56
lain. Tujuan pokok bahasan mengenai tujuan, orientasi, sharing pengalaman dan katekese umat dalam pendalaman iman merupakan pokok materi penghantar
untuk menuju ke pokok bahasan yang menjadi tolak utama dari mata kuliah PPL PAK Paroki. Setelah memperoleh materi pengajaran teori mengenai katekese,
mahasiswa dihantar untuk melihat langkah-langkah yang perlu dipahami dalam melaksanakan pendalaman iman, kemudian menawarkan salah satu model yang
menjadi alternatif untuk melaksanakan katekese yaitu katekese dengan model Shared Christian Praxis SCP. Alternatif katekese umat model pengalaman
hidup ini yang akan digunakan selama mahasiswa melaksanakan pertemuan katekese di Lingkungan umat Sumarno Ds., 2014: 14.
C. Panggilan Mahasiswa PAK Sebagai Katekis Paroki
Manusia pada dasarnya telah dipanggil oleh Allah, dan tentu saja panggilan yang diterima itu berbeda-beda. Untuk bisa memahami mengenai
panggilan tersebut akan dijelaskan mengenai hal-hal yang diungkap meliputi pengertian panggilan, pengertian panggilan menurut Kitab Suci.
1. Pengertian Umum Panggilan
Panggilan berasal dari kata memanggil vocare artinya memanggil atau menyerukan nama seseorang. Panggilan dapat dipahami sebagai suatu undangan
dari Allah yang ditujukan kepada manusia yang dipilih-Nya. Panggilan tersebut menunjukan hasrat dan keinginan seseorang untuk mengabdikan hidupnya dalam
pelayanan Allah Koseng, 1995: 8. Maka panggilan adalah undangan Allah yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
ditujukan kepada manusia yang dipilih-Nya agar menyerahkan dan mengabdikan diri secara utuh kepada Allah demi tugas pelayanan.
2. Pengertian Panggilan Menurut Kitab Suci
Dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, panggilan merupakan dasar yang paling penting dalam perwahyuan Allah dan sejarah keselamatan manusia.
Panggilan yang diterima oleh para nabi bersumber dari Allah, maka sikap para nabi adalah menerima panggilan itu dengan tulus hati. Dengan panggilan yang
diterima dan dilaksanakan dengan setulus hati mampu membawa perubahan hidup pada diri manusia karena Allah sendiri mengajak manusia masuk ke dalam
pengalaman-Nya, kehidupan-Nya, batin-Nya, dan situasi-Nya. Dalam Perjanjian Baru, Yesus memanggil kedua belas rasul dengan tujuan untuk membantu dalam
pewartaan-Nya Mat 10:1-15. Yesus sebelum mengutus para rasul, terlebih dahulu Ia melakukan pembinaan terhadap mereka. Pembinaan tersebut meliputi
ambil bagian dalam hidup-Nya, tugas-Nya, dan pengajaran secara pribadi. Setelah Yesus wafat di kayu salib, bangkit dan terangkat kesurga, para rasul baru
menjalankan tugas penggilannya yaitu mewartakan Injil Dister, 1987: 125-126. Jadi panggilan para rasul adalah tugas perutusan untuk mewartakan Injil.
Para nabi dan para rasul mendapat panggilan, tugas dan tujuan yang sama yaitu mewartakan warta keselamatan Allah. Pewartaan yang dilakukan para nabi
dan para murid bertujuan untuk membangun Kerajaan Allah di bumi yang tampak dalam Gereja Kristus. Berdasarkan keterangan panggilan para nabi dan para
murid, maka panggilan adalah undangan dari Allah yang ditujukan kepada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
manusia untuk ikut ambil bagian dalam rencana keselamatan manusia dengan cara mewartakan karya keselamatan.
3. Pengertian Katekis Paroki
Katekis adalah orang-orang yang dalam semangat Roh melibatkan diri dalam perluasan dan perwujudan Kerajaan Allah di dunia Komisi Kateketik
KWI, 2005: 99. Katekis adalah pembina iman Telaumbanua, 2005: 6. Katekis adalah orang beriman yang dipanggil secara khusus oleh Allah melalui gereja
diutus untuk
memperkenalkan Kristus,
menumbuh kembangkan
dan mengembangkan iman umat baik dalam komunitas basis, teritorial maupun
kategorial Komisi Kateketik KWI, 2005: 17. Atas pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa katekis paroki adalah orang beriman yang melibatkan
diri dalam pembinaan iman umat dengan semangat Roh dipanggil secara khusus oleh Allah yang mendapat tugas dari gereja untuk menyampaikan Sabda,
menumbuhkan dan mengembangkan iman umat baik dalam komunitas basis, teritorial maupun kategorial.
Dari pengertian katekis di atas dapat terlihat juga mengenai ciri-cirinya. Ciri-ciri tersebut menunjukan akan keberadaan Gereja, yaitu sebagai orang yang
dipanggil Allah, diutus oleh Gereja, dan akan bekerjasama dalam tugas perutusan apostolik dari uskup dan memiliki hubungan khusus dengan kegiatan misioner
Gereja. Ciri-ciri tersebut menjadi identitas katekis dan sekaligus membedakan dengan orang-orang yang bekerja di Gereja koster, prodiakon, dll dan itu semua
diakui dalam megisterium dan hukum Gereja Komisi Kateketik KWI, 2005: 16. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
a. Pengertian Panggilan Sebagai Katekis Paroki
Pada bagian di atas sudah dijelaskan mengenai pengertian panggilan dan pengertian katekis, maka dapat disimpulkan panggilan sebagai katekis adalah
undangan Allah yang ditunjukan kepada manusia untuk menjadi seorang katekis yang mendapat tugas dari Gereja untuk memperkenalkan Kristus, menumbuhkan
dan mengembangkan iman umat baik dalam komunitas basis, teritorial maupun kategorial. Seorang katekis perlu menyadari makna adikodrati dan gerejawi dari
panggilannya, sehingga ia bisa menjawab “Sungguh aku datang” Ibr 10:7, atau “Ini aku, utuslah aku” Yes 6:8. Dengan begitu katekis akan sungguh-sungguh
menghidupi panggilannya dan penuh tanggungjawab dalam menjalankan tugas panggilannya tersebut.
b. Kekhasan Panggilan Katekis
Sebagai seorang awam, tentunya katekis memiliki panggilan yang khas, dimana ia dipanggil dan diutus mewartakan Injil dalam sifat keduniawiannya di
tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, ikut ambil bagian dalam pergumulan dan perkembangan masyarakat. Sebagai anggota masyarakat, ia juga berperan
sebagai pewarta sabda dengan menghadirkan sosok Yesus Kristus yang diimaninya dengan menampilkan kasih Allah melalui perkataan dan perbuatan di
tengah-tengah kehidupan bermasyarakat dengan harapan agar semakin banyak orang yang percaya dan beriman kepada-Nya Prasetya, 2007: 30.