Lilliefors Significance Correction Uji Normalitas
0,181 yang artinya lebih besar dari 0,05. Ini menunjukan bahwa kondisi awal siswa yang tidak diberi perlakuan berupa media film animasi masih dalam
kondisi yang sama. Sebelum diberikan perlakuan, peneliti hanya menjelaskan dengan menggunakan metode ceramah dan sumber yang biasa digunakan
oleh guru Bahasa Indonesia bersangkutan. Pretest yang dilakukan berupa tes
menulis karangan narasi dengan tema “pengalaman pribadi”.
Setelah selesai penilaian pretest maka saatnya peneliti memberikan perlakuan berupa media film animasi dengan judul “Menolong Teman”.
Perlakuan diberikan di jam dan hari yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk menghindari kejenuhan dalam pembelajaran. Pada tahap awal mulai
pembelajaran di hari berikutnya, peneliti menjelaskan kembali mengenai karangan narasi dan mencoba menstimulus siswa untuk aktif dalam belajar
dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Siswa yang berhasil menjawab diberi penghargaan berupa pulpen, siswa terlihat antusias. Setelah selesai,
mulailah peneliti memutarkan media film animasi. Media yang dipilih merupakan hasil seleksi dengan memperhatikan
aspek-aspek yang dibutuhkan dalam menyampaikan materi karangan narasi. Aspek tersebut yaitu: alur yang baik, gaya bahasa yang mudah dimengerti,
kronologis yang baik, dan memiliki nilai kependidikan. Film animasi
“Menolong Teman” sudah memenuhi aspek-aspek tersebut,
Setelah film animasi selesai, guru membagikan kertas berisi contoh karangan narasi yang baik mengenai film tersebut. Hal ini dilakukan untuk
mencontohkan cara menuangkan sebuah peristiwa ke dalam tulisan narasi sehingga siswa dapat lebih kreatif dalam membuat karangan narasi. Siswa
diminta untuk membaca tiap paragrafnya secara bergantian. Peneliti menjelaskan setiap peristiwa dari contoh tersebut dan mengaitkannya dengan
film animasi yang sudah ditonton bersama.
Siswa terlihat lebih antusias mengikuti pelajaran, pertanyaan-pertanyaan pun muncul dari mereka. Siswa yang bertanya kembali diberi penghargaan
berupa satu buah pulpen oleh peneliti. Setelah materi selesai maka tibalah saatnya peneliti melakukan posttest. Posttest yang dilakukan berupa menulis
karangan narasi dengan tema “kegiatan bangun tidur hingga saat ini Saat itu di sekolah pukul 10.00 WIB”.
Data hasil posttest oleh peneliti dinilai di luar jam pelajaran. Berdasarkan hasil posttest, nilai siswa mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil uji
normalitas data menunjukkan bahwa hasil posttest signifikannya 0,200 . Hal
itu menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena signifikannya 0,200 0,05. Kesimpulannya, hasil posttest menulis karangan narasi siswa kelas
VII MTs Hidayatul Umam Cinere berdistribusi normal. Dari hasil penelitian dan pengolahan data dapat diketahui bahwa hasil
posttest lebih baik dibandingkan dengan hasil pretest. Hasil ditunjukkan dari nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen sebesar 55,85. Setelah diberikan
perlakuan dengan medai pembelajaran film animasi nilai rata-rata posttest mengalami peningkatan menjadi 80,38.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media film animasi berpengaruh positif terhadap keterampilan menulis
karangan narasi pada siswa kelas VII MTs Hidayatul Umam Cinere dalam materi pembelajaran menulis karangan narasi. Dengan menggunakan media
film animasi, di kelas siswa lebih termotivasi dan lebih anusias dalam mengikuti pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa media film animasi lebih
efektif dalam kegiatan pembelajaran.