72
D. Peran Mata Kuliah PPL PAK Paroki Dalam Mendukung Panggilan
Mahasiswa PAK Sebagai Katekis Paroki
Pendidikan yang ditawarkan oleh Program Studi PAK memang dikhususkan untuk mendukung dan sekaligus memupuk panggilan para
mahasiswa sebagai seorang yang terpanggil untuk menjadi pelayan sabada sebagai seorang katekis. Sebagai orang awam, tentunya katekis memiliki
panggilan yang khas, di mana ia dipanggil dan diutus mewartakan Injil dalam sifat keduniawiannya di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat Komisi Kateketik
KWI, 2009: 15. Dalam kehidupannya di masyarakat ia ikut ambil bagian dalam pergumulan dan perkembangan masyarakat. Sebagai anggota masyarakat, ia juga
berperan sebagai pewarta sabda dengan menghadirkan sosok Yesus Kristus yang diimaninya dengan menampilkan kasih Allah melalui perkataan dan perbuatan di
tengah-tengah kehidupan bermasyarakat dengan harapan agar semakin banyak orang percaya dan beriman kepada-Nya Prasetya, 2007: 30.
1. Mengembangkan Keterampilan dalam Melaksanakan Katekese
Seorang katekis diharapkan mempunyai keterampilan dakam berkatekese. Pewartaan seorang katekis dilakukan dengan cara berdialog berkomunikasi
dengan umat dan mengajak uamat untuk berefleksi. Jadi keterampilan berkomunikasi dan berefleksi merupakan keterampilan yang penting dan harus
dikuasai oleh katekis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
a. Keterampilan Berkomunikasi
Seorang katekis harus mampu berkomunikasi dengan umat, dalam pengalaman tertentu, dalam situasi tertentu yang dilatarbelakangi kebudayaan
tertentu. Katekis juga perlu dapat mengungkapkan diri, berbicara dan mendengarkan umat, hal ini menunjukan bahwa ia juga terbuka dengan umat.
Dengan keterampilan berkomunikasi yang baik tentunya akan sangat mudah bagi katekis dalam mengumpulkan, menyatukan, dan mengarahkan umat pada suatu
tindakan nyata. Selain itu juga mampu menciptakan suasana yang memudahkan umat untuk mengungkapkan diri, berdialog dan mendengarkan pengalaman orang
lain sehingga diantara umat sendiri tidak ada saling curiga satu sama lain Lalu, 2005: 8.
b. Keterampilan Berefleksi
Suatu pertemuan pendalaman iman hendaknya menjadi sebuah komunikasi iman yakni kesaksian iman. Katekis diharapkan mampu memberikan kesaksian
akan pengalaman imannya, karena kesaksian yang diungkapkan menjadi bahan untuk direfleksikan dan sekaligus menjadi peneguh atas apa yang ia katakan
kepada umat. Maka untuk bisa berefleksi dibutuhkan keterampilan berefleksi, keterampilan berefleksi adalah kemampuan untuk menentukan nilai-nilai
manusiawi dalam pengalaman hidup sehari-hari, menemukan nilai-nilai Kristiani dalam Kitab Suci, ajaran Gereja, dan Tradisi Kristiani, serta memadukan nilai-
nilai Kristiani dengan nilai-nilai manusiawi dalam pengalaman hidup sehari-hari Lalu, 2005: 8. Dalam melatih keterampilan berefleksi katekis perlu
melakukannya setiap hari sebagai suatu bentuk tanggungjawab atas panggilan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI