Pengertian Arsip Statis Fungsi Arsip Statis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Arsip Statis

Dalam paradigma daur hidup arsip, arsip berfungsi sebagai records dan kelak akan beralih menjadi archives arsip yang menurut penilaian teknik dan hukum yang berlaku harus disimpan dan dikelola oleh Lembaga Kearsipan karena memiliki nilai guna pertanggungjawaban nasional. Lembaga Kearsipan memiliki kewajiban melestarikan dan mengaktualisasikan arsip statis sebagai bahan pertanggungjawaban nasional atau warisan budaya bangsa dalam rangka pembentukan jati diri bangsa. Menurut Walne 1988: 128 “Arsip sebagai informasi terekam recorded information merupakan endapan informasi kegiatan administrasibukti transaksi pelaksanaan fungsi unit-unit kerja yang terekam dalam berbagai media”. Arsip dapat dilihat sebagai informasi terekam tentang pelaksanaan kegiatan sesuai fungsi-fungsi dan tugas unit kerja suatu instansi, Walne mengatakan sebenarnya membuktikan bahwa arsip merupakan bagian dari memori kolektif bangsa yang berawal dari memori organisasi corporate memory tentang bagaimana organisasi itu dibangun, dijalankan, dan dikembangkan. Arsip statis disimpan, dilestarikan, diolah dan didayagunakan dalam memenuhi fungsi kultural dalam rangka kehidupan kebangsaan dan tidak melepaskan arsip dari ikatan provenance dan original order-nya.

2.1.1. Pengertian Arsip Statis

Arsip statis merupakan arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun untuk penyelenggaraan sehari-hari administrasi negara. Menurut Martono 1994: 28 “Arsip statis adalah arsip yang tidak berlaku lagi bagi suatu organisasi atau lembaga yang dipelihara karena nilai yang berkelanjutan”. Selanjutnya menurut Rusidi 2010: 1 “Arsip statis merupakan arsip yang sudah tidak dipergunakan secara langsung dalam kegiatan perencanaan kehidupan bangsa pada umumnya maupun untuk penyelenggaraan sehari- Universitas Sumatera Utara hari administrasi negara, namun tetap harus dikeloladisimpan berdasarkan pada pertimbangan nilai guna yang terkandung di dalamnya.” Sedangkan berdasarkan Undang – Undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan, Arsip Statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia danatau lembaga kearsipan. Dari beberapa pengertian di atas maka dapat dikemukakan bahwa arsip statis merupakan arsip yang tidak digunakan secara langsung namun masih memiliki nilai guna yang dipermanenkan oleh lembaga kearsipan.

2.1.2. Fungsi Arsip Statis

Arsip statis dapat dijadikan sebagai bukti otentik dan bukti sejarah yang terpercaya dari suatu kegiatan serta berfungsi sebagai memori kolektif yang menjadi simpul-simpul pemersatu bangsa seiring dengan melemahnya nilai-nilai nasionlalisme dan batas-batas wilayah bangsa pada era reformasi dan globalisasi. Pelestarian dan penyempurnaan pemerintahan, institusi dan organisasi, perhimpunan dan peradaban tergantung pada pelestarian dan pemanfaatan yang efisien akan arsip statis. Fungsi arsip statis adalah: 1. Sebagai memori perusahaan atau perorangan 2. Sebagai pembuktian 3. Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan 4. Sebagai sumber penelitian, khususnya peneitian sejarah 5. Untuk keselamatan manusia 6. Untuk kepentingan masyarakat 7. Untuk kepentingan pendidikan dan hiburan 8. Memelihara aktivitas hubungan masyarakat 9. Arsip statis juga digunakan untuk kepentingan politik dan keamanan 10. Untuk menelusur silsilah 11. Mempersiapkan sejarah peringatan lembaga atau perorangan 12. Anip memberikan sumbangan dalam pembinaan kepribadian nasional serta bermanfaat dalam melindungi warga, hak pribadi, maupun hak lainnya. Sulistyo-Basuki 2003: 10 Universitas Sumatera Utara

2.1.3. Tujuan Arsip Statis