Manfaat Membaca Aspek-aspek Membaca

2 Membaca dalam hati silent reading dibedakan menjadi: a Membaca ekstensif extensive reading yang meliputi: 1 Membaca teliti 2 Membaca sekilas 3 Membaca dangkal b Membaca intensif intensive reading yang meliputi: 1 Membaca telaah isi content study reading yang mencakup: membaca teliti close reading, membaca pemahaman comprehensive reading, membaca kritis critical reading, membaca ide reading for ideas 2 Membaca telaah bahasa language study reading yang mencakup: membaca bahasa asing foreign language reading, membaca sastra literary reading. 15 Untuk memperjelas keterangan di atas, Tarigan menggambarkan bagan sebagai berikut. 15 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa, 2008, h.13 Skema 16 Sedangkan, Burhan El Fanany menjelaskan jenis-jenis membaca terbagi atas beberapa hal, sebagai berikut: 17 1 Membaca yang bersuara Membaca bersuara yaitu suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama orang lain. Jenis membaca ini mencangkup beberapa hal sebagai berikut: a Membaca nyaring dan keras, yaitu kegiatan pembaca yang dilakukan dengan keras. b Membaca teknik, biasa disebut membaca lancar. c Membaca indah Membaca indah hamper sama dengan membaca teknik yaitu membaca dengan memperlihatkan teknik membaca terutama lagu, ucapan, dan mimic membaca sajak dalam apresiasi. 16 Henry Guntur Tarigan., Ibid, h. 14. 17 Burhan El Fanany, Teknik Membaca Cepat Trik Efektif Membaca 2 Detik 1 Halaman, Yogyakarta: Araska, 2012, h. 19-22 2 Membaca yang tidak bersuara Membaca tidak bersuara yaitu aktivitas membaca dengan mengandalkan ingatan visual yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Membaca ini biasa disebut membaca dalam hati, yang mencakup: a Membaca teliti, yaitu membaca yang menuntut suatu pemutaran atau pembalikan pendidikan yang menyeluruh. b Membaca pemahaman, yaitu pembaca yang penekanannya diarahkan pada keterampilan memahami dan menguasi isi bacaan. c Membaca ide, yaitu membaca dengan maksud mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan. d Membaca kritis, yaitu membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluative, serta analitis, dan bukan hanya mencari kesalahan. e Membaca telaah bahasa, mencakup dua hal yaitu: membaca bahasa asing dan membaca sastra f Membaca skimming sekilas, yaitu cara membaca yang hanya untuk mendapatkan ide pokok. g Membaca cepat, yaitu keterampilan memilih isi bahan yang harus dibaca sesuai dengan tujuan kita, yang ada relevansinya dengan kita, tanpa membuang-buang waktu untuk menekuni bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan. Berdasarkan jenis-jenis membaca yang dijelaskan oleh Tarigan dan Burhan memiliki pengertian sedikit sama, maka dapat disimpulkan bahwa untuk melatih keterampilan yang bersifat mekanis, guru dapat menggunakan teknik membaca nyaring reading aloud. Sedangkan untuk melatih keterampilan pemahaman, guru dapat menggunakan teknik membaca dalam hati silent reading. Teknik membaca dalam hati dapat dibagi ke dalam jenis- jenis membaca yang telah digambarkan pada skema di atas. Jenis-jenis membaca tersebut dapat digunakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan pembaca dalam mencari sebuah informasi yang dimuat dalam suatu wacana. Contohnya, untuk memahami unsur-unsur intrinsik dalam sebuah cerita, pembaca dapat menggunakan jenis membaca pemahaman reading for understanding. Membaca pemahaman ini digunakan pembaca untuk memahami isi sebuah cerita, sehingga pembaca dapat menyimpulkan cerita yang telah dibaca.

2. Keterampilan Membaca Pemahaman

a. Pengertian Membaca Pemahaman

Purwanto menjelaskan bahasa adalah alat terpenting dalam berpikir karena memiliki bahasa dan mampu berbahasa, manusia dapat berpikir. Tanpa bahasa, manusia tidak dapat berpikir karena eratnya hubungan antara bahasa dan berpikir. 18 Tarigan menjelaskan bahwa membaca pemahaman reading for under standing adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan literal standars, resensi kritis critical review, drama tulis printed drama serta pola-pola fiksi pattern of ficion. 19 Membaca merupakan kegiatan untuk mendapatkan makna dari apa yang tertulis dalam teks. Untuk keperluan tersebut, selain perlu menguasai bahasa yang dipergunakan, seorang pembaca perlu juga mengaktifkan 18 Djamarah Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2011, Cet. 3, h. 77. 19 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa, 2008, h. 58

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Peningkatan pemahaman wacana argumentasi melalui penerapan strategi PQ4R (penelitian tindakan pada siswa kelas XI SMA Islam Al-Mukhlisin)

1 18 89

Pengaruh penerapan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) terhadap keterampilan membaca pemahaman dongeng pada siswa kelas V SD Putra Jaya Depok Tahun pelajaran 2013/2014

2 12 154

Pengaruh penggunaan media gambar terhadap keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V di SDIT Az-Zahra Pondok Petir Sawangan Depok Tahun pelajaran 2013/2014

1 10 132

Pengaruh metode mendongeng terhadap keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas II di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe Tangerang Selatan tahun pelajaran 2014/2015

2 9 152

The Influence of Directed Reading - Thinking Activity (DR-TA) Strategy on Students' Reading Comprehension of Narrative Text

3 40 170

Peningkatan keterampilan membaca melalui penerapan metode SQ3R pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan Tahun pelajaran 2013-2014

0 18 111

Pengaruh penerapan metode debat terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V MI Misbahul Falah Duren Mekar Kota Depok

0 13 0

Improving reading comprehension using Directed Reading Thinking Activity (DRTA)

0 0 110

The Effect of Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Method on Students’ Reading Comprehension for State Islamic Senior High School

0 0 9