Pengertian Hasil Belajar Tinjauan Hasil Belajar

15 berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP adalah sebagai berikut. Tabel 2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas V Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu, Budha, dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia. 1.1 Menghargai makna peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia. 1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia. 1.3 Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan petaatlasglobe dan media lainnya. 1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. 1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan ruang lingkup materi pada Standar Kompetensi 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu, Budha, dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia dengan Kompetensi Dasar 1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.

B. Tinjauan Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Proses belajar memiliki suatu tujuan, tujuan dalam belajar merupakan hasil belajar yang dicapai siswa. Hasil belajar merupakan suatu pencapaian tujuan pengajaran berkat tindakan guru, yang meliputi perubahan kemampuan pada siswa baik pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar menjadi 16 sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam belajar. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya Nana Sudjana, 2009: 22. Soedijarto Purwanto, 2010: 46 mendefinisikan hasil belajar sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Asep Jihad Abdul Haris 2008: 14 mengemukakan bahwa hasil belajar adalah pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu. Purwanto 2010: 49 membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. a. Ranah Kognitif Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi. Proses belajar yang melibatkan kognisi meliputi kegiatan sejak dari penerimaan stimulus eksternal oleh sensori, penyimpanan dan pengolahan dalam otak menjadi informasi hingga pemanggilan kembali informasi ketika diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Bloom Purwanto, 2010: 50 membagi dan menyusun secara hirarkhis tingkat belajar kognitif mulai dari yang paling rendah dan sederhana yaitu hafalan sampai yang paling tinggi dan kompleks yaitu evaluasi. Enam tingkatan hasil belajar tersebut, yaitu: 1 kemampuan menghafal C1 merupakan kemampuan memanggil kembali fakta yang disimpan dalam otak yang digunakan untuk merespon suatu masalah, 17 2 kemampuan pemahaman C2 merupakan kemampuan untuk melihat hubungan fakta dengan fakta, 3 kemampuan penerapan C3 merupakan kemampuan kognitif untuk memahami aturan, hukum, rumus, dan sebagainya yang digunakan untuk memecahkan masalah, 4 kemampuan analisis C4 merupakan kemampuan memahami sesuatu dengan menguraikannya ke dalam unsur-unsur, 5 kemampuan sintesis C5 merupakan kemampuan memahami dengan mengorganisasikan bagian-bagian ke dalam kesatuan, dan 6 kemampuan evaluasi C6 merupakan kemampuan membuat penilaian dan mengambil keputusan dari hasil penilaiannya. b. Ranah Afektif. Krathwohl Purwanto, 2010: 51 membagi hasil belajar afektif menjadi lima tingkat, yaitu: 1 penerimaan adalah kesediaan menerima rangsangan dengan memberikan perhatian kepada rangsangan yang datang kepadanya, 2 partisipasi adalah kesediaan memberikan respon dengan berpartisipasi, 3 penilaian adalah kesediaan untuk menentukan pilihan sebuah nilai dari rangsangan tersebut, 4 organisasi adalah kesediaan mengorganisasikan nilai-nilai yang dipilihnya untuk menjadi pedoman yang mantap dalam perilaku, dan 5 internalisasi adalah menjadikan nilai-nilai yang diorganisasikan untuk tidak hanya menjadi pedoman perilaku tetapi juga menjadi bagian dari pribadi dalam perilaku sehari-hari. c. Ranah Psikomotorik Simpson Purwanto, 2010: 53 mengklasifikasikan hasil belajar psikomotorik menjadi enam, yaitu: 1 persepsi adalah kemampuan membedakan suatu gejala dengan gejala lain, 2 kesiapan adalah kemampuan menempatkan diri untuk memulai suatu gerakan, 3 gerakan terbimbing adalah kemampuan melakukan gerakan meniru model yang dicontohkan, 4 gerakan terbiasa adalah kemampuan melakukan gerakan tanpa ada model contoh, 5 gerakan kompleks adalah kemampuan melakukan serangkaian gerakan dengan cara, urutan, dan irama yang tepat, dan 18 6 kreativitas adalah kemampuan menciptakan gerakan-gerakan baru yang tidak ada sebelumnya atau mengombinasikan gerakan-gerakan yang ada menjadi kombinasi gerakan baru yang orisinal. Jadi berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu pencapaian dari tujuan pendidikan yang diperoleh peserta didik dari pengalaman-pengalaman belajarnya dan ditandai dengan perubahan- perubahan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik ke arah yang lebih baik. Dalam penelitian ini, hasil belajar IPS yang dimaksud adalah tingkat keberhasilan siswa sekolah dasar dalam proses pembelajaran IPS pada materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia.

2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar