Uji Homogenitas Pembahasan Lebih Lanjut

Uji normalitas ini sangat penting karena digunakan untuk menentukan jenis statistik yang nantinya akan digunakan oleh peneliti melakukan analisis data yang lebih lanjut. Uji normalitas data dilakukan dengan statistik non parametik untuk menentukan jenis statistik yang digunakan, untuk itu kriterian yang digunakan dalam adalah tekhnik tekhnik Kolmogrov-Smirnov. Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut Sarwono, 2010 : 25 : a. Jika harga sig. 2-tailed 0,05 maka distribusi data normal. b. Jika harga sig. 2-tailed 0,05 maka distribusi data tidak normal. Apabila data yang diperoleh terdistribusi normal, uji statistik yang digunakan pada tahap selanjutnya adalah uji statistik parametik, dalam hal ini Independent samples t-test atau Paired samples t-test . Sedangkan apabila data yang diperoleh tidak terdistribusi dengan normal tahap selanjutnya yang digunakan adalah Mann-Whitney U-test atau Wilcoxon signed ranks test . Untuk keperluan penelitian, perhitungan uji normalitas data dilakukan menggunakan program komputer SPSS Versi 16.0 dengan teknik Kolmogorov-Smirnov test dengan tingkat kepercayaan 95.

3.8.1.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini digunakan untuk melihat apakah kelas yang diuji memiliki kemampuan dasar yang sama terlebih dahulu diuji kesamaan variansnya. Uji homigenitas ini digunakan untuk menguji apakah beberapa kelompok memiliki varians yang samma atau tidak Sugiyono, 2009. Untuk penelitian, perhitungan uji homogenitas dapat dilakukan menggunakan program komputer SPSS Versi 16.0 yang memiliki tingkat kepercayaan 95. Untuk menguji kesamaan varians digunakan Uji Anova sebagai berikut : Gambar 3.3 Rumus yang digunakan untuk menguji varians Dimana : H o : Kedua populasi mempunyai varians yang sama H a : Kedua populasi mempunyai varians yang berbeda Gambar 3.4 Uji Anova Kriteria pengujian sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikansi 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak sama. 2. Jika nilai signifikansi 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama H o : ϭ 1 2 = ϭ 2 2 H a : ϭ 1 2 ≠ ϭ 2 2 F: varians terbesar varians terkecil

3.8.1.3 Uji Linearitas

Uji linearitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen bersifat linear atau garis lurus Nisfianoor, 2009. Teknik yang digunakan oleh peneliti dalam menguji linearitas adalah Test for Linearity pada program komputer SPSS Versi 16.0. Untuk penelitian ini, kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut 1. Jika nilai signifikansi 0,05, maka dikatakan bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen bersifat linear atau garis lurus. 2. Jika nilai signifikansi 0,05, maka dikatakan bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen tidak bersifat linear atau garis lurus. 3.8.2 Uji Hipotesis 3.8.2.1 Uji Hipotesis Kolerasi Hubungan Uji hipotesis kolerasi ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi siswa dengan sikap siswa terhadap model pembelajaran yang konvensional dengan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR. Hubungan dua variabel yang akan diteliti tersebut dapat terjadi karena adanya hubungan sebab akibat atau mungkin hanya kebetulan saja. Dua variabel dapat dikatakan memiliki kolerasi apabila perubahan yang terjadi pada variabel satu akan diikuti perubahan pada variabel yang lainnya secara teratur dengan arah yang sama kolerasi positif atau berlawanan dengan kolerasi negatif Sugiyono, 2015 : 254. Analisis data PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang dugunakan oleh peneliti menggunakan aplikasi komputer SPSS Versi 16.0 yang memiliki tigkat kepercayaan 95 menggunakan kolerasi pearson product moment. Berikut ini adalah analisis yang digunakan oleh peneliti dalam uji perbedaan skor Prayitno, 2012 : 51 : H null : tidak ada hubungan antara skor posttest persepsi siswa -posttest sikap siswa pada kelompok siswa. H i : ada hubungan antara skor posttest persepsi siswa -posttest sikap siswa pada kelompok siswa. Adapun kriteria yang digunakan oleh peneliti untuk menarik kesimpulan yaitu Prayitno, 2012: 51: 1. Jika harga sig. 2-tailed 0,05 maka Hnull diterima Hi ditolak. Hal tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara skor posttest persepsi siswa -posttest sikap siswa pada kelompok siswa, sehingga persepsi siswa tidak memiliki hubungan dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn yang menggunakan model pembelajaran yang konvensional dengan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR 2. Jika harga sig. 2-tailed 0,05 maka Hnull ditolak Hi diterima. Hal tersebut menunjukkan ada hubungan antara skor posttest persepsi siswa -posttest sikap siswa pada kelompok siswa, sehingga persepsi siswa memiliki hubungan dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn yang menggunakan model pembelajaran yang konvensional dengan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR Berikut ini adalah pedoman yang digunakan oleh peneliti untuk memberikan interpretasi kategori koefisien korelasi dari hasil uji hipotesis menurut Sugiyono 2011 : Tabel 3.16 Kategori Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Kategori 0,00-0,199 Sangat Rendah 0,20-0,399 Rendah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat Kuat 3.8.3 Analisis Tambahan 3.8.3.1 Uji Perbedaan Persepsi Siswa Terhadap Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dengan Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Uji perbedaan skor pretest dan posttest yang telah dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi siswa setelah penggunaan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn dengan sebelum menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR. Perbedaan skor dapat dihitung dari skor dari skor postest dan pretest kelompok. Perbedaan skor dapat diperloleh dengan rumus: O2 – O1, yaitu dengan mengurangkan skor postest dan pretest pada kelompok siswa. Analisis statistic dapat dilakukan dengan program komputer yaitu SPSS Versi 16.0 dengan tingkat kepercayaan 95. Uji statistic menggunakan Independent samples t-test untuk data berdistribusi normal dan Mann-Whitney U test untuk data berdistribusi tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI normal. Berikut adalah hipotesis yang digunakan oleh peneliti dalam uji perbedaan skor Priyatno, 2012: 51 : H null : tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest-pretest pada kelompok siswa. H i : ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest-pretest pada kelompok siswa. Adapun kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan yaitu Priyatno, 2012: 51: 1. Jika harga sig. 2-tailed 0,05 maka Hnull diterima Hi ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest-postest pada kelompok siswa, sehingga tidak ada perbedaan antara persepsi siswa dan sikap siswa terhadap pembelajaran PKn yang menggunakan model pembelajaran yang konvensional dengan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR 2. Jika harga sig. 2-tailed 0,05 maka Hnull ditolak Hi diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara skor pretest-postest pada kelompok siswa, sehingga ada perbedaan antara persepsi siswa dan sikap siswa terhadap pembelajaran PKn yang menggunakan model pembelajaran yang konvensional dengan Paradigma Pedagogi Reflektif PPR PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.8.3.2 Uji Kenaikan Skor

Pretest ke Posttest Uji kenaikan skor ini dilakukan oleh peneliti untuk melihat apakah ada peningkatan pada skor pretest ke skor postest pada kelompok siswa. Untuk data yang terdistribusi normal dilakukan analisi menggunakan analisis stastik parametik yaitu Paired samples t-test sedangkan data yang tidak terdistribusi normal menggunakan analisis non non-parametrik yaitu Wilcoxon signed ranks test . Analisis data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan aplikasi komputer SPSS Versi 16.0 yang memiliki tingkat kepercayaan 95. Menurut Priyanto 2010:102 uji ini digunakan untuk menguci perbedaan rata-rata dari dua kelompok data atau sampel yang berpasangan. Berikut adalah hipotesis statistik yang digunakan: H null : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok siswa. H i : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok siswa. Adapun kriteria yang digunakan oleh peneliti untuk menarik kesimpulan yaitu Priyatno, 2010: 108 yaitu: 1. Jika harga sig. 2- tailed 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada skor pretest maupun postest pada kelompok siswa, sehingga adanya peningkatan skor pretest ke skor postest . 2. Jika harga sig. 2- tailed 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Hal tersebut menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada skor pretest maupun postest pada kelompok siswa, sehingga tidak terdapat peningkatan skor pretest ke skor postest. Untuk mengetahui persentase peningkatan skor pretest ke posttest digunakan rumus seperti berikut: Gambar 3.5 Rumus mengetahui persentase peningkatan skor pretest ke posttest 3.8.3 Analisis Tindak Lanjut 3.8.3.1 Dampak perlakuan pada siswa Setiap penelitian siswatal disarankan untuk memasukkan bagian-bagian penelitian kualitatif agar lebih dapat dipahami sudut pandang subjek yang diteliti terkait perlakuan dan variabel-variabel yang diteliti antara lain dengan melakukan interview dan observasi setelah penelitian Krathwol, 2004. Untuk itu, selain menggunakan kuisioner dalam penelitian ini peneliti juga digunakan triangulasi dalam bentuk wawancara kepada guru dan beberapa siswa dan observasi untuk melengkapi hasil penelitian. Observasi dilaksanakan ketika penelitian sedangkan wawancara dilaksanakan setelah posttest . Observasi di kelas dilakukan untuk mengetahui cara guru mengajar, rekasi siswa dalam dalam belajar PKn dengan model pembelajaran yang konvensional dan proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan. Sedangkan untuk wawancara, beberapa siswa yang terpilih akan diberikan 4 pertanyaan sebelum pretest dan 5 pertanyaan setelah posttest . Sedangkan untuk guru akan diberikan 3 pertanyaan sebelum pretest dan 5 pertanyaan setelah perlakuan dan posttest. Peningkatan Berikut adalah pedoman wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada siswa dan guru. Tabel 3.17 Pedoman Wawancara Siswa No Topik Pertanyaan Pretest 1 Mata pelajaran PKn Apakah kamu senang belajar PKn? 2 Mengapa kamu senangtidak senang dengan mata pelajaran PKn? 3 Metode Bagaimana cara guru mengajar kan pelajaran PKn? 4 Mata pelajaran PKn dan metode Apa kamu dapat memahami dengan baik mata pelajaran PKn dengan cara mengajar guru yang seperi itu? Posttest

5 Evaluasi

Ketika mengerjakan kuesioner, pernyataan mana yang kamu anggap sulit? Mengapa? 6 Paradigma Pedagogi Reflektif PPR Bagaimana perasaanmu saat pertama kali belajar dengan cara belajar yang berbeda dari sebelumnya? 7 Apakah kamu bosan dengan cara belajar yang baru dan berbeda dari biasanya? 8 Apakah cara belajar dengan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dapat membantu kamu dalam memahami materi? 9 Mana yang lebih mudah, belajar dengan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR atau seperti biasanya? Mengapa demikian? Tabel 3.18 Pedoman Wawancara Guru No Topik Pertanyaan Pretest 1 Metode Bagaimana Ibu mengajar ketika menjelaskan materi pada mata pelajaran PKn? 2 Mata pelajaran PKn Apa kesulitan yang Ibu alami saat mengajarkan mata pelajaran PKn? 3 Media Pembelajaran Media pembelajaran apakah yang Ibu gunakan saat menjelaskan materi pada mata pelajaran PKn? Posttest 4 Paradigma Pedagogi Reflektif PPR Apakah Ibu puas dengan hasil belajar menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR 5 Apakah model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR membantu guru meningkatkan hasil belajar siswa? 6 Apakah ada perubahan ketika Ibu menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dalam menjelaskan materi? 7 Apakah ibu pernah menggunakan model pembelajaran yang lain selain model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR 8 Bagaimana hasil belajar dengan model pembelajaran tersebut?

3.8.3.2 Pembahasan Lebih Lanjut

Pembahasan lebih lanjut ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR apakah memiliki hubungan yang besar atau kecil terhadap persepsi siswa dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn. Cara yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melihat hasil pretest dan postest. Selain itu untuk mengetahui apakah penelitian dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih luas atau tidak. 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas mengenai pengaruh persepsis siwa kelas V terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif PPR pada sikap siswa pada mata pelajaran PKn. Hasil penelitian ini berisi mengenai deskripsi implementasi penelitian dan analisis data yang telah diperoleh. Pada bagian penjelasan akan dijelaskan mengenai pengaruh perlakuan dengan diikuti dampak perlakuan. 4.1 Hasil Implementasi Penelitian 4.1.1 Implementasi Penelitian Penelitian ini menggunakan hanya menggunakan satu kelas untuk kelompok siswa. Kelas tersebut ditentukan tidak berdasarkan urutan ataupun udnian melainkan sudah ditentukan sejak awal bimbingan skripsi. Kelas yang diperoleh peneliti adalah kelas V sebagai kelas yang akan digunkan sebagai kelas siswa. Berikut ini akan dideskripsikan populasi penelitian dan pelaksanaan pembelajaran pada kelompok siswa.

4.1.1.1 Deskripsi Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VB di SDN Terbansari 1 Yogyakarta. Sampel yang digunakan adalah satu kelas yaitu kelas VB yang merupakan kelas pararel. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk kelompok siswa. Kelompok ini terdiri dari 13 siswa perempuan dan 7 siswa laki-laki. Jumlah seluruh siswa kelompok siswa adalah 20 siswa. Siswa pada kelompok siswa berasal dari latar belakang ekonomi