Pendahuluan Metode penelitian Dalam bab ini, metode pengumpulan data menggunakan metode dan data

VI. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEBAGAI MITRA PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN

KEBERSIHAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN KOTA BANDAR LAMPUNG Abstrak Pengelolaan kebersihan lingkungan, khususnya sampah di kota Bandar Lampung telah dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat, namun belum terpadu dan belum holistik. Agar pemberdayaan masyarakat berhasil, dibutuhkan dukungan dari semua pemangku kepentingan stakeholders secara terpadu dan holistik sehingga program kebersihan lingkungan berkelanjutan dapat diwujudkan. Pada bagian ini, konsep pemberdayaan masyarakat sebagai mitra pemerintah daerah dalam pengelolaan kebersihan lingkungan berkelanjutan kota Bandar Lampung disusun atas dasar hasil wawancara dengan pakar mengenai kebijakan pengelolaan sampah dan dianalisis dengan metode AHP. Pengolahan data digunakan program expert choice 2000. Prioritas pertama dari strategi kebijakan dalam pengelolaan kebersihan lingkungan berkelanjutan adalah pola kemitraan antara pemerintah kota, pihak swasta dan masyarakat, sebagai konsep pemberdayaan masyarakat. Prioritas kedua implementasi kebijakan dan penegakan hukum, prioritas ketiga pengolahan dengan teknik sanitary landfill dan prioritas keempat adalah peningkatan sarana dan prasarana. Kata Kunci: prioritas, strategi dan kebijakan, pemberdayan masyarakat, AHP

6.1. Pendahuluan

Dalam rangka menurunkan volume sampah, pemerintah kota Bandar Lampung sudah mencanangkan program “Ayo Bersih-Bersih” untuk menjaga kebersihan lingkungan. Melalui program tersebut diharapkan permasalahan sampah di kota Bandar Lampung dapat dikurangi. Kebijakan dan program pemerintah kota Bandar Lampung dalam pengelolaan sampah adalah dengan melakukan kegiatan pengumpulan, pengangkutan, pembuangan, dan pemusnahan sampah. Di beberapa kelurahan dan pasar, sudah ada pemberdayaan masyarakat untuk melakukan daur ulang sampah, namun upaya tersebut belum memberikan hasil yang memuaskan. Pengelolaan sampah kota melalui pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan mengajak masyarakat untuk tidak hanya menjadi penghasil sampah, tetapi juga dapat mengolah dan mengelola sampah secara mandiri yang bernilai ekonomis. Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan konsep pemberdayaan masyarakat sebagai mitra pemerintah daerah dalam kebersihan lingkungan berkelanjutan, khususnya pengelolaan sampah kota Bandar Lampung.

6.2. Metode penelitian Dalam bab ini, metode pengumpulan data menggunakan metode dan data

yang ada di bab-bab sebelumnya dalam bab 3, 4, dan 5. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara dengan 30 orang responden untuk menyusun konsep pemberdayaan masyarakat sebagai data primer dari semua variabel terkait yang diukur dengan tahapan: 1 penyusunan hirarki, 2 penilaian kriteria dan alternatif, 3 penentuan prioritas, dan 4 konsistensi logis. Untuk mempertajam analisis, dalam penyusunan konsep pemberdayaan masyarakat dilengkapi dengan teknik Focussed Group Discussion FGD dengan para pakar. Analisis data yang digunakan dalam menyusun konsep pemberdayaan masyarakat adalah dengan pendekatan Analytical Hierarchy Process AHP dan diolah dengan program expert choice 2000. Pengambilan keputusan dengan AHP adalah suatu tahapan dalam mengambil kebijakan dengan membandingkan tingkat kepentingan satu elemen dengan elemen lainnya dalam skala nilai Saaty 1993. Tabel 58 Skala penilaian perbandingan pasangan Nilai skor Keterangan 1 Kriteria yang satu dengan yang lainnya sama penting 3 Kriteria yang satu sedikit lebih penting agak kuat dibanding kriteria lainnya. 5 Kriteriayangsatusifatnyalebih penting lebih kuat dibanding kriteria lainnya 7 Kriteria yang satu sangat penting dibanding kriteria lainnya 9 Kriteria yang satu ekstrim pentingnya dibanding kriteria lainnya 2, 4, 6, 8 Nilai tengah di antara dua nilai skor penilaian di atas 6.3. Hasil dan Pembahasan 6.3.1. Analisis AHP tentang pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Filantropi Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus Pada Rumah Zakat Cabang Medan)

7 80 160

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI(Studi Pada Dinas Kebersihan Kota Malang)

0 5 34

EFEKTIVITAS SOSIALISASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG TENTANG WAKTU PEMBUANGAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN (Studi pada Kelurahan Sepang Jaya Kota Bandar Lampung)

2 18 112

EFEKTIVITAS SOSIALISASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG TENTANG WAKTU PEMBUANGAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN (Studi pada Kelurahan Sepang Jaya Kota Bandar Lampung)

2 50 116

ANALISIS PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA BANDAR LAMPUNG (STUDI KASUS DI BUKIT SUKAMENANTI, KECAMATAN KEDATON, BANDAR LAMPUNG)

10 83 96

Pengelolaan Ruang Hijau Secara Berkelanjutan (Studi Kasus di Kotamadya Bandar Lampung)

0 51 505

Kinerja Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Kota Bandar Lampung

0 4 125

Pemberdayaan masyarakat sebagai mitra pemerintah daerah dalam pengelolaan kebersihan lingkungan berkelanjutan (studi kasus Kota Bandar Lampung)

2 31 263

Pengelolaan Ruang Hijau Secara Berkelanjutan (Studi Kasus di Kotamadya Bandar Lampung)

0 2 252

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DIKAITKAN DENGAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung) Hassan Basrie, Universitas Bandar Lampung Yashinta Arly, Universitas Bandar Lampung Riswan, Universitas Bandar Lampung Abstract -

0 0 16