Pemberdayaan PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEBAGAI MITRA PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN

Tchobanoglous 1990, Manahan 1994. Sampah-sampah yang tidak dapat diolah dan diproses secara khusus, dibuang dengan cara sanitary landfill. Oleh karena itu, TPA Bakung perlu dilengkapi dengan sistem pengelolaan sampah yang mampu mengolah lindi yang dihasilkannya. Alternatif prioritas keempat adalah peningkatan sarana dan prasarana. Minimnya ketersediaan sarana dan prasarana kebersihan merupakan salahsatu permasalahan yang sedang terjadi di kota Bandar Lampung. Keadaan tersebut sangat mempengaruhi mobilitas kegiatan pengelolaan sampah. Dengan demikian, diharapkan adanya peningkatan jumlah sarana dan prasarana kebersihan dimulai dari tempat menampung sampah sampai dengan pengangkutan sampah ke TPA, agar mobilitas pengelolaan kebersihan lingkungan berjalan secara optimal.

6.4. Pemberdayaan

Masyarakat sebagai Mitra dalam Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan Kota Bandar Lampung Analisis dengan pendekatan AHP terhadap pengelolaan kebersihan lingkungan di kota Bandar Lampung menghasilkan pola kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta merupakan alternatif utama dalam kebijakan dan program kebersihan lingkungan berkelanjutan. Masyarakat perguruan tinggi, masyarakat pengusaha sebagai pihak swasta, masyarakat yang tergabung dalam organisasi non pemerintahLSM, dan warga masyarakat lainnya sebagai salahsatu penghasil sampah diberdayakan untuk berperan aktif melakukan pengelolaan sampah, yaitu dimulai dari sumber sampah. Pemerintah daerah kabupatenkota secara sendiri-sendiri dan atau bersama- sama bermitra dengan badan usahapihak swasta dalam pengelolaan sampah. Kemitraan sebagaimana dimaksud dapat berbentuk perjanjian antara pemerintah daerah kabupatenkota dengan badan usaha atau pihak swasta dengan didukung secara aktif oleh perguruan tinggi dan LSM. Pihak swasta bekerjasama dengan warga masyarakat yang melakukan pemilahan sampah dan memproduksi bahan- bahan daur ulang. Warga masyarakat berperan untuk melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik serta melaksanakan 4R. Keterkaitan antarstakeholders dalam bentuk kemitraan memberikan manfaat dalam peningkatan kesejahteraan warga, mengurangi volume sampah, dan terwujudnya kebersihan lingkungan yang berkelanjutan, seperti disajikan pada Gambar 21. Pemerintah Kota Operasi dan pemeliharaan - Pendanaan - Operasional - Pengadaan - Pemeliharaan Masyarakat Pemilahan sampah organik dan anorganik serta melaksanakan 4 R Swasta - Produksi produk 4R - Teknologi nir limbah - Produk ramah lingkungan - Kemasan ramah lingkungan LSM Pendampingan dan supervisor dalam pelaksanaan program pengelolaan sampah Perguruan Tinggi Sumber informasi dan pengenalan inovasi teknologi pengelolaan sampah kepada masyarakat Pengawasan Pemerintah dan Masyarakat Kemitraan Manfaat - Peningkatan kesejahteraan masyarakat - Pengurangan volume sampah - Kebersihan lingkungan berkelanjutan Gambar 21 Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan kebersihan lingkungan berkelanjutan kota Bandar Lampung Pemberdayaan masyarakat sebagai mitra pemerintah kota Bandar lampung dalam pengelolaan pengelolaan kebersihan lingkungan berkelanjutan dengan melibatkan berbagai stakeholders bergabung dalam suatu bentuk “ Dewan Kebersihan Lingkungan Kota” yang terdiri atas pemerintah kota, masyarakat, pihak swasta, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya masyarakat. Pemerintah kota yang berperan sebagai operasi dan pemeliharaan, mencakup aspek pendanaan, operasional, pengadaan, dan pemeliharaan. Warga masyarakat berperan dalam melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik, pemanfaatan sampah melalui pengomposan, dan mendaur ulang barang-barang bekas menjadi aneka kerajinan tangan. Mengganti barang barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Dengan memanfaatkan sampah sebagai bahan produksi maka dapat diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan akan mengurangi volume sampah, dan terbentuknya kebersihan lingkungan berkelanjutan. Pihak swasta berperan melakukan kerjasama dengan warga masyarakat dalam hal pemanfaatan sampah yang bernilai ekonomis dengan memproduksi produk 4R, teknologi nirlimbah, produk ramah lingkungan, dan kemasan yang ramah lingkungan. Kegiatan swasta diawasi oleh pemerintah dan pengusaha. Perguruan tinggi berperan sebagai sumber informasi dan pengenalan inovasi teknologi pengelolaan sampah kepada masyarakat, sedangkan LSM berperan sebagai pendamping dan supervisor dalam pendampingan pelaksanaan program. Perguruan tinggi dan LSM sebagai mitra dapat juga berperan sebagai pemberi masukan untuk rencana pengembangan program dalam pengelolaan kebersihan lingkungan berkelanjutan. Tidak ada pilihan lain bagi pemerintah kota Bandar Lampung, selain mengikutsertakan masyarakat untuk berperan menangani masalah sampah, paling tidak dalam mengurangi jumlah timbulan sampah dimanapun mereka berada. Oleh sebab itu, strategi dalam meminimalisasi timbulan sampah dapat dilakukan dengan pendekatan waste reduction and prevention.

6.5. Simpulan

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Filantropi Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus Pada Rumah Zakat Cabang Medan)

7 80 160

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI(Studi Pada Dinas Kebersihan Kota Malang)

0 5 34

EFEKTIVITAS SOSIALISASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG TENTANG WAKTU PEMBUANGAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN (Studi pada Kelurahan Sepang Jaya Kota Bandar Lampung)

2 18 112

EFEKTIVITAS SOSIALISASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG TENTANG WAKTU PEMBUANGAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN (Studi pada Kelurahan Sepang Jaya Kota Bandar Lampung)

2 50 116

ANALISIS PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA BANDAR LAMPUNG (STUDI KASUS DI BUKIT SUKAMENANTI, KECAMATAN KEDATON, BANDAR LAMPUNG)

10 83 96

Pengelolaan Ruang Hijau Secara Berkelanjutan (Studi Kasus di Kotamadya Bandar Lampung)

0 51 505

Kinerja Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Kota Bandar Lampung

0 4 125

Pemberdayaan masyarakat sebagai mitra pemerintah daerah dalam pengelolaan kebersihan lingkungan berkelanjutan (studi kasus Kota Bandar Lampung)

2 31 263

Pengelolaan Ruang Hijau Secara Berkelanjutan (Studi Kasus di Kotamadya Bandar Lampung)

0 2 252

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DIKAITKAN DENGAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung) Hassan Basrie, Universitas Bandar Lampung Yashinta Arly, Universitas Bandar Lampung Riswan, Universitas Bandar Lampung Abstract -

0 0 16