Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Anava Dua Jalan

commit to user lxxviii 1 2 3 4 60,50 – 62,00 62,01 – 63,51 63,52 – 65,02 65,03 – 66,53 66,54 – 68,04 68,05 – 69,55 4 2 2 2 3 2 Ju m lah si sw a Nilai Histogram Prestasi Belajar Siswa Dengan Tingkat Motivasi Belajar Rendah Pada Kelas Kontrol Gambar 15. Histogram Prestasi Belajar Siswa Dengan Tingkat Motivasi Rendah Pada Kelas Kontrol

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data ANAVA dua jalan. Terdapat beberapa syarat yang dituntut dalam penggunaan teknik analisis data ini. Syarat tersebut adalah uji normalitas dan homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan Sofware MINITAB dengan uji Anderson Darling. Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh hasil p-value sebesar 0,401. Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan α sebesar 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahawa sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal karena p-value α 0,4010,05.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji F. Berdasarkan hasil pengujian dengan uji F disimpulkan bahwa commit to user lxxix sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang homogen karena F hitung F tabel 2,63 4,08 C. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan teknik Analisis Variansi dua jalan dengan desain faktorial 2x2, untuk mencari pengaruh model pembelajaran dan tingkat motivasi terhadap prestasi. Menggunakan uji t untuk mencari perbedaan pengaruh masing-masing variabel terhadap prestasi. Hasil hitungan dengan bantuan komputer melalui software MINITAB secara lengkap dapat dilihat dalam lampiran 22. Berikut ini disajikan ringkasan perhitungan pengujian hipotesis.

1. Uji Anava Dua Jalan

Ringkasan hasil analisis anava dua jalan sel tak sama dengan taraf sigifikansi 0,05, disajikan pada Tabel 27. dibawah ini. Tabel 32. Ringkasan Hasil Perhitungan Anava Dua Jalan Source DF Seq SS Adj SS Adj MS F obs F tabel P Model A Motivasi B ModelMotivasi AB Error Total 1 1 1 64 67 1342,7 3787,6 129,5 808,4 6068,3 985,6 3780, 2 129,5 808,4 985,6 3780,2 129,5 12,6 78,03 299,2 6 10,25 3,98 8 3,98 8 3,98 8 0,000 0,000 0,002 Berdasarkan Tabel 22. di atas menunjukkan bahwa: 1. F A = 78,03 F 0,05;1,64 = 3,988; H0 A ditolak. Dari hasil rangkuman analisis variansi dua jalan yang ditunjukkan pada Tabel 27. di atas dapat diketahui bahwa F A = 78,03 dan F 0,05;1,64 = 3,988 dengan daerah kritik untuk F A adalah DK={FF3,988}, sehingga H0 A ditolak, ini berarti terdapat perbedaan pengaruh antara penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar akuntansi. 2. F B = 299,26 F 0,05;1,64 = 3,988; H 0A ditolak. Berdasarkan rangkuman hasil perhitungan anava dua jalan pada Tabel 27 di atas diketahui bahwa F B = 299,26 dan F 0,05;1,64 = 3,988 dengan daerah kritis untuk F B adalah DK= {FF3,988}, sehingga H0 B ditolak, dengan commit to user lxxx kata lain terdapat perbedaan pengaruh antara tingkat motivasi belajar tinggi dan tingkat motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar akuntansi. 3. F AB = 10,25 F 0,05;1,64 = 3,998; H0 AB ditolak Rangkuman hasil perhitungan anava dua jalan pada Tabel 27 di atas menunjukkan F AB = 10,25 dan F 0,05;1,64 = 3,988 dengan daerah kritis untuk F AB DK= {FF3,988}, sehingga H0 AB ditolak, atau dapat dikatakan terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.

2. Uji Lanjut Pasca Anava Uji t