Spiritualitas Seorang Katekis Spiritualitas Katekis
70
Dalam ayat-ayat tersebut, sangatlah jelas bahwa Yesus memberi kuasa dan tugas kepada para murid, yaitu menjadi murid sekaligus sebagai pengajar.
Kaitannya dengan ayat-ayat tersebut semua orang kristiani termasuk katekis adalah murid Yesus, maka betapa pun katekis memiliki pengetahuan dan
kemampuan dalam mengajar ia tetap murid Yesus. Dalam Injil Matius 11:29 dikatakan “Belajarlah kepda-Ku karena Aku lemah lembut dan rendah hati”, ayat
tersebut mengajak kepada katekis untuk selalu setia belajar agar ia memiliki sikap lemah lembut dan rendah hati, artinya terbuka pada berbagai pengalaman,
pendapat, siap menerima kritik dan tidak malu bertanya Sarjumunarsa, 1982: 35- 36.
4 Berakar dan Berbuah
Katekis dikatakan berhasil mengembangkan spiritualitasnya apa bila iman Gereja semakin mengakar dan berbuah di dalam kehidupan jemaat. Hal ini
bertolak dari perkataan Yesus yang terdapat dalam Mat 7:6 yai tu; “Dari buahnya
lah kamu akan mengenal mereka”. Gereja semakin berakar mengandung arti Gereja bertumbuh, berkembang, dan menyatakan dirinya di dalam seluruh aspek
kehidupan jemaat baik itu dari segi kebudayaan, sosial, ekonomi, keagamaan, dan kehidupan sehari-hari dengan demikian seluruh aspek kehidupan masyarakat
merasakan dan menjiwai semangat iman Kristiani. Sedangkan Gereja semakin berbuah mengandung arti tindakan umat yang nyata perbuatan baik. Tindakan
baik ini ditujuakan bukan hanya kepada sesama jemaat tetapi juga kepada masyarakat luas.
71
Kebaikan yang dilakukan jemaat akan masuk ke dalam jiwa masyarakat sehingga menimbulkan dorongan kepada masyarakat luas untuk berbuat baik dan
beramal kasih kepada sesama Sarjumunarsa, 1982: 36-37. Dorongan yang dilakukan umat untuk tetap bersatu dalam iman sesuai dengan keyakinan dan
kepercayaan masing-masing.
5 Semangat Missioner
Mengingat pembabtisan dan panggilan khusus mereka, para katekis yang hidup dalam pergaulan sehari-hari dengan sejumlah besar orang bukan Kristiani,
sebagaimana halnya yang terjadi di wilayah misi, tidak bisa tidak digugah oleh Sabda Kristus: “Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang
ini, dan domba- domba ini harus Kutuntut juga” Yoh 10:16 dan “pergilah
keseluruh dunia dan beritakanlah Injil kepada segala makhluk” Mrk 16:15. Para katekis harus memiliki semangat kerasulan yang tinggi, suatu semangat yang akan
efektif jika mereka menjadi yakin akan apa yang mereka lihat dan menjadi penuh semangat dan berani, tanpa merasa malu akan Injil.
Para katekis akan menjadi seperti gembala yang mencari dombanya yang h
ilang “sampai menemukannya” Luk 15:4. Keyakinan mereka seharusnya menjadi sumber semangat kerasulan mereka. Semangat bernyala-nyala seperti St.
Paulus perlu mengilhami mereka para katekis untuk mengobarkan semangat mereka, yang merupakan tanggapan atas panggilan mereka, dan yang akan
membantu mereka untuk berani memberikan Kristus dengan berani dan bekerja giat demi perkembangan Gereja Sumarno Ds., 2015: 28-29.