3 sikap dan minat, sikap biasanya ditunjukkan oleh rasa senang atau
tidak senang, sedangkan minat merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu;
4 keadaan bacaan yang berkenaan dengan tingkat kesulitan yang
dikupas, aspek perwajahan, atau desain halaman buku, besar kecilnya huruf dan sejenisnya;
5 kebiasaan membaca, maksudnya apakah seseorang tersebut
mempunyai tradisi membaca atau banyak waktu atau kesempatan yang disediakan oleh seseorang sebagai kebutuhan;
6 pengetahuan tentang cara membaca,misalnya dalam menemukan
ide pokok secara cepat, menangkap kata- kata kunci secara cepat, dan sebagainya;
7 latar belakang sosial, ekonomi dan budaya;
8 emosi, misalnya keadaan emosi yang berubah;
9 pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya.
Dari penjelasan tersebut, peneliti dapat menyimpulkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi membaca pemahaman adalah tingkat intelegensi,
kemampuan berbahasa, sikap dan minat, keadaan bacaan, kebiasaan membaca, pengetahuan tentang cara membaca, latar belakang pembaca
sendiri serta pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki pembaca sebelumnya.
e. Tingkat Kemampuan Membaca Pemahaman
Nurhadi menjelaskan pada kegiatan membaca pemahaman terdapat tiga tingkatan kemampuan membaca yaitu: kemampuan membaca literal,
kritis, dan kreatif.
28
1 Kemampuan membaca literal
Kemampuan membaca literal adalah kemampuan pembaca mengenal dan menangkap bahan bacaan yang tertera secara tersurat eksplisit. Artinya
28
Nurhadi, Bagaimana Cara Meningkatkan Kemampuan Membaca?, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005, h. 57
pembaca hanya menangkap informasi yang tercetak secara literal tampak jelas dalam bacaan.
2 Kemampuan membaca kritis
Kemampuan membaca kritis adalah kemampuan pembaca mengolah bahan bacaan secara kritis untuk menemukan keseluruhan makna bahan
bacaan baik makna tersurat maupun tersirat. Adapun hal-hal yang tercakup dalam kemampuan ini adalah: a menemukan informasi faktual; b
menemukan ide pokok; c menemukan unsur urutan, perbandingan, sebab akibat; d menemukan suasana; e membuat kesimpulan; f menemukan
tujuan pengarang; g memprediksi dampak; h membedakan opimi dan fakta; i membedakan realitas dan fantasi; j mengikuti petunjuk; k
menemukan unsur propaganda; l menilai keutuhan dan keruntuhan gagasan; m menilai kelengkapan dan kesesuaian antar gagasan; n menilai
kesesuaian antara judul dan isi bacaan; o membuat kerangka bahan bacaan; dan p menemukan tema karya sastra.
1 Kemampuan membaca kreatif
Kemampuan membaca kreatif merupakan tingkatan tertinggi dari kemampuan membaca seseorang. Artinya, seorang pembaca yang baik, tidak
hanya sekedar menangkap makna tersurat dan tersirat, tetapi juga mampu menerapkan hasil membacanya untuk kepentingan sehari-hari. Keterampilan
dalam membaca kreatif yaitu: a mengikuti petunjuk bacaan kemudian menerapkannya; b membuat resensi buku; c memecahkan masalah sehari-
hari melalui teori yang disajikan dalam buku; d mengubah buku cerita menjadi bentuk drama; e mengubah puisi menjadi prosa; f mementaskan
drama; dan g membuat esai atau artikel sosial. Berdasarkan tingkatan membaca pemahaman yang telah dibahas,
maka kemampuan membuat kesimpulan merupakan kemampuan dalam
membaca pemahaman yang akan ditingkatkan dalam penelitian di kelas V SD Putra Jaya Depok.
3. Dongeng
a. Pengertian Dongeng
Burhan Nurgiyantoro menjelaskan istilah dongeng dapat dipahami sebagai cerita rakyat yang bersifat universal yang dapat ditemukan di berbagai
pelosok masyarakat dunia. Dongeng sebagai salah genre cerita anak tampaknya dapat dikategorikan sebagai salah satu cerita fantasi dan dilihat
dari segi panjang cerita biasanya relatif pendek.
29
Sedangkan James Danandjaja, pengertian dongeng adalah
cerita pendek yang disampaikan secara lisan, dimana dongeng adalah cerita prosa
rakyat yang dianggap tidak benar benar terjadi.
30
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
pengertian dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar tejadi yang
berisi tentang petualangan yang penuh imajinasi dan terkadang tidak masuk akal dengan menampilkan situasi dan para tokoh yang luar biasa goib.
b. Ciri-ciri Dongeng
Ciri-ciri dongeng menurut Burhan Nurgiyantoro, yaitu :
31
1 cerita fantasi,
2 dongeng tidak terikat oleh waktu dan tempat, dan
3 kekurang jelasan latar terlihat sejak cerita dongeng dimulai yaitu
sering menggunakan kata- kata pembuka “Pada zaman dahulu
kala”.
29
Burhan Nurgiantoro, Sastra Anak Pengantar Pemahaman Sastra Anak, Yogyakarta: BPFE, 2013, h. 198
30
Hetty Rusyanti. “Pengertian Dongeng, Definisi Dongeng Menurut Para Ahli”, dari
http:www.kajianteori.com201303pengertian-dongeng-definisi-dongeng-menurut-ahli.html. 5
November 2014, 07.00 WIB
31
Op.Cit., h. 199