commit to user
lxxxiii tidak mudah putus asa dalam belajar. Berbeda dengan siswa dengan motivasi
belajar rendah mereka cenderung merasa bosan dalam belajar, karena dorongan rasa ingin tahunya yang lemah.
3. Terdapat Pengaruh Interaksi Model Pembelajaran Dan Tingkat Motivasi
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Hasil analisis variansi dua jalan dengan sel berbeda menunjukkan hasil F
AB
= 10,25 F
0,05;1,64
= 3,998, hal ini berarti bahawa model pembelajaran bersama dengan tingkat motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar
akuntansi siswa. Adanya interaksi antara model pembelajaran dan tingkat motivasi dapat dilihat pada tabel dibwah ini:
Tabel 34. Kombinasi Antara Metode Pembelajaran dan Tingkat Motivasi Berprestasi Siswa
No. Kombinasi
Rata-Rata Prestasi
Akuntansi Siswa
Model Pembelajaran Tingkat
Motivasi Belajar
Siswa 1.
Model pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning
Tinggi 88,49
2. Model pembelajaran berbasis masalah
Problem Based Learning Rendah
70,74 3.
Model pembelajaran konvensional Tinggi
78,07 4.
Model pembelajaran konvensional Rendah
65,05 Tabel di atas menunjukkan hasil bahwa model pembelajaran berbasis
masalah dikombinasikan dengan tingkat motivasi belajar tinggi memiliki rata-rata nilai akuntansi yang paling tinggi yaitu 88, 49, hal ini karena dalam model
pembelajaran berbasis masalah siswa dituntut untuk terlibat aktif dan mandiri dalam pembelajaran. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan lebih
merasa antusias dalam mengikuti pembelajaran, karena mereka memiliki kebebasan untuk menggali dan memperdalam ilmunya, sehingga kegiatan
pembelajaran menjadi lebih bermakna. Rata-rata prestasi tinggi yang kedua diperoleh dari kombinasi pembelajaran konvensional dan tingkat motivasi tinggi
commit to user
lxxxiv yaitu 78,07. Hal ini membuktikan bahwa tingkat motivasi menghasilkan prestasi
belajar yang lebih baik, pada model pembelajaran berbasis masalah ataupun pada model pembelajaran konvensional.
Rata-rata prestasi belajar akuntansi yang ke tiga diperoleh dari kombinasi model pembelajaran berbasis masalah dengan tingkat motivasi rendah, hasil ini
lebih rendah dari kombinasi model pembelajaran konvensional dan tingkat motivasi tinggi, keadaan ini mungkin disebabkan karena siswa yang memiliki
tingkat motivasi rendah menemui sedikit kendala dalam pembelajaran berbasis masalah karena mereka dituntut untuk aktif mencari data sebagai pemecahan
masalah dan berdiskusi sedangkan mereka tidak terbiasa melakukan hal itu. Rata-rata prestasi belajar akuntansi yang terendah diperoleh kombinasi
tingkat motivasi rendah dengan model pembelajaran konvensional, dalam pembelajaran ini bila siswa tidak mau mendengarkan penjelasan guru dan enggan
untuk mencatat dan berlatih soal maka siswa tersebut mengalami kesulitan dalam tes atau ulangan.
commit to user
lxxxv
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan kajian teori dan didukung hasil analisis serta mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan pengaruh penerapan model pembelajaran berdasarkan
masalah Problem Based Learning dan model pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IS SMA N 5 Surakarta.
Hal ini dibuktikan dengan analisis variansi dua jalan dengan sel berbeda yaitu F
A
= 78,03 F
0,05;1,64
= 3,988 2. Terdapat perbedaan pengaruh antara tingkat motivasi belajar tinggi dan
tingkat motivasi belajar rendah terhap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IS SMA N 5 Surakarta. Kesimpulan ini dibuktikan dengan
analisis variansi dua jalan dengan sel berbeda dengan hasil F
B
= 299,26 F
0,05;1,64
= 3,988. 3. Terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan tingkat
motivasi belajar akuntansi siswa kelas XI IS SMA N 5 Surakarta. Hal ini dibuktikan dengan analisis variansi dua jalan dengan sel berbeda dengan
hasil F
AB
= 10,25 F
0,05;1,64
= 3,988.
B. Imlikasi
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka dapat dikaji lebih lanjut implikasinya baik implikasi teoretis maupun implikasi praktis, yaitu sebagai
berikut:
1. Implikasi Teoretis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alat pembuktian bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning dan
tingkat motivasi belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan teori model pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning
merupakan model pembelajaran yang bersifat student center yang menuntut 77