28
4 Variabel Penelitian mengenai Panggilan menjadi Katekis
Tabel 6. Panggilan Mahasiswa sebagai Katekis N= 75
No. Pernyataan
Pilihan Jumlah
1 2
3 4
5
18 Katekis dipanggil untuk mewartakan
sabda, merenungkan sabda dan memberi kesaksian atas sabda
SS S
R TS
STS 23
41 11
30,6 54,7
14,7
19 Bagi seorang katekis kesadaran akan
tugas sebagai suatu panggilan merupakan unsur esensial atau paling pokok sebagai
seorang yang terpanggil SS
S R
TS STS
23 42
10 30,6
56,1 13,3
20 Katekis adalah orang yang berkarya
dalam karya pewartaan Gereja SS
S R
TS STS
30 35
5 5
40 46,6
6,7 6,7
21 Sebagai pewarta sabda katekis dituntut
untuk memahami ajaran tentang iman katolik dan memiliki hidup yang baik
meliputi rela berkorban, hidup sederhana, rendah hati, dan semangat melayani
SS S
R TS
STS 40
30 5
53,3 40
6,7
22 Katekis
harus mampu
mengkomunikasikan imannya
dan membatu memperkembangkan iman umat
yang dipercayakan kepadanya lewat aneka bentuk kegiatan
SS S
R TS
STS 31
39 5
41,3 52
6,7
23 Katekis yang menyadari akan tugasnya
dituntut untuk terbuka pada kehendak Allah bersedia untuk terus belajar
sehingga
pewartaanya dipertanggugjawabkan
SS S
R TS
STS 31
41 3
41,3 54,7
4
24 Berkatekese merupakan tugas utama dari
seorang katekis SS
S R
TS STS
18 30
15 10
2
24 40
20
13,3 2,7
25 Mata kuliah PPL PAK Paroki sungguh
membantu saya dalam melaksanakan tugas dan karya di tengah-tengah umat
SS S
R 26
41 3
34,6 54,7
4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
1 2
3 4
5
TS STS
5 6,7
26 Bagi seorang katekis berkatekese berarti
merencanakan katekese, menjalankan proses katekese, mengevaluasi proses
katekese dan menindak lanjuti proses katekese
SS S
R TS
STS 26
39 10
34,7 52
13,3
27 Dalam berkatekese katekis dituntut untuk
memiliki sikap
percaya diri
dan berkomitmen yang tinggi
SS S
R TS
STS 36
28 11
48 37,3
14,7
Pada pernyataan 18 diketahui bahwa 30,6 mahasiswa sangat setuju, 54,7 setuju dan 14,7 mahasiswa ragu-ragu bahwa katekis dipanggil untuk
mewartakan sabda, merenungkan sabda dan memberi kesaksian atas sabda. Kemudian sebanyak 30,6 mahasiswa sangat setuju, 56,1 setuju dan
13,3 ragu-ragu bahwa bagi seorang katekis kesadaran akan tugas sebagai suatu panggilan merupakan unsur esensial atau paling pokok sebagai seorang
yang terpanggil. Katekis adalah orang yang berkarya dalam karya pewartaan Gereja. Sebanyak 40 mahasiswa sangat setuju, 46,6 mahasiswa setuju,
6,7 ragu-ragu dan 6,7 mahasiswa tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Pernyataan 21 menunjukkan bahwa 53,3 mahasiswa sangat setuju,
40 setuju dan 6,7 mahasiswa ragu-ragu bahwa sebagai pewarta sabda katekis dituntut untuk memahami ajaran tentang iman katolik dan memiliki hidup
yang baik meliputi rela berkorban, hidup sederhana, rendah hati, dan semangat melayani.
Sedangkan dalam
pernyataan katekis
harus mampu
mengkomunikasikan imannya dan membantu memperkembangkan iman umat yang dipercayakan kepadanya lewat aneka bentuk kegiatan, sebanyak 41,3
30
mahasiswa sangat setuju, 52 setuju dan 6,7 mahasiswa masih merasa ragu-ragu. Pada pernyataan 23 diketahhui bahwa 41,3 mahasiswa sangat
setuju, 54,7 setuju dan 4 mahasiswa ragu-ragu bahwa katekis yang menyadari akan tugasnya dituntut untuk terbuka pada kehendak Allah bersedia
untuk terus belajar sehingga pewartaannya dipertanggungjawabkan. Selain itu, sebanyak 24 mahasiswa sangat setuju, 40 setuju, 20 ragu-ragu,
13,3 tidak setuju dan 2,7 mahasiswa sangat tidak setuju bahwa berkatekese merupakan tugas utama dari seorang katekis.
Dalam melaksanakan panggilan sebagai katekis, sebanyak 34,6 mahasiswa sangat setuju, 54,7 mahasiswa setuju, 4 mahasiswa ragu-ragu
dan 6,7 tidak setuju bahwa mata kuliah PPL PAK Paroki sungguh membantu dalam melaksanakan tugas dan karya di tengah-tengah umat. Pernyataan 26
menunjukkan 34,7 mahasiswa sangat setuju, 52 mahasiswa setuju dan 13,3 mahasiswa ragu-ragu bahwa bagi katekis berkatekese berarti
merencanakan katekese, menjalankan proses katekese, mengevaluasi proses katekese dan menindaklanjuti proses katekese. Kemudian pernyataan 27
menunjukkan 48 mahasiswa sangat setuju, 37,3 setuju dan 14,7 mahasiswa ragu-ragu bahwa dalam katekese katekis dituntut untuk memiliki
sikap percaya diri dan berkomitmen yang tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
5 Mata Kuliah PPL PAK Paroki dalam Membantu Mahasiswa dalam
Menanggapi Panggilannya sebagai Katekis Tabel 7. Mata Kuliah PPL PAK Paroki dalam Membantu Mahasiswa dalam
Menanggapi Panggilannya sebagai Katekis N= 75
No. Pernyataan
Pilihan Jumlah
1 2
3 4
5
28 Mata kuliah PPL PAK Paroki telah
membantu saya
menanggapi secara
mantap panggilan saya sebagai seorang katekis
SS S
R TS
STS 15
34 21
5 20
45,3 28
6,7 29
Mata kuliah PPL PAK Paroki telah membantu saya berkembang menjadi
seorang katekis SS
S R
TS STS
20 36
15
4 26,7
48 20
5,3 30
Mata kuliah PPL PAK Paroki telah membatu saya dalam mengembangkan
keterampilan dalam
melaksanakan katekese umat sebagai salah satu dari
tugas katekis SS
S R
TS STS
21 44
10 28
58,7 13,3
31 PPL PAK Paroki memotivasi serta
sungguh-sungguh menjadi
tempat memupuk
panggilan saya
menjadi seorang katekis
SS S
R TS
STS 20
30 20
5 26,7
40 26,7
6,6 32
Dengan adanya mata kuliah PPL PAK Paroki yang di tempuh pada semester VII
membantu saya dalam pengetahuan dan pengalaman berkatekese entah praktik di
dalam kelas mau pun di lingkungan umat SS
S R
TS STS
25 42
8 33,3
56 10,7
33 Dengan adanya Mata kuliah PAK PAK
saya semakin berani tampil di depan umat SS
S R
TS STS
30 31
13
1 40
41,3 17,4
1,3 34
Mata kuliah PPL PAK Paroki membantu saya dalam melaksanakan katekese umat
SS S
31 35
41,3 46,7
32
1 2
3 4
5
R TS
STS 9
12
35 Mata kuliah PPL PAK Paroki mendorong
saya untuk aktif berkegiatanberkatekese di lingkungan
SS S
R TS
STS 19
30 21
5 25,3
40 28
6,7 36
Dengan adanya PPL PAK Paroki saya semakin tahu dan memahami model-
model katekese SS
S R
TS STS
26 40
8 1
34,7 53,3
10,7
1,3 37
Mata kuliah PPL PAK Paroki sungguh membatu saya dalam melaksanakan tugas
dan karya di tengah umat SS
S R
TS STS
21 48
5 1
28 64
6,7 1,3
38 Mata kuliah PPL PAK Paroki membantu
saya untuk mengenal banyak umat SS
S R
TS STS
25 40
10 33,4
53,3 13,3
39 Dengan adanya PPL PAK Paroki saya
semakin tahu
permasalahan- permasalahan di tengah umat
SS S
R TS
STS 21
41 12
1 28
54,7 16
1,3 40
Dengan adanya mata kuliah PPL PAK Paroki saya semakin diperkaya dan
diteguhkan untuk selalu meningkatkan kualitas semangat iman
SS S
R TS
STS 26
41 8
34,6 54,7
10,7
Pernyataan 28 menunjukkan 20 mahasiswa sangat setuju, 45,3 mahasiswa setuju, 28 mahasiswa ragu-ragu dan 6,7 mahasiswa tidak setuju
bahwa mata kuliah PPL PAK Paroki telah membantu menanggapi secara mantap panggilan sebagai seorang katekis. Mata kuliah PPL PAK Paroki juga telah
membantu berkembang menjadi seorang katekis. Sebanyak 26,7 mahasiswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
sangat setuju, 48 mahasiswa setuju, 20 ragu-ragu dan 5,3 mahasiswa tidak setuju dengan pernyataan ini. Selain itu, sebanyak 28 mahasiswa sangat
setuju, 58,7 mahasiswa setuju dan 13,3 ragu-ragu bahwa mata kuliah PPL PAK Paroki telah membantu dalam mengembangkan keterampilan dalam
melaksanakan katekese umat sebagai salah satu dari tugas katekis. PPL PAK Paroki juga memotivasi serta sungguh-sungguh menjadi tempat memupuk
panggilan menjadi seorang katekis. Pernyataan ini ditanggapi oleh sebanyak 26,7 mahasiswa yang sangat setuju, 40 mahasiswa setuju, 26,7
mahasiswa ragu-ragu dan 6,6 tidak setuju. Pernyataan 32 menunjukkan 33,3 mahasiswa sangat setuju, 56 mahasiswa setuju dan 10,7
mahasiswa ragu-ragu bahwa dengan adanya mata kuliah PPL PAK Paroki yang ditempuh di semester VI membantu dalam pengetahuan dan pengalaman
berkatekese baik praktik di kelas maupun di lingkungan umat. Pernyataan 33 menunjukkan 40 mahasiswa sangat setuju, 41,3
setuju, 17,4 ragu-ragu dan 1,3 tidak setuju bahwa dengan adanya mata kuliah PPL PAK Paroki mahasiswa semakin berani tampil di depan umat. Melalui
PPL PAK Paroki, sebanyak 41,3 mahasiswa sangat setuju, 46,7 setuju dan 12 ragu-ragu bahwa mahasiswa terbantu dalam melaksanakan katekese umat.
Selain itu, sebanyak 25,3 mahasiswa sangat setuju, 40 setuju, 28 ragu- ragu dan 6,7 tidak setuju bahwa mata kuliah PPL PAK Paroki mendorong
untuk aktif berkegiatan di Lingkungan. Pernyataan 36 menunjukkan 34,7 mahasiswa sangat setuju, 53,3
setuju, 10,7 ragu-ragu dan 1,3 tidak setuju bahwa dengan adanya PPL PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
PAK Paroki semakin tahu dan memahami model-model katekese. Pernyataan 37 menunjukkan 28 mahasiswa sangat setuju, 64 setuju, 6,7 ragu-ragu dan
1,3 mahasiswa tidak setuju bahwa mata kuliah PPL PAK Paroki sungguh membantu dalam melaksanakan tugas dan karya di tengah umat. Pernyataan 38
menunjukkan 33,4 mahasiswa sangat setuju, 53,3 setuju dan 13,3 ragu- ragu bahwa mata kuliah PPL PAK Paroki membantu untuk mengenal banyak
umat. Pernyataan 39 menunjukkan 28 mahasiswa sangat setuju, 54,7 setuju, 16 ragu-ragu dan 1,3 tidak setuju bahwa dengan adanya PPL PAK
Paroki semakin tahu permasalahan-permasalahan di tengah umat. Pernyataan 40 menunjukkan 34,6 mahasiswa sangat setuju, 54,7 setuju dan 10,7 ragu-
ragu bahwa dengan adanya mata kuliah PPL PAK Paroki semakin diperkaya dan diteguhkan untuk selalu meningkatkan kualitas semangat iman.
b. Pembahasan Hasil Penelitian
Bedasarkan data-data di atas, diperoleh gambaran berkaitan dengan hasil penelitian dan melaporkannya, pada bagian ini akan memaparkan mengenai
pembahasan hasil penelitian berdasarkan laporan penelitian yang sudah dipaparkan di atas.
1 Pengertian dan Proses Mata Kuliah PPL PAK Paroki
Hasil pengisian kuesioner memperlihatkan bahwa mata kuliah PPL PAK Paroki merupakan mata kuliah yang mendalami dan melaksanakan pendalaman
iman, hal ini terbukti pada tabel 3 mahasiswa menyatakan sangat setuju sebanyak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
44 dan menyatakan setuju 48. Selain itu juga mata kuliah PPL PAK Paroki mengajarkan keterampilan untuk melaksanakan pendalaman iman umat. Semua
mahasiswa sangat setuju sebanyak 46 dan setuju sebanyak 53,3 dengan pernyataan ini. Selain itu, mata kuliah PPL PAK Paroki mengajarkan mahasiswa
dalam hal berkatekese, mendalami dan melaksanakan pendalaman iman orang dewasa, serta mengajarkan bermacam cara dan metode berkatekese.
Proses pembelajaran mata kuliah PPL PAK Paroki dilaksanakan dengan pembelajaran di kelas dan praktik berkatekse. Pada awal pembelajaran mahasiswa
dituntut untuk mengikuti proses pelatihan atau pembekalan dengan kuliah tatap muka di kelas. Dalam pembekalan, mahasiswa memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman berkaitan dengan katekese sebanyak 50,7 mahasiswa menyatakan sangat setuju dan sebanyak 44 mahasiswa menyatakan
setuju. Setelah memiliki pengetahuan yang cukup, mahasiswa dituntut untuk
melaksanakan praktik di kelas dan lingkungan. Praktik memandu katekese didampingi oleh pendukung dari mahasiswa semester IV dan minimal
dilaksanakan sebanyak 4 kali sebanyak 42,7 mahasiswa menyatakan sangat setuju dan sebanyak 37,4 mahasiswa menyatakan setuju. Selain itu,
mahasiswa yang ditunjuk sebagai evaluator maupun sebagai pendukung sangat membantu dalam perbaikan pelaksanaan praktik berkatekese dalam pernyataan ini
semua mahasiswa menyatakan sangat setuju sebanyak 36 dan menyatakan setuju sebanyak 48.
36
2 Tujuan PPL PAK Paroki
Hasil pengisian angket menunjukkan bahwa PPL PAK Paroki memiliki tujuan untuk membantu mahasiswa mengetahui berbagai jenis model-model
katekese melalui pernyataan ini mahasiswa yang menyatakan sangat setuju sebanyak 38,7 dan setuju sebanyak 44. Selain itu, mata kuliah PPL PAK
Paroki menuntut mahasiswa supaya mampu melaksanakan katekese mahasiswa menyatakan sangat setuju sebanyak 50,7 dan menyatakan setuju 44.
Dengan demikian, PPL PAK Paroki dapat mempersiapkan mahasiswa agar terampil dalam melaksanakan suatu pertemuan katekese berdasarkan hasil
kuesioner menunjukan bahwa semua mahsiswa menyatakan sangat setuju sebanyak 54,7 dan menyatakan setuju sebanyak 42,7.
3 HambatanKesulitan dalam Mengikuti Proses Perkuliahan
Dalam mengikuti mata kuliah PPL PAK Paroki, mahasiswa mengalami beberapa hambatan antara lain, hambatan yang paling banyak dialami adalah
adanya rasa bingung dan kesulitan dalam proses bimbingan karena masing- masing dosen memiliki pandangan yang berbeda-beda. Hambatan ini dirasakan
oleh sebagian besar mahasiswa yang menyatakan sangat setuju sebanyak 40 dan setuju sebanyak 42,7.
Hambatan lain yang dirasakan oleh mahasiswa adalah sedikitnya waktu untuk bertemu dosen pembimbingbimbingan dalam mempersiapkan suatu
pertemuan katekese. Sebanyak 28 mahasiswa merasa setuju bahwa sedikitnya waktu bimbingan menjadi faktor penghambat, sedangkan 26,7 merasa tidak
37
setuju dengan pernyataan tersebut. Kemudian dari segi metode pembelajaran menurut sebagian besar mahasiswa tidak menjadi hambatan. Sebanyak 38,7
mahasiswa merasa ragu-ragu bahwa metode pembelajaran yang digunakan dalam mengajar mata kuliah PPL PAK Paroki terlalu sulit, sedangkan 22,6
mahasiswa setuju bahwa metode pembelajaran yang digunakan terlalu sulit. Berdasarkan banyaknya jadwal pertemuan, sebanyak 40 mahasiswa merasa
ragu-ragu bahwa jadwal pertemuan mata kuliah PPL PAK Paroki terlalu sedikit. Namun demikian sebanyak 2,7 sangat setuju dan 18,7 setuju bahwa jadwal
pertemuan mata kuliah terlalu sedikit.
4 Panggilan Mahasiswa sebagai Katekis
Hasil pengisian kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa setuju bahwa katekis dipanggil untuk mewartakan sabda, merenungkan sabda dan
memberi kesaksian atas sabda. Berdasarkan tabel 6, mahasiswa menyatakan sangat setuju 30,6 dan mneytakan setuju 54,7 , bahwa katekis dipanggil
untuk mewartakan sabda. Bagi mahsiswa yang menyatakan ragu-ragu 14,7 perlu dipahami bahwa katekis dipanggil oleh Allah, di mana melalui Gereja Allah
memanggil katekis untuk menjalankan karya pewartaan Gereja. Sebagai pewarta sabda, katekis dituntut untuk memahami ajaran tentang
iman katolik dan memiliki hidup yang baik meliputi rela berkorban, hidup sederhana, rendah hati dan semangat melayani. Kemudian katekis harus mampu
mengkomunikasikan imannya dan membantu memperkembangkan iman umat yang dipercayakan kepadanya lewat aneka bentuk kegiatan. Selain memahami
38
sosok katekis dari segi panggilannya, mahasiswa juga telah memahami penghayatan katekis dalam menghayati panggilannya sebagai katekis. Dengan
pemahaman tersebut akan sangat membantu mahasiswa dalam memaknai panggilannya sebagai katekis. Katekis yang menyadari akan panggilan dan akan
tugasnya juga dituntut untuk terbuka pada kehendak Allah bersedia untuk terus menerus belajar sehingga pewartaannya dipertanggungjawabkan. Berdasarkan
penghayatan akan menyadari panggilan dan tugasnya itu , mahasiswa menyatakan sangat setuju 41, 3, menyatakan setuju 54,7 dan ragu-ragu 4.
5 Mata Kuliah PPL PAK Paroki dalam Membantu Mahasiswa dalam
Menanggapi Panggilannya sebagai Katekis
Berdasarkan tabel 7 telah diperoleh data mengenai mata kuliah PPL PAK Paroki dalam membantu mahasiswa dalam menanggapi panggilannya sebagai
katekis, dalam pelaksanaannya memang diharapkan bahwa mata kuliah PPL PAK Paroki dapat membantu mahasiswa dalam memupuk dan memantapkan
panggilannya sebagai seorang katekis. Maka berdasarkan pertanyaan diperoleh data bahwa mata kuliah PPL PAK Paroki telah membantu mahasiswa menanggapi
secara mantap panggilan mahasiswa sebagai seorang katekis, mahasiswa menyatakan sangat setuju 20 dan setuju 45,3. Dengan kesadaran tersebut
mahasiswa diharapkan mengenal dan memahami sosok katekis yang meliputi panggilannya, tugasnya, perannya dalam Gereja serta kualitas hidup katekis. Bagi
mahasiswa yang menyatakan ragu-ragu 28 dan tidak setuju 6,7 perlu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
disadarai bahwa mata kuliah PPL PAK Paroki bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam menanggapi panggilannya sebagai katekis.
Mata kuliah PPL PAK Paroki, membantu mahasiswa berkembang menjadi seorang katekis. Atas pernyataan tersebut dalam tabel 7, mahasiswa menyatakan
sangat setutu 26,7 dan setuju 48. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa benar-benar terbantu dan berkembang menjadi
seorang katekis melalui mata kuliah PPL PAK Paroki. Sedangkan mahasiswa yang menyatakan ragu-ragu 20 dan tidak setuju 5,3 perlu disadari bahwa
mata kuliah PPL PAK Paroki merupakan sebuah sarana untuk membantu mahasiswa berkembang menjadi seorang katekis. Dengan menyadari hal itu
diharapkan mahasiswa memiliki gambaran kedepan yang meliputi gambaran akan tuntutan dan tugas-tugasnya di tengah-tengah umat, seorang katekis harus
memiliki kemampuan dan keterampilan, keterampilan dalam melaksanakan katekese umat yang sebagai salah satu dari tugas katekis. Atas pernyataan tersebut
mahasiswa yang menyatakan sangat setuju 28 dan setuju 58,7. Hal ini menandakan bahwa mahasiswa sudah benar-benar menyadari bahwa seorang
katekis harus memiliki kemampuan dan keterampilan, terutama keterampilan dalam melaksanakan katekese umat yang salah satu tugas dari katekis. Sedangkan
mahasiswa yang menyatakan ragu-ragu 13,3. Ini perlu ditegaskan bahwa pelaksanaan mata kuliah PPL PAK Paroki bertujuan untuk membantu dan
mengembangkan keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan katekese umat yang sebagai salah satu tugas katekis.
40
Mata kuliah PPL PAK Paroki memotivasi serta sungguh-sungguh menjadi tempat memupuk panggilan mahasiswa menjadi seorang katekis. Berdasarkan
tabel 7 mahasiswa yang menyatakan sangat setuju 26,7 dan menyatakan setuju 40. Dengan demikian sudah jelas, mahasiswa sudah menyadari dan
mengalami bahwa proses mata kuliah PPL PAK Paroki sungguh menjadi tempat untuk memupuk panggilan mahasiswa menjadi seorang katekis. Sedangkan
mahasiswa yang menyatakan ragu-ragu 26,7 dan yang menyatakan tidak setuju 6,6. Hal ini perlu ditekankan bahwa mata kuliah PPL PAK Paroki
merupakan sebuah wadah bagi mahasiswa untuk memupuk panggilan mendai seorang katekis. Dengan adanya mata kuliah PPL PAK Poroki membantu
mahasiswa dalam pengetahuan dan pengalaman berkatekese di dalam kelas dan di Lingkungan tempat tinggal umat. Berdasarkan tabel 7 mahasiswa yang
menyatakan sangat setuju 33,3 dan menyatakan setuju 65, selama proses mata kuliah PPL PAK Paroki mahasiwa diharuskan berpraktik di kelas itu sebagai
suatu latihan agar nantinya bila berpraktik di Lingkungan umat, mahasiswa tidak mengalami kesulitan itu merupakan tujuan dari mata kuliah PPL PAK Paroki.
Sedangkan mahasiswa yang menyatakan ragu-ragu 10,7 hal ini perlu disadari bahwa mata kuliah PPL PAK Paroki memiliki tujuan agar mahasiswa berpraktik
secara langsung di kelas dan di Lingkungan umat yang memiliki maksud mahasiswa mendapatkan pengalaman serta gambaran bahwa katekis memiliki
tanggungjawab dalam penyelenggaraan katekese umat, dan juga suapaya di dalam diri masing-masing mahasiswa tertanam keberanian untuk tampil di depan umat
41
dan pada akhirnya kembali lagi bahwa terselenggaranya mata kuliah PPL PAK Paroki supaya dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan katekese umat.
Dengan melihat tabel 7 dapat disimpulkan bahwa sebagaian dari mahasiswa menyetujui bahwa dengan adanya mata kuliah PPL PAK Paroki
mendorong diri mahasiswa untuk aktif berkegiatan di Lingkungan, serta dengan adanya mata kuliah PPL PAK Paroki mahasiswa semakin tahu dan memahami
model-model katekese. Dalam penyelenggaraan mata kuliah PPL PAK Paroki mahasiswa merasa sangat terbantu dalam melaksanakan tugas dan karya di tengah
umat, terutama tugas-tugas sebagai seorang katekis. Dalam tabel 7 juga dikatakan bahwa mahasiswa sangat setuju 28 dan menyatakan setuju 54,7 dengan
adanya mata kuliah PPL PAK Paroki mahasiswa semakin tahu permasalahan- permasalahan yang ada di tengah umat. Dengan demikian mahasiswa juga
semakin diperkaya dan diteguhkan agar untuk selalu meningkatkan kualitas semangat iman.
c. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan, serta pembahasan hasil penelitian mengenai pengaruh mata kuliah PPL PAK Paroki terhadapa panggilan mahasiswa
menjadi seorang katekis di Prodi PAK-USD, memperoleh kesimpulan dari proses yang telah dilalui. Kesimpulan ini sekaligus menjawab apa yang menjadi tujuan
dari penelitian. Dari hasil penelitian dapat disampaikan bahwa pengaruh mata kuliah PPL
PAK Paroki merupakan suatu usaha atau tindakan yang dilakukan secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
terjadwal melalui proses belajar mengajar yang dilakukan di dalam kelas mau pun secara pribadi melaksanakan program pengalaman lapangan yang dilaksanakan
oleh mahasiswa yang menyangkut hidup rohani, pengalaman lapangan, wawasanilmu, keterampilan, dalam rangka mendidik dan meneguhkan panggilan
mahasiswa menjadi seorang katekis. Proses belajar yang diterima mahasiswa selama belajar tatap muka di dalam kelas mendalami dan melaksanakan
pendalaman iman orang dewasa atau katekese, proses mata kuliah PPL PAK Paroki memang semata mengajarkan mahasiswa dalam hal berkatekese,
menyampaikan atau mengajarkan tentang bermacam cara dan metode berkatekese. Sehingga tujuan dari mata kuliah PPL PAK Paroki adalah untuk
membantu mahasiswa mengetahui berbagai jenis dan model katekese, serta menuntut mahasiswa supaya mampu melaksanakan katekese. Dengan demikian,
mata kuliah PPL PAK Paroki dapat mempersiapkan mahasiswa agar terampil dalam melaksanakan suatu pertemuan katekese. Dalam mengikuti proses mata
kuliah PPL PAK Paroki, mahasiswa pernah mengalami beberapa hambatan antara lain hambatan yang paling banyak dialami oleh para mahasiswa adalah rasa
bingung dan kesulitran dalam proses bimbingan, hal itu disebabkan karena dari masing-masing dosen memiliki pandangan yang berbeda-beda. Hambatan-
hambatan lain adalah sedikitnya waktu yang diberikan untuk bertemu dosen pembimbing untuk melakukan bimbingan dalam pembuatan satuan persiapan
pertemuan katekese. Kemudian dari segi metode pembelajaran dari sebagian besar mahasiswa tidak menjadi sebuah hambatan, mahasiswa merasa nyaman dan
senang dengan metode yang digunakan oleh para dosen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Bila dilihat dari pengertian dan tujuan mata kuliah PPL PAK Paroki, sangat berkaitan dengan panggilan yang dijalani oleh mahasiswa sendiri. Seorang
katekis dipanggil oleh Allah untuk melaksanakan tugasnya yaitu sebagai pewarta, kesadaran akan panggilan dan tugas sebagai katekis merupakan suatu panggilan
khusus yang berasal dari Allah. Katekis adalah orang yang berkarya dalam karya pewartaan Gereja, maka sebagai pewarta sabda katekis dituntut untuk memahami
ajaran tentang iman katolik dan memiliki hidup yang baik seperti rela berkorban, hidup sederhana, rendah hati, dan harus memiliki semangat untuk melayani. Di
dalam hidup
bermasyarakat juga
seorang katekis
harus mampu
mengkomunikasikan imannya dan membantu memperkembangkan iman umat dengan cara lewat aneka ragam bentuk kegiatan yang ada di Lingkungan umat
seperti, kegiatan katekese atau pendalaman iman. Sehingga berkatekese merupakan tugas utama dari seorang katekis yang terpanggil untuk berkembang
bersama umat. Maka dengan adanya mata kuliah PPL PAK Paroki yang proses
pembelajarannya tidak semata berhenti dengan penyampaian materi, melainkan menuntut mahasiswa untuk melaksanakan praktik di dalam kelas dan juga praktik
di lingkungan tempat tinggal umat mampu menjadi sebuah alat atau sarana dalam mengembangkan dan memupuk panggilan mahasiswa menjadi seorang katekis.
Akan tetapi bukan hanya mengenal sosok katekis saja, melainkan memahami lebih dalam sosok katekis yang meliputi penggilannya, tugas dan perannya dalam
Gereja serta memiliki kualitas hidup sebagai katekis. Maka melalui mata kuliah PPL PAK Paroki juga mahasiswa dibantu menjadi soerang katekis yang memiliki
44
sikap melayani dengan sungguh dan berkembang menjadi seorang katekis yang memiliki pandangan ke depan pandangan akan gambaran tugas-tugas sebagi
katekis di tengah umat. Dengan demikian sudah sangat jelas bahwa mata kuliah PPL PAK Paroki sungguh menjadi tempat untuk memupuk panggilan mahasiswa
menjadi seorang katekis. Hal ini ditegaskan berdasarkan data hasil penelitian menjukan bahwa mata kuliah PPL PAK Paroki sudah berperan membantu dan
memupuk mahasiswa dalam menanggapi secara mantab panggilannya menjadi seorang katekis yang nantikan akan berkarya di tengah umat yang Tuhan
percayakan di dalam hidup masing-masing mahasiswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB III MATA KULIAH PPL PAK PAROKI
SEBAGAI PENDUKUNG PANGGILAN MAHASISWA SEBAGAI KATEKIS DI PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
Dalam rangka pewartaan Injil, Program Studi Pendidikan Agama Katolik PAK mempunyai visi mendidik calon Sarjana Pendidikan Agama Katolik yang
beriman tangguh dan profesional demi terwujudnya Gereja yang memperjuangkan masyarakat Indonesia yang semakin bermartabat Prodi IPPAK, 2013: 1. Dalam
usaha mewujudkan Gereja, Prodi PAK melaksanakan pembaharuan katekese dan pelaksanaannya pada pelayanan hidup umat beriman, usaha tersebut ditempuh
dengan mendidik calon-calok katekis yang profesional dan berkualitas memiliki kemampuan, keterampilan dan spiritualitas. Dalam hal mendidik katekis yang
profesional ini Prodi IPPAK memiliki berbagai cara, salah satunya yaitu melalui mata kuliah PPL PAK Paroki yang mempelajari dan mendalami serta
melaksanakan pendalaman iman katekese orang dewasa dengan harapan sebagai pendukung panggilan mahasiswa sebagai katekis.
A. Gambaran Prodi IPPAK
Prodi PAK menapaki usia yang ke enam puluh dua tahun, artinya kiprah maupun sepak terjang dalam mengupayakan katekis yang profesional sangatlah
serius. Keseriusan tersebut terlihat dalam perjuangan mengupayakan pendidikan bagi para calon-calon katekis. Sebelum membicarakan jauh mengenai keseriusan
46
Prodi PAK dalam mengupayakan pendidikan bagi para calon katekis, terlebih dahulu akan membicarakan mengenai sejarah, visi misi, tujuan dan sasarannya,
gambaran kurikulum, tujuan mata kuliah PPL PAK Paroki dan pelaksanaan mata kuliah PPL PAK Paroki di prodi PAK.
1. Sejarah Prodi IPPAK
Majelis Agung Wali Gereja Indonesia sekarang Konferensi Waligereja Indonesia merencanakan usaha-usaha dalam meningkatkan pelayanan di bidang
katekese yakni perubahan pada diri katekese dan pelaksanaannya pada pelayanan hidup umat beriman. MAWI menyerahkan rencana tersebut kepada Rm. F.
Heselaars, SJ yang kemudian bekerjasama dengan Rm. C. Carry, SJ. Pada tahun 1960 Rm. F. Heselaars, SJ mendirikan Pusat Kateketik dengan kegiatan-kegiatan
antara lain penerbitan buku, penataran guru dan ceramah-ceramah untuk kelompok-kelompok kategorial lainnya. Pada saat itu pula telah disadari akan
kurangnya tenaga-tenaga lapangan yang terdidik katekis, maka pada 1 Agustus 1962 Rm. F. Heselaars, SJ mendirikan Yayasan Akademi Kateketik Katolik
Indonesia AKKI yang bertempatan di Jln. P. Senopati 20 Yogyakarta Staf Dosen IPPAK, 2010: 1
Atas prakarsa Justinus Kardinal Darmoyuwono Pr, kedua lembaga tersebut menempati gedung sendiri di Jln. Abubakar Ali no. 1 Yogyakarta. Yayasan
tersebut menyelenggarakan pendidikan tinggi Kateketik untuk memenuhi kebutuhan jemaat Gereja Katolik akan tenaga-tenaga katekis yang berkualitas
guna menopang dan mengembangkan hidup jemaat karena jemaat yang dihadapi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
adalah jemaat yang hidup, terus berkembang, kebutuhan jemaat akan pendampingan-pendampingan dalam pendalaman iman yang handal dan semakin
kuat arus sekularisme Staf Dosen IPPAK, 2010: 1. Pada 3 April 1964, AKKI diserahkan dengan Akte Notaris R.M. Soejanto
Partaningrat SH. Pada 11 Mei 1965, AKKI memperoleh satus terdaftar dari mentri PTIP. Pada 1966 diselenggarakan uji tingkat Sarjana Muda untuk pertama
kalinya. Setelah beberapa kali menyelengarakan ujian negara, pada 31 Desember 1969 AKKI memperoleh kenaikan status dari terdaftar menjadi diakui dari Metri
P dan K dengan Sk No. 0170 Tahun 1996. Pada tahun 1969 dibuka tingkat sarjana lengkap yang mendorong perubahan nama lembaga, maka pada 31 Maret 1971
dengan Akte Notaris R.M. Soejanto Partaningrat Sh, AKKI berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Kateketik Pradyawidya. Pada 23 Juni 1971 tingkat
sarjana Sekolah Tinggi Kateketik Pradnyawidya memperoleh status terdaftar dari Direktoral Pendidikan Tinggi Departemen P dan K dengan SK No. 227DPTB71
Staf Dosen IPPAK, 2010: 1-2. Pada semester gasal tahun akademik 1984-1985 dilaksanakan proses
perubahan jenjang dan program pendidikan serta dilakukan penataan kembali nama unit jurusanprogram studi dengan status diakui di lingkungan Koordinasi
Perguruan Tinggi Swasta Wilayah V, DIY. Berdasarkan proses itu, Sekolah Tinggi Kateketik Pradnyawidya yang semula terdiri dari dua unit yaitu sarjana
muda dan sarjana penuh dipadukan kedalam bentuk baru berupa program sarjana satu S1 dengan nama Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik Pradnyawidya. Program
sarjana itu berstatus diakui dengan SK Mendikbud No. 04301985 tertanggal 28 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Januari 1985. STFK Pradnyawidya memperoleh penetapan kembali status diakui pada 14 Mei 1986 dengan SK Mendikbud No. 036201986. Pada tahun akademik
19911992, tepatnya 26 Desember 1991, STFK Pradnyawidya memperoleh status disamakan dengan SK No. 66001991 Staf Dosen IPPAK, 2010: 2-3.
Dengan adanya peraturan baru dari pemerintah bahwa lulusan dari LPTK Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, atau yang memiliki akta mengajar
dapat secara langsung sah menjadi guru, maka STFK Pradnyawidya memerlukan perubahan jalur dari non pendidikan menjadi jalur pendidikan. Perubahan tersebut
mengantar STFK Pradnyawidya kedalam proses merger Akademik dan Administrasi kepada FIPA USD. Setelah melalui proses merger yang cukup lama,
berdasarkan SK Mendikbud No. 08DO1995, tertanggal 14 Februari 1995 STFK Pradnyawidya berubah nama menjadi Fakultas Ilmu Pendidikan Agama Katolik,
Universitas Sanata Dharma dengan status disamakan. Berdasarkan SK BAN PT Depdikbud RI No. 02ABN-PTAK-IIXII1998 tertanggal 22 Desember 1998
FIPA USD telah terakreditasi B. Pada tahun 1999, pemerintah mengadakan penataan kembali nama-nama program studi di lingkungan PTS di seluruh
Indonesia yang memuat statu s FIPA USD berubah menjadi Program Studi “Ilmu
Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik” IPPAK dan menjadi bagian FKIP USD. Pada tahun 2003 IPPAK mengajukan akreditasi kembali.
Berdasarkan SK BAN PT Depdiknas RI No. 14BAN-PTAkVIISIIV2004 IPPAK mendapat peringkat A. Pada tahun 2008 IPPAK kembali mengajukan
akreditasi. Berdasrkan SK BAN PT Depdiknas RI nomor 015BAN PT Ak- XIIS1VI2009 IPPAK kembali mendapat peringkat A Staf Dosen IPPAK, 2010:
49
3. Kemudian pada Desember 2013, IPPAK marger dengan Universitas Sanata Dharma secara total
.
2. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Prodi IPPAK
Visi adalah pandangan kedepan tentang apa yang akan atau harus terjadi dalam kurun masa depan yang dibayangkan. Yang dibayangkan masa depan bisa
terjadi di masa lalu tetapi belum terwujud di masa sekarang dan tinggal menekuni saja karena mempunyai nilai lestari. Bisa juga apa yang dibayangkan di masa lalu
belum terwujud di masa sekarang, maka langkah yang perlu diambil sungguh merupakan langkah yang kreatif dan proaktif. Visi tersebut perlu dituangkan
dalam sebuah rumusan yang berfungsi meningkatkan sekaligus juga sebagai motivasi untuk mencapai tujuan Putranto, 2006: 1. Prodi IPPAK sebagai
lembaga pendidikan memiliki visi, misi dan tujuan berdirinya lembaga ini sehingga pada akhirnya akan mencapai sasaran yang diinginkan.
Ada pun visi Prodi IPPAK adalah mendidik calon Sarjana Pendidikan Agama Katolik yang beriman tangguh dan profesional demi terwujudnya Gereja
yang memperjuangkan masyarakat Indonesia yang semakin bermartabat Prodi IPPAK, 2013: 1. Usaha dalam mewujudkan Gereja, Prodi IPPAK memprosesnya
melalui pembaruan pada diri katekese dan pelaksanaannya pada pelayanan hidup umat beriman. Usaha tersebut diproses melalui penerbitan buku, penataan guru,
ceramah-ceramah untuk kelompok-kelompok kategorial lainnya, dan mendidik tenaga-tenaga lapangan yang terdidik katekis dan berkualitas guna menopang
dan mengembangkan hidup jemaat, karena jemaat yang dihadapi adalah jemaat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
hidup, terus berkembang, kebutuhan jemaat akan pendamping-pendamping dalam pendalaman iman yang handal dan semakin kuat arus sekularisme.
Misi Prodi IPPAK yaitu mendidik kaum muda menjadi Sarjana Pendidikan Agama Katolik yang dapat berprofesi sebagai Guru Agama Katolik, Katekis dan
pengembang karya katekese dalam konteks Gereja Indonesia yang semakin bermartabat dan Mengembangkan karya katekese dalam Gereja demi terwujudnya
masyarakat Indonesia yang semakin bermartabat Prodi IPPAK, 2013: 4. Yang ingin dicapai dalam misi tersebut dalam profil alumni yang dihasilkan yakni guru
agama, katekis dan sarjana katekese. Guru agama lebih berkiprah dalam lingkup persekolahan dengan segala kondisinya yang khas kelas, staf sekolah, kurikulum
dan lain-lain. Katekis lebih berkiprah dalam bidang kejemaatan baik dalam tataran keuskupan, paroki, stasi maupun lingkungan dan kondisinya yang khas
pendalaman iman, doa lingkungan, seksi pewartaan dan lain-lain. Sarjana katekese dipahami sebagai orang yang mampu memikirkan secara lebih jauh dan
mendalam kegiatan katekese, merefleksikannya serta mencari jalan yang sesuai dan lebih baik. Orang ini bukan hanya sebagai pelaksana tetapi juga sebagai
pemikir. Lingkup yang digelutinya komisi kateketik, pengisian jurnal-jurnal pastoral dan kateketik dan lain-lain.
Tujuan Prodi IPPAK adalah mengahasilkan sarjana pendidikan yang beriman mendalam, berkompeten, berkepribadian dan berintegritas dengan sikap
yang unggul dapat membantu sesama umat beriman mengembangkan imannya, yang dapat berprofesi menjadi Guru Agama Katolik, Katekis dan pengembang
karya katekese melalui kerjasama dengan tokoh-tokoh umat dan pemimpin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI