Hakikat Media Landasan Teoretis
Menurut Hamalik memilih dan menggunakan media pendidikan harus sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu, yakni: atujuan
mengajar, bbahan pelajaran, cmetode mengajar, dtersedianya alat yang dibutuhkan, e jalan pelajaran, f penilaian hasil belajar,
gpribadi guru, hminat dan kemampuan siswa, dan isituasi pengajaran yang sedang berlangsung.
5
Jadi, guru haruslah pandai dan cermat dalam memilih sesuatu yang akan ia jadikan media pada proses pembelajaran agar materi ajar
bisa tersampaikan dengan baik dan memberikan pemahaman yang melekat kepada siswa.
d. Jenis-jenis Media
Media yang dipakai guru untuk menyampaikan suatu materi ajar tidak terpaku hanya pada satu media tetapi dapat menggunakan
beberapa media sehingga dapat tercipta suatu variasi dalam pembelajaran. Secara garis besar, media dikelompokkan menjadi
empat kelompok yaitu: 1 audio, 2 visual, 3 audio-visual, dan 4 multimedia.
1 Media audio
Audio merupakan gelombang-gelombang suara yang sering kita sebut dengan bunyi. Media audio sudah tentu berkaitan dengan
indera pendengaran. Menurut Munadi, media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu
memanipulasi kemampuan suara semata.
6
Menurut Sadiman dkk. Dengan media audio pesan yang akan disampaikan dituangkan ke
dalam lambang-lambang auditif, baik verbal ke dalam katabahasa lisan maupun non verbal
7
. Jadi dapat disimpulkan bahwa media audio adalah media yang menyampaikan pesan melalui bunyi.
Bunyi yang disampaikan kemudian diolah oleh otak untuk menjadi sebuah informasi.
5
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1994, h. 6.
6
Munadi, op.cit., h. 55.
7
Sadiman dkk, op.cit., h.49.
Beberapa contoh media audio yang dapat dipakai dalam proses pembelajaran yaitu: radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan
sebagainya. Bunyi yang ditangkap oleh indera pendengaran yang akan
diolah menjadi sebuah pemikiran-pemikiran dan ingatan-ingatan tentu dengan bantuan otak. Menurut Yudhi Munadi, mendengarkan
adalah suatu proses yang rumit yang melibatkan empat unsur; 1 Mendengar, 2 Memperhatikan, 3 Memahami, dan 4
Mengingat.
8
Unsur pertama yaitu mendengar. Mendengar merupakan proses masuknya getaran-getaran bunyi ke dalam telinga yang
kemudian getaran itu disampaikan ke otak. Proses inilah yang menjadi awal terciptanya bunyi yang akan diproses menjadi sebuah
informasi. Unsur kedua yaitu memperhatikan. Memperhatikan dapat
berarti memfokuskan pendengaran kita pada suatu titik peristiwa atau informasi. Dari proses inilah kita dapat menyaring informasi
bunyi apa yang akan kita fokuskan yang kemudian akan diolah oleh pikiran-pikiran kita melalui bantuan otak.
Unsur ketiga adalah memahami. Menurut Yudhi Munadi memahami biasanya diartikan sebagai proses pemberian makna
pada kata yang kita dengar, yang sesuai dengan makna yang dimaksudkan oleh si pengirim pesan.
9
Jadi pada unsur ketiga ini si pendengar memaknai apa yang ia dengar sesuai dengan
pengalamannya. Unsur keempat adalah mengingat. Setelah mendapatkan
informasi dari apa yang ia dengar maka proses selanjutnya yaitu mengingat. Mengingat merupakan penyimpanan informasi di
dalam memori otak yang apabila kemudian hari dibutuhkan dapat diutarakan kembali oleh si pengingat.
8
Munadi, op.cit., h.59
9
Ibid., h. 61
Melalui media audio siswa dapat memperoleh suatu informasi melalui bunyi-bunyi yang ditangkap oleh indera pendengaran yang
dapat dikaji dan diingat menjadi sebuah ilmu pengetahuan atau suatu kajian untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang
peserta didik miliki. 2
Media Visual Visual jika dilihat dari arti harfiahnya yaitu dapat dilihat
dengan indera penglihatan yaitu mata dan memperkuat ingatan. Media visual dapat memperlancar pemahaman misalnya melalui
elaborasi struktur dan organisasi dan memperkuat ingatan
10
. Jadi, media visual adalah media yang menggunakan indera penglihatan
sebagai fokusnya. Berkaitan dengan penglihatan maka yang terbayang adalah gambar, lukisan, poster, foto, grafik, dan lain-
lain. 3
Media Audiovisual Media audiovisual jika dilihat secara sederhana merupakan
penggabungan antara unsur audio bunyi dan visual bentuk. Maka indera yang dimanfaatkan adalah indera pendengaran dan
indera penglihatan. Menurut Yudhi Munadi, media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan
sekaligus dalam suatu proses.
11
Jadi, dalam suatu proses pembelajaran yang menggunakan media audio visual peserta didik
memaksimalkan indera pendengaran dan penglihatannya untuk menjalani proses pembelajaran tersebut.
Media audio visual menurut Yudhi Munadi dibagi menjadi dua jenis. Jenis pertama dilengkapi fungsi peralatan suara dan
gambar dalam satu unit, dinamakan media audio visual murni, seperti film gerak movie bersuara, televisi dan video. Jenis
kedua adalah media audio visual tidak murni yakni apa yang
10
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,2011, h. 91
11
Munadi, op.cit., h.56
kita kenal dengan slide, opaque, OHP dan peralatan visual lainnya bila diberi unsur suara.
12
Media audio visual murni ataupun tidak murni keduanya memadukan unsur bunyi audio dan gambaran visual. Keduanya
dapat membantu proses pembelajaran tergantung kebutuhan dari sang guru dalam menyampaikan materinya.
Media audio visual secara sederhana berarti menggabungkan antara unsur audio bunyi dan unsur visual penglihatan. Jadi,
media audio visual adalah media yang menggabungkan indera pendengaran dan penglihatan dalam proses menjalankannya.
4 Multimedia
Menurut Yudhi Munadi, multimedia pembelajaran adalah media yang mampu melibatkan banyak indera dan organ tubuh
selama proses
pembelajaran berlangsung.
13
Contoh dari
multimedia ini adalah komputer. Komputer dikategorikan sebagai multimedia karena dalam pengoperasiannya menggunakan
berbagai indera dan organ yaitu indera penglihatan, indera pendengaran, dan salah satu organ gerak yaitu tangan.
Penggunaan komputer dewasa ini sudah menjadi kebutuhan hidup manusia karena komputer dapat membantu meringankan
beban kerja manusia dengan berbagai macam fungsinya, maka dalam pembelajaran pun penggunaan komputer sudah tidak asing
lagi. Diharapkan dengan adanya komputer ke dalam sekolah, siswa akan dapat mengikuti perkembangan zaman dan terbantu dengan
komputer sebagai media pembelajaran. e.
Manfaat Media Pembelajaran Media pembelajaran sangat bermanfaat, baik bagi guru ataupun
siswa. Pemakaian media diharapkan akan membangkitkan motivasi siswa untuk mengikuti materi yang diajarkan serta menambah tingkat
pemahaman siswa terhadap materi tersebut.
12
Ibid., h.113
13
Ibid., h.148
Encyclopedia of Educational Research menjabarkan nilai atau manfaat media pendidikan adalah sebagai berikut
14
: 1
Meletakkan dasar-dasar yang kongkrit untuk berpikir dan oleh karena itu mengurangi “verbalisme”
2 Memperbesar perhatian para siswa
3 Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan
belajar dan oleh karena itu membuat pelajaran lebih menetap 4
Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa
5 Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkelanjutan. hal
ini terutama terdapat dalam gambar hidup. 6
Membantu tumbuhnya
pengertian dan
membantu perkembangan kemampuan berbahasa
7 Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah
diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih mendalam serta keragaman yang lebih
banyak dalam belajar. Menurut Sadiman, secara umum media pendidikan mempunyai
kegunaan-kegunaan sebagai berikut. 1
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan berkala.
2 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3 Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat
mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna.
4 Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan
lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidkan ditentukan sama untuk setiap
14
Hamalik, op. cit., h. 15
siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri.
15
f. Film Animasi Sebagai Media Pembelajaran
Film merupakan hal yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar orang. Film bahkan sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Hal
ini dapat dilihat dari mudahnya manusia untuk mengakses film baik dari bioskop, televisi, VCD Visual Compact Disk, maupun dari
internet. Menurut Munadi, film merupakan media audio visual yang
dilengkapi fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit.
16
Pengertian film menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah lakon cerita gambar hidup. Dari kedua pendapat tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa film adalah perangkat gambar hidup yang memiliki unsur audio dan visual serta memiliki lakon atau cerita.
Animasi dalam arti harfiyahnya menurut Wasito dalam Syafitri yaitu kata animasi sebenarnya penyesuaian dari kata animation yang
berasal dari kata dasar to animate dalam kamus umum Inggris –
Indonesia berarti menghidupkan.
17
Menurut Soetopo animasi berarti gerakan image atau video, seperti gerakan orang yang sedang melakukan suatu kegiatan, dan lain-
lain.
18
Animasi dalam multimedia menurut Suyanto merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada layar.
19
Menurut Munir, animasi adalah suatu tampilan yang menggabungkan antara
media teks, grafik dan suara dalam suatu aktivitas pergerakan.
20
Penulis memahami animasi merupakan hasil penggabungan dari beberapa gambar yang membentuk suatu gerak sehingga menciptakan
15
Sadiman dkk, op.cit., h.17
16
Munadi, op. cit., h.113
17
Yunita Syahfitri, Teknik Film Animasi Dalam Dunia Komputer, Jurnal SAINTIKOM, 2011, h. 213
18
Ariesto Hadi Soetopo, Multimedia Interaktif dengan Flash, Yogyakarta:Graha Ilmu, 2013, h.12
19
M. Suyanto,Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Yogyakarta:ANDI Yogyakarta, 2003, h. 287
20
Munir, Multimedia Konsep Aplikasi Dalam Pendidikan, Bandung: Alfabeta, CV, 2012, h. 18
sebuah keutuhan gerak yang diproses oleh komputer. Misalkan untuk membuat animasi orang yang sedang berjalan maka dibutuhkan
beberapa gambar orang yang sedang berjalan dengan pose yang berbeda sehingga jika digabungkan akan membentuk sebuah kesatuan
gerak orang yang sedang berjalan. Menurut Suyanto, animasi dibagi menjadi 9 macam, yaitu animasi
sel, animasi frame, animasi sprite, animasi lintasan, animasi spline, animasi vektor, animasi karakter, animasi computational, dan
morphing.
21
1 Animasi Sel Cell Animation
Animasi sel yaitu jenis animasi yang dirangkai dari potongan gambar animasi yang dituangkan ke dalam potongan
asetat atau sel. Sel animasi biasanya merupakan lembaran- lembaran yang membentuk sebuah frame animasi tunggal.
22
Lembaran-lembaran ini
kemudian disatukan
sehingga membentuk suatu kesatuan gerak atau periwtiwa dalam sebuah
animasi. 2
Animasi Frame Frame Animation Animasi frame merupakan animasi yang memakai media
frame. Frame yang dimaksud adalah sebuah gambar animasi. Untuk membuat sebuah gambar hidup maka dibutuhkan
beberapa frame yang memiliki perbedaan gerak secara berurutan dan kemudian frame-frame yang sudah ada akan
digerakkan secara berurutan melalui proyektor film. 3
Animasi Sprite Sprite Animation Animasi sprite serupa dengan teknik animasi tradisional,
yaitu objek yang diletakkan dan dianimasikan pada bagian puncak grafik dengan latar belakang diam.
23
21
Suyanto. loc. cit
22
Ibid
23
Ibid, h.288
4 Animasi Lintasan Path Animation
Animasi lintasan adalah animasi dari objek yang bergerak sepanjang garis kurva yang anda tentukan sebagai lintasan.
24
Contoh dari animasi ini misalkan animasi kereta yang bergerak pada lintasannya.
5 Animasi Spline
Spline adalah representasi matematis dari kurva. Bila objek bergerak biasanya tidak mengikuti garis lurus, misalnya
membentuk kurva.
25
6 Animasi Vektor Vector Animation
Animasi vektor serupa dengan animasi sprite. Animasi sprite menggunakan bitmap untuk sprite, animasi vektor
menggunakan rumus matematika untuk menggambarkan sprite.
26
7 Computational Animation
Dengan computational animation, untuk menggerakkan objek di layar kita cukup memvariasikan koordinat x dan y-
nya. Koordinat x merupakan posisi horizontal objek, koordinat y merupakan posisi vertikal objek.
27
8 Morphing
Morphing artinya mengubah satu bentuk menjadi bentuk lain dengan menampilkan serangkaian frame yang menciptakan
gerakan halus begitu bentuk pertama mengubah dirinya menjadi bentuk lain.
28
Animasi dapat digolongkan ke dalam media audiovisual karena animasi dapat dirasakan oleh indera penglihatan dan pendengaran.
Berdasarkan pengertian film dan animasi maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggabungan antara keduanya yaitu film animasi
merupakan perangkat audiovisual yang berasal dari gambar yang
24
Ibid
25
Ibid
26
Ibid
27
Ibid,. h. 290
28
Ibid
diciptakan manusia
dan diproses
oleh komputer
sehingga menghasilkan suatu kesatuan gerak yang membentuk lakon atau cerita.
Penggunaan media film animasi ini dimaksudkan untuk menstimulus siswa agar merasa tertarik untuk mengikuti pembelajaran
serta membantu siswa memahami materi mengenai karangan narasi. Film animasi yang dipilih memiliki keterkaitan dengan pengembangan
karangan narasi yaitu mempunyai cerita, runtutan peristiwa kronologis, dan alur.
Animasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah animasi karakter. Animasi karakter semacam yang anda lihat dalam film
kartun.
29
Contoh yang sering muncul di layar televisi adalah kartun Doraemon, Ipin Upin, Sinchan, dan lain-lain. Penulis mengambil
sebuah film animasi dari kumpulan episode “Cerita Anak Mandiri”
yang berjudul “Menolong Teman”. Penulis memilih animasi ini karena sudah memenuhi syarat sebagai media yang baik untuk diberikan
kepada siswa dalam pembelajaran karangan narasi, yaitu: 1 memiliki keterkaitan dengan materi yang akan diajarkan dalam hal ini adalah
karangan narasi; 2 Memiliki alur cerita yang mudah dimengerti; dan 3 memiliki nilai moral yaitu menolong teman yang sedang mengalami
kesulitan.
Gambar 2.1 Potongan Film Animasi Anak Mandiri pada Peristiwa Menolong
Temannya
29
Ibid,. h.290
Cerita anak mandiri merupakan edumovie atau film yang didedikasikan untuk dunia pendidikan. Setiap episode cerita anak
mandiri dikemas dengan menarik dan lucu dalam balutan video animasi. Cerita anak mandiri selalu menanamkan nilai-nilai
kependidikan pada setiap ceritanya. Cerita dengan judul “menolong
teman” adalah salah satu episode yang ada pada kumpulan cerita anak mandiri yang sudah dikemas dalam bentuk CD pada volume
“Aku Senang Sekolah”.
Pada volume “Aku Senang Sekolah” terdapat beberapa episode
dengan tema yang berbeda, yaitu: 1 guru teman baikku; 2 membuang sampah; 3 menolong teman; 4 lomba di sekolah; dan 5 bertengkar.
Setiap episode memiliki pesan yang baik dan beragam sehingga dapat memberikan contoh yang baik untuk para murid dan dapat
menstimulus mereka untuk melakukan hal-hal baik tersebut.
Gambar 2.2 CD Cer
ita Anak Mandiri “Aku Senang Sekolah”
VCD edumovie ini dapat dipesan secara online dengan mengunjungi website agen resmi yaitu
www.akalinteraktif.com dan
langsung bisa menghubungi kontak yang tertera pada web tersebut.