kegiatan menurut kategori-kategori tersebut itu tentu saja masih dapat dikembangkan lagi ke dalam berbagai aktivitas lain yang lebih khusus dan
rinci.
b. kegiatan-kegatan yang ditujukan untuk mengontrol lingkungan
perpustakaan agar dapat memenuhi syarat-syarat pelestarian bahan-bahan pustaka yang tersimpan di dalamnya.
c. berbagai kegiatan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk
memperpanjang umur bahan pustaka, misalnya dengan cara identiifikasi, dan restorasi atau pengulangan.
Dari beberapa penjelasan di atas maka dapat dinyatakan bahwa pelestarian arsip merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dalam meningkatkan nilai guna
arsip dan bahan pustaka yang tersimpan di dalamnya. Sedangkan pengertian pelestarian bahan pustaka berdasarkan International
of Federation Library Association IFLA yang ditetapkan sebagai pedoman pelestarian oleh Perpustakaan Nasional Indonesia, mencakup 3 aspek, yaitu:
1. Semua langkah untuk mempertimbangkan dan melaksanakan pemugaran
atau restorasi, yaitu cara-cara yang digunakan untuk memperbaiki bahan- bahan pustaka yang rusak.
2. Semua aspek usaha untuk melestarikan bahan-bahan, cara-cara untuk
pengelolaan, keuangan, pelaksanaan sumberdaya manusia, metode, dan teknik-teknik penyimpanan bahan-bahan pustaka;
3. Semua kebijakan dan kegiatan yang bersangkutan dengan pengawetan atau
konservasi, yaitu cara-cara khusus untuk melindungi bahan-bahan pustaka demi kelestarian bahan-bahan pustaka tersebut;
Dari pernyataan yang ada di atas maka dapat dijelaskan bahwa kegiatan pelestarian informasi atau preservasi adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan
untuk melestarikan bahan-bahan pustaka yang dapat mencegah terjadinya kerusakan.
2.7.2. Pedoman pelestarian Arsip
Pedoman pelestarian arsip diperlukan sebagai dasar hukum
penyelenggaraan pelestarian arsip. Sehingga dalam rencana pelestarian arsip ada pedoman atau tata cara yang dilakukan dalam upaya pelestarian arsip.
Menurut Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pelindungan, Pengamanan dan
Penyelamatan Dokumen Arsip Vital Negara terhadap MusibahBencana ”sebagai informasi terekam, dokumenarsip vital negara merupakan
bukti penyelenggaraan kegiatan organisasi yang berfungsi sebagai bukti akuntabilitas kinerja, alat bukti hukum dan memori organisasi. Oleh
Universitas Sumatera Utara
karena sifatnya yang sangat penting, arsip vital harus memperoleh perlindungan khusus terutama dari kemungkinan musnah, hilang atau
rusak yang diakibatkan oleh bencana”. Dari pernyataan di atas maka dapat di ketahui bahwa pedoman pelestarian
arsip bertujuan khusus untuk melindungi arsip dari pemusnahan, hilang bahkan rusak karena disebabkan oleh hama, jamur, bencana, dan lain-lain.
2.7.3. Tujuan Pelestarian Informasi
Pelestarian informasi sangat penting untuk dilakukan agar informasi yang terkandung dalam arsip itu harus disimpan dan dilestarikan dengan baik untuk
menyelamatkan informasi atau nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam arsip. Menurut Martoatmodjo 1993: 1 keberadaan informasi yang layak untuk
dilestarikan merupakan unsur penting dalam sebuah kegiatan dimana ruangan atau gedung, peralatanperabot, tenaga, dan anggaran juga dapat
dijadikan sebagai kegiatan yang sangat penting dalam upaya pelestarian informasi.
Informasi yang dilestarikan memiliki tujuan-tujuan yang berbeda-beda hal ini sesuai dengan informasi yang dibutuhkan atau sesuai dengan informasi yang
diperoleh dari seorang pengguna. Ajick 2010: 1 menyebutkan tujuan pelestarian informasi adalah:
1. Menyelamatkan nilai informasi dokumen 2. Menyelamatkan fisik dokumen
3. Mengatasi kendala kekurangan ruangan 4. Mempercepat perolehan informasi
Sedangkan menurut Damayanti, 2007 Tujuan Pelestarian Informasi adalah :
1. Untuk meletarikan kandungan informasi ilmiah yang direkam dengan mengalihkan kebentuk media lain, dan
2. Untuk melestarikan bentuk fisik asli koleki pustaka dan arsip sehingga dapat digunakan dalam bentuk seutuh mungkin.
Dari pernyataan di atas maka dapat dikemukakan bahwa tujuan pelestarian arsip adalah untuk menyelamatkan dan melestarikan informasi yang memiliki
nilai guna yang terdapat di dalam arsip tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian