tukar pengetahuan terlihat pada masing-masing kelompok belajar. Namun ada juga siswa yang membawa artikel tetapi masih belum
mengerti maksud dari artikel tersebut, kemudian guru dengan cekatan memberikan arahan dan penjelasan dari maksud artikel tersebut.
Setelah waktu yang telah ditetapkan untuk menyelesaikan tugas kelompok tersebut selesai, kemudian masing-masing kelompok
menampilkan wakilnya dalam show case. Dalam kegiatan ini ternyata para siswa sudah banyak mengerti tentang permasalahan dan
bagaimana mengatasi permasalahan tersebut. Tanggapan dan sanggahan bila terdapat kekeliruan dari kelompok lain sudah mulai
terjadi. Siswa lebih aktif dan berpartisipatif dalam kegiatan permodelan yang diterapkan oleh guru. Setelah semua kelompok
selesai menyajikan jawaban permasalah tersebut, siswa bersama guru menyimpulkannya.
Kemudian siswa
dipersilahkan duduk
dibangkunya seperti semula, guru memberikan lembar test untuk mengetahui pemahaman serta hasil belajar Pendidikan Agama Islam
siswa mengenai materi yang telah disajikan. Langkah selanjutnya guru memberikan soal berupa tugas di
rumah untuk mencari sumber infomasi yang digunakan dalam pertemuan selanjutnya. Kemudian guru menutup pelajaran dengan
salam.
c. Pengamatan
Pengamatan atau observasi dilakukan secara langsung selama proses tindakan. Pada siklus II ini, hal-hal yang diamati masih
mengacu pada apa yang diamati dalam pelaksanaan siklus I yaitu lembar observasi pencapaian hasil belajar siswa melalui pendekatan
kontekstual. Ada beberapa kejadian yang menjadi catatan peneliti diantaranya adalah siswa sudah mulai mengerti akan pendekatan
kontekstual, hal tersebut ditandai dengan sudah banyaknya siswa mengemukakan pendapat dan memberikan jawaban secara baik,
walaupun masih terlihat kurang tepat dalam menyusun kalimat
jawaban. Siswa sudah dapat memperoleh informasi yang tepat dan sesuai dengan keinginan guru, baik berupa yang berasal dari media
cetak, media elektronik seperti menonton televisi, atau mungkin bertanya dengan orang tua atau orang yang dianggap lebih tahu dari
mereka. Ketika berdiskusi siswa sudah lebih banyak memberikan
masukan antara teman yang satu dengan yang lain, walaupun masih terlihat ada beberapa kelompok yang hanya mengandalkan temannya
yang pintar saja, atau hanya diam dan berbicara sendiri, sehingga mengganggu temannya yang lain. Dalam show case, siswa sudah
terlihat lebih percaya diri dalam membuat kesimpulan dan tampil di depan umum, ada sebagian siswa yang masih malu-malu dan harus
dipaksa dulu dalam memberikan argumen atau pendapatnya. Begitu juga dalam menjawab soal formatif, mereka sudah tampak siap dalam
mengerjakan soal tersebut, walaupun masih ada beberapa siswa yang masih terihat bingung dalam menjawab soal. Namun secara
keseluruhan kegiatan pembelajaran sudah lebih baik dari siklus sebelumnya.
d. Refleksi
Langkah guru dalam proses pembelajaran pendekatan kontekstual pada siklus II, tidak jauh berbeda dengan siklus I, yaitu:
1 Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri ,dan
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya. 2 Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik.
3 Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. 4 Menciptakan masyarakat belajar.
5 Menghadirkan model sebagai contoh belajar. 6 Melakukan refleksi diakhir pertemuan.
7 Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
Kemudian tindakan yang dilakukan guru dalam pengaplikasian metode pembelajaran kontekstual dalam kegiatan di kelas antara lain:
1 Memberikan tugas kepada siswa untuk mencari sumber informasi di lingkungan mereka dari berbagai sumber, baik media cetak
maupun elektronik. 2 Mencari,
merumuskan, mengumpulkan
dan merangkum
melaporkan sumber informasi yang mereka peroleh. 3 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan
menjawab seputar informasi yang mereka peroleh kepada guru dan teman-temannya.
4 Membuat kelompok belajar yang mengkaitkan interkasi dengan temannya di kelas untuk bertukar pikiran dan pengetahuan.
5 Membawa sumber informasi dari luar, baik berupa artikel koran majalah maupun hasil pengamatan mereka dari media elektronik
televisi atau sumber pengetahuan lainnya yang berkaitan dengan materi pelajaran.
6 Mengevalusi kembali kejadian atau peristiwa pembelajaran telah dilaluinya untuk mendapatkan pemahaman yang dicapai baik yang
bersifat positif maupun bernilai negatif dari diskusi kelompok. 7 Mengadakan tanya jawab show case dengan kelompok lain,
mengemukakan pendapat, kemudian menyimpulkannya, serta memberikan nilai atas tugas mereka.
Berdasarkan hasil lembar observasi siswa pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa sudah lebih baik dari pada
siklus I, dari verifikasi data hasil pengamatan terebut ternyata terjadi peningkatan yang cukup baik dilihat dari penguasaan anak dalam item
instrumen pembelajaran pendekatan kontekstual yang bertambah baik dalam hal pengetahuan mereka dan konsep belajar melalui pendekatan
kontekstual maupun dengan berdasarkan hasil tes formatif mereka. Hasil yang diperoleh pada siklus II ini dapat dilihat pada tabel berikut: