Alat Musik yang Dipersiapkan Persyaratan Menjadi Imam Musik

103 c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam doa, pujian dan penyembahan dalam setiap ibadah d. Dapat menguasai tehnik flowing penyembahan dengan baik e. Dapat mengharmonisasikan tehnik permainan sesuai dengan alat-alat musik yang ada dalam doa, pujian dan penyembahan.

4.1.2 Alat Musik yang Dipersiapkan

Untuk keberlangsungan program pelatihan musik yang diadakan GBI Medan Plaza tersebut, telah dipersiapkanlah media sebagai sarana pendukung yaitu seperangkat alat musik antara lain: 1. Gitar Elektrik, 2. Gitar Elektrik Bass, 3. KeyboardString, 4. Piano Elektrik, 5. Drum Set Lima jenis alat musik di atas menjadi sebuah kebutuhan dasar dalam pelatihan dan pelaksanaan ibadah pada GBI Medan Plaza. Kelima alay music tersebut baik semasa latihan maupun semasa ibadah selalu menggunakan perangkat sound system, yang juga disediakan oleh GBI melalui divisi musik.

4.1.3 Persyaratan Menjadi Imam Musik

Mengingat peranan dan fungsi musik di dalam ibadah sangat penting, sehingga GBI Medan Plaza membentuk sebuah sistem pelatihan musik khusus yang Universitas Sumatera Utara 104 dikoordinir di bawah naungan Departemen Musik GBI Medan Plaza itu sendiri, tepatnya berada dalam ruang lingkup Bidang Pendidikan dan Teknis Musik. Adapun tujuan awal dari pembentukan pelatihan musik tersebut ialah guna memformulasikan sebuah bentuk dan warna musik iringan yang mampu menciptakan kedalam suasana ibadah yang sakral. GBI merupakan gereja kharismatik yang menitikberatkan kepada visi gereja yaitu pemulihan pondok daud. Artinya GBI menganut sebuah paham pola ibadah yang menekankan kepada pola doa, pujian dan penyembahan yang dilakukan bersama-sama secara unity, sehingga keberadaan dari fungsi musik pengiring di dalam sebuah ibadah sangatlah penting dan dominan. Seperti yang telah di jelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa sebuah pembinaan serta peningkatan kualitas SDM seluruh tim musik GBI merupakan prioritas dari Departemen Musik itu sendiri yang berdasarkan program agenda kerja yang ada. Maka, oleh karena itu untuk menjadi seorang pelayan musik di dalam gereja secara keseluruhan perlu memiliki kriteria-kriteria yang harus dipenuhi. Adapun syarat-syarat kriteria-kriteria yang di perlukan dalam menjalani proses pelatihan musik bagi seseorang yang ingin menjadi pelayan musik gereja ialah sebagai berikut: 1. Penguasaan suatu alat musik sesuai standart seperti piano, keyboard, gitar, bass, dan drum atau alat musik lainnya, merupakan salah satu syarat yang harus dimiliki oleh seorang calon peserta pelatihan yang dilakukan pada saat audisi musisi berlangsung. Adapun fungsi syarat ini ialah guna menghindari pelatihan musik yang kurang efektif oleh karena, terkendalanya seorang peserta dalam mengikuti materi-materi pengajaran pada saat proses pelatihan musik itu Universitas Sumatera Utara 105 berlangsung. Oleh sebab itu, adanya suatu bentuk standartnisasi bagi seseorang peserta di dalam menguasai instrument alat musik tertentu sangat perlu di lakukan yakni, sesuai dengan kriteria-kriteria musikalitas yang telah ditetapkan. 2. Lahir baru baptis selam, salah satu syarat yang harus dilakukan oleh seorang peserta pelatihan. Hal tersebut adalah wujud nyata sebagai iman dan kepercayaan seseorang terhadap firman Tuhan ditinjau dari segi kerohanian karena, baptis selam merupakan simbol kepercayaan bagi umat kristen sebagai pertanda bahwa seseorang yang telah dibaptis berarti sudah lahir baru dan percaya sepenuhnya kepada Tuhan sebagai juruselamatnya sehingga dosa-dosa yang lama telah diampuni. Hal tersebut dilihat dari proses pembasuhan ditenggelamkannya tubuh seseorang kedalam air sungai atau kolam, yang menandakan bahwa jiwa atau roh pribadi seseorang di kehidupan yang lama telah berlalu larut kedalam air sehingga, orang tersebut sudah masuk kedalam kehidupan baru menjadi pribadi yang baru. 3. Terdaftar sebagai anggota gereja dan memiliki KKJ Kartu Keluarga Jemaat, KKJ merupakan sebuah kartu kecil berwarna kuning dengan ukuran10x7cm yang berisikan identitas pribadi seseorang. Kartu keluarga jemaat merupakan sebuah tanda bagi seorang yang telah beribadah di GBI dan terdaftar. Namun semua kembali kepada jemaat itu sendiri, di dalam kesediaannya untuk mendaftarkan diri agar memiliki kartu keluarga jemaat KKJ tersebut. Menurut Pdt. R. Bambang Jonan selaku Gembala Sidang GBI atas survey yang dilakukan gereja menyatakan bahwa banyaknya para jemaat yang hadir datang beribadah di GBI masih Universitas Sumatera Utara 106 berstatus simpatisan yang artinya jemaat tersebut belum terdaftar keanggotaannya sebagai keluarga besar GBI tidak memiliki KKJ, terlihat dari jumlah jemaat yang hadir pada saat ibadah lebih banyak dari pada jumlah KKJ yang telah terdaftar. Sehingga dengan demikian sangat penting adanya sebuah persyaratan bagi calon peserta pelatihan dalam memiliki KKJ terlebih dahulu, untuk mengetahui latar belakang seseorang jemaat dalam mengkuti pelatihan musik sehingga, kesenjangan antara gereja GBI dengan gereja-gereja lainnya dapat di cegah akibat bilamana seseorang peserta pelatihan tersebut masih terdaftar di gereja lain. 4. Mengikuti KOM Komunitas Orientasi melayani yaitu sebuah kelas pendalaman Alkitab. Merupakan pembelajaran yang menyangkut pola sudut pandang iman seseorang akan pentingnya arti pelayanan di gereja Tuhan. Seorang pelayan gereja diperlukan pembekalan-pembekalan fundamental dasar kerohanian yang kuat, Oleh karena itu adanya sebuah bentuk pembinaan, pendalaman, serta pemotivasian atas dasar-dasar kekristenan yang kuat di dalam diri seorang pelayan gereja sangatlah perlu dilakukan. Penerapan tersebut ditandai dengan pembentukan kelas pendalaman alkitab menyangkut secara kerohanian bagi orang-orang yang rindu melayani sebagai pelayan gereja terlebih dahulu harus mengikuti kelas KOM. Adapun hasil yang dicapai dalam pembentukan KOM tersebut ialah guna dapat memberikan pemahaman serta artinya sebuah pelayanan gereja yang sesungguhnya bagi Tuhan, sehingga hal ini dapat membentuk sebuah pola pikir yang baru bagi seseorang bahwa untuk dapat menjadi seorang pelayan Universitas Sumatera Utara 107 Tuhan perlu dibekali tanggung jawab secara iman mencangkup komitmen dan kesungguhan hati dalam menjalankan pelayanan tersebut. Sehingga dengan demikian dapat diperoleh sebuah hasil yang memberikan dampak positif bagi kehidupan seorang pelayan itu sendiri di dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang pelayan Tuhan ditengah lingkungan masyarakat. 5. Mengikuti audisi musik, yaitu bagi seorang calon peserta pelatihan wajib mempertunjukan tingkat permainan musikalitasnya skill dengan baik sesuai instrument alat musik yang dikuasai. Adapun fungsi dari audisi musisi tersebut ialah guna menyaring para calon peserta pelatihan musik dalam mempersiapkannya kedalam proses pelatihan musik itu sendiri yang telah ditetapkan kurang lebih selama 8 bulan. 6. Menguasai melodi scale tangga nada dan akord meliputi mayor dan minor serta beberapa pola rithem sesuai dengan tempo permainan, serta para peserta dituntut memiliki wawasan musik yang luas dan sedikitnya memiliki perbendaharaan lagu-lagu gereja yang ada sehingga nantinya dapat dikembangkan dengan lagu- lagu lain saat menjalani proses pelatihan musik. Persyaratan-persyaratan bagi seorang pelayan Tuhan sebagaimana telah dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa, untuk menjadi seorang pelayan musik GBI dinilai tidak hanya dapat memainkan musik dengan baik dan harmonis, namun juga diperlukan adanya sebuah motivasi dan komitmen yang sungguh dalam melayani di rumah Tuhan. Universitas Sumatera Utara 108 4.1.4 Tata Cara dan Tahap-Tahap Pelatihan Musik 4.1.4.1 Tata-Cara Pelatihan Musik