pop-up, dan 7 mempersiapkan soal tes yang akan diberikan kepada siswa pada akhir pertemuan. b. Tindakan Acting dan Observasi Observing 43 Pada tahap ini, tindakan dilakukan dengan menggunakan panduan perencanaan yang telah dibuat dan dalam pelaksanaannya bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan dalam pelaksanaannya. Jadi, tindakan yang dilakukan bersifat dinamis dan tidak tetap, sehingga dapat berubah menyesuaikan kondisi yang ada. Selama proses pembelajaran IPS, guru mengajar dengan menggunakan RPP yang telah disusun dan peneliti mengamati kegiatan pembelajaran IPS dengan menggunakan media pop-up tersebut sekaligus melakukan dokumentasi. Hal yang perlu dicatat dalam kegiatan observasi adalah proses tindakan, pengaruh tindakan yang disengaja maupun tidak sengaja, situasi tempat dan tindakan, dan kendala yang dihadapi. c. Refleksi Reflecting Data yang diperoleh dari hasil test dianalisis, kemudian peneliti bersama guru IPS melakukan refleksi berupa diskusi. Diskusi bertujuan untuk mengevaluasi hasil dari tindakan yang telah dilakukan dengan cara melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi, prosedur, masalah yang timbul, dan hasil dari tindakan. Dari hasil analisis tersebut, akan ditemukan kekurangan atau penyebab kurang berhasilnya suatu siklus sehingga perlu dilakukan perencanaan dan tindakan berikutnya. Penelitian akan dihentikan apabila hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS telah meningkat atau lebih baik.

E. Teknik Pengumpulan Data