mengajarkan suatu materi di dalam kelas dengan keadaan siswa yang sudah diketahui sebelumnya. Namun, dari sekolah tempat penulis
melakukan penelitian ada beberapa guru yang kurang begitu memperhatikan masalah metode dan media ini sehingga mereka terkesan
kurang kreatif dalam mengajar. Mereka mengajarkan materi hanya dengan bermodalkan buku mata pelajaran sehingga pembelajaran terkesan
monoton dan tidak menarik. Ini akan berdampak kurang baik pada siswa yang diajarkan. Kemungkinan besar siswa akan merasa bosan dan
cenderung kurang memperhatikan materi yang diajarkan tersebut. Peneliti telah melakukan perbandingan sederhana antara sekolah-
sekolah yang dapat dikatakan bonafide dengan sekolah-sekolah yang kurang bonafide mengenai metode dan media ini. Di sekolah-sekolah
bonafide, guru dituntut untuk mampu menggunakan metode dan media. Keinginan sekolah ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai
sehingga akan mempermudah guru dalam mengeksplorasi metode dan media yang ada, sedangkan di sekolah-sekolah yang kurang bonafide,
guru-gurunya cenderung masih mengandalkan metode usang dan penggunaan media pun dapat dikatakan kurang karena sarana dan
prasarana yang kurang begitu memadai. Karangan narasi merupakan salah satu jenis karangan yang bersifat
menarasikan atau menceritakan suatu hal atau kejadian yang diikuti dengan alur dan memungkinkankan adanya dialog. Para siswa seringkali
tidak memahami dengan yang dimaksud dengan karangan narasi karena guru yang berkaitan kurang optimal dalam menyampaikan materi atau
contoh yang disampaikan kurang dapat dimengerti oleh para siswa tersebut.
Peneliti melakukan penelitian ke salah satu sekolah di pinggiran Jakarta yaitu MTs Hidayatul Umam. Sarana dan prasarana yang ada di
sekolah tersebut dapat dikatakan kurang memadai. Guru-guru yang ada pun sebagian besar masih menggunakan metode yang usang, misal CBSH
Catat Buku Sampai Habis dan ceramah. Penggunaan media pun masih sangat minim. Oleh karena itu peneliti mencoba untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Media Film Animasi terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi pada Siswa Kelas VII MTs
Hidayatul Umam Cinere Tahun Ajaran 20132014”
B. Identifikasi Masalah
1. Media pembelajaran belum dimanfaatkan secara optimal
2. Minimnya pengetahuan guru mengenai media pembelajaran
3. Pengaruh media terhadap pemahaman siswa
4. Siswa kurang memahami materi karangan narasi dari contoh yang
diberikan guru tanpa media film animasi
C. Pembatasan Masalah
Batasan masalah difokuskan pada pengaruh media film animasi terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas VII MTs
Hidayatul Umam Cinere tahun ajaran 20132014.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dikemukakan rumusan
masalah sebagai berikut: “bagaimana pengaruh media film animasi terhadap karangan narasi siswa kelas VII MTs Hidayatul Umam
Cinere?
” E.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
: “mendeskripsikan pengaruh penggunaan media film animasi terhadap karangan narasi siswa kelas VII MTs Hidayatul Umam
Cinere” F.
Manfaat penelitian 1.
Manfaat Teoretis
a. Untuk guru
1. Memperkaya bahasan dalam kajian media pembelajaran
khususnya dalam media audio visual yaitu film animasi. 2.
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi guru dalam memilih media yang tepat untuk pembelajaran
khususnya pembelajaran karangan narasi agar terciptamya variasi dalam sebuah pembelajaran.
b. Untuk Mahasiswa
1. Menambah referensi dalam kajian media pembelajaran
2. Untuk mahasiswa calon guru, penelitian ini bermanfaat untuk
memperkaya pengetahuan mengenai media dalam mengajar 3.
Memperluas pengetahuan
mengenai variasi
dalam pembelajaran khususnya pelajaran karangan narasi
2. Manfaat Praktis
1. Untuk Guru
a. Membantu guru mengetahui tingkat pemahaman siswa
mengenai karangan narasi b.
Membantu guru untuk lebih kreatif dan variatif dalam mengajar melalui media film animasi khususnya dalam pembelajaran
karangan narasi 2.
Untuk Mahasiswa a.
Bagi mahasiswa penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh media film animasi terhadap
karangan narasi 3. Untuk Siswa
a. Bagi siswa penelitian ini dapat menjadi evaluasi bagi dirinya
dalam mempelajari karangan narasi. b.
Mengetahui pengaruh film animasi terhadap pemahaman dirinya terhadap karangan narasi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teoretis
1. Hakikat Media
Kegiatan belajar mengajar merupakan proses penyampaian materi ajar yang disampaikan oleh guru dan diterima oleh peserta didik. Kegiatan
belajar mengajar ini akan berjalan dengan sukses apabila didukung dengan situasi dan kondisi yang baik. Situasi dan kondisi guru, siswa, sekolah, dan
lingkungan adalah yang berkaitan dengan hal tersebut. Banyak hambatan yang dialami oleh seorang guru dalam
menyampaikan materi ajarnya. Mulai dari kurangnya informasi mengenai materi yang akan diajarkan sampai pada kurangnya inovasi dalam
menyampaikan materi tersebut. Hambatan bisa hadir juga karena kurangnya sarana dan prasarana sekolah. Di sinilah tantangan yang harus
dihadapi sebagai seorang guru. Seorang guru dituntut untuk kreatif dan inovatif menggunakan metode-
metode ajar agar peserta didik dapat lebih memahami dan mendapatkan situasi belajar yang kondusif. Seorang guru juga membutuhkan sesuatu
untuk membantu menyampaikan materi yang ia ajarkan. Sesuatu yang bisa menjadi jembatan antara guru dan peserta didik, sesuatu yang dapat
mempermudah guru menyampaikan materinya, sesuatu yang dapat menjadi daya tarik kepada peserta didik, dan sesuatu itu adalah media.
Media membantu merangsang peserta didik dalam memahami sebuah materi ajar.
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran bisa dikatakan sebagai penyalur pikiran guru kepada peserta didik. Seorang guru pasti selalu memakai media dalam
menyampaikan materi ajarnya, baik yang paling sederhana yaitu bahasa, sampai kepada media yang lebih kompleks seperti: film,
diorama, alam, dan lain-lain.
Lebih dalam mengenai media, kata media sendiri berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
1
Menurut Sadiman dkk, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa.
2
Gagne 1970 menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs 1970 berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
3
Jika dilihat lebih seksama, ketiga pendapat ini memilki poin yang sama, yaitu
rangsangan atau stimulus untuk belajar. Jika mengacu pada opini tersebut maka media dapat menjadi sarana penarik perhatian peserta
didik sekaligus pendorong peserta didik tersebut agar lebih fokus dan kondusif untuk belajar, bahkan bisa sampai pada tahap menyenangkan.
Yudhi Munadi berpendapat bahwa “media pembelajaran juga
dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta
lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belaj
ar secara efisien dan efektif”.
4
Pendapat dari Yudhi Munadi mencakup beberapa poin mengenai media yaitu media
sebagai penyalur pesan atau informasi, media sebagai pengkondusif pembelajaran dan media sebagai alat untuk mengefisienkan dan
mengefektifkan proses pembelajaran. Penulis menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
perantara yang menyalurkan gagasan-gagasan atau pikiran-pikiran guru yang terkait materi pembelajaran kepada murid agar murid dapat
1
Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005, h. 6
2
Ibid., h. 7
3
Ibid., h. 6
4
Yudi Munadi, Media Pembelajaran Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru Jakarta: Gaung Persada GP Press, 2012, h. 7-8.