Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Masalah

commit to user xxviii berupa simulasi permasalahan yang sengaja ditimbulkan untuk merangsang daya kreatifitas siswa dalam belajar. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan model pembelajaran yang bersifat student center yang menuntut keaktifan siswa. Keterlibatan tersebut berupa keharusan siswa untuk mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan dari suatu materi, dengan menggunakan serangkaian investigasi berdasarkan teori, konsep, dan prinsip, sehingga siswa lebih mandiri dalam belajar, dengan begitu ilmu yang diperolehnya akan bertahan lama karena siswa ikut berperan dalam pembelajaran.

b. Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Masalah

LuAnn Wilkerson, Wim H. Gijselaers 1996: 5 berpendapat “Pembelajaran berdasarkan masalah memiliki beberapa karakteristik yaitu: 1 Pembelajaran berpusat pada siswa; 2 Pembelajaran terjadi di dalam kelompok kecil; 3 Guru berperan sebagai pengarah atau fasilitator; 4 Permasalahan disusun sebagai stimulus belajar; 5 Permasalahan merupakan alat untuk meningkatkan kemampuan pemecahan suatu masalah; 6 Kesinambungan informasi yang diperoleh melalui pembelajaran mandiri”. Sejalan dengan pendapat di atas, Arends 2004: 392 mengemukakan bahwa “ Problem based learning is characterized by student working in pair or small group to investigate ill define, real live problem”. Pendapat ini menjelaskan bahwa pembelajaran berdasarkan masalah bercirikan adanya kerja sama secara berpasangan atau dalam kelompok kecil untuk melakukan investigasi dalam upaya pemecahan suatu masalah. Gardon, Krajick, Slavin Madden, Dolan Wasik, Torp Sage dalam Arens 2004: 392 mengemukan “ Problem based learning have described the instructional method as having the following features: 1 Driving question or problem; 2 Interdiscliplinary focus; 3 Authentic investigation; 4 Production of artifacts and exhibits; 5 Collaboration”. Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan model pembelajaran yang memiliki ciri-ciri :1 Mengajukan pertanyaan atau permasalahan; 2 Fokus pada berbagai cabang ilmu pengetahuan; 3 penyelidikan yang autentik; 4 Menghasilkan dan menampilkan suatu hasil; 5 Kolaborasi. Pendapat di atas menjelaskan bahwa pembelajaran berdasarkan masalah memiliki ciri khusus guru mengajukan suatu permasalahan untuk diidentifikasi oleh siswa menggunakan dasar ilmiah suatu disiplin ilmu. Permasalahan atau masalah yang diajukan diharapkan akan mempermudah siswa dalam melakukan penyelidikan untuk mendapatkan solusi atas permasalahan yang ada. Penyelidikan dilakukan dengan kerja sama secara berpasangan atau dalam kelompok-kelompok kecil. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran berdasarkan masalah memiliki karakteristik sebagai berikut: 1 adanya suatu permasalahan yang ditimbulkan; 2 Penyelidikan autentik sebagai upaya membangun kemampuan berpikir kritis; 3 Hasil karya berupa solusi commit to user xxix terbaik atas permasalahan yang ada; 4 Adanya kerjasama secara berpasangan atau dalam kelompok-kelompok kecil.

c. Prosedur Pembelajaran Berbasis Masalah