Tahap-Tahap Pelatihan Musik Tata Cara dan Tahap-Tahap Pelatihan Musik .1 Tata-Cara Pelatihan Musik

109 sebagai tanda mengakhiri proses pelatihan.

4.1.4.2 Tahap-Tahap Pelatihan Musik

Program pelatihan musik diawali dari tahap penyeleksian musisi audisi bagi peserta yang dibagi menjadi lima tahapan kegiatan yang dilakukan. Adapun tahapan- tahapan tersebut ialah sebagai berikut: a. Mengisi formulir data peserta audisi b. Pengarahan c. Tes uji praktek bagi peserta audisi musisi d. Penilaian sementara pertimbangan sesuai standartnisasi e. Interview bagi para peserta audisi yang lulus Para peserta yang telah lulus dalam proses diatas akan kembali masuk pada tahapan selanjutnya yaitu menjalani proses pelatihan musik sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan lebih kurang 8 bulan lamanya. Secara teknis kegiatan tersebut memiliki susunan materi dan konsep-konsep dasar dari sebuah pelatihan yang telah dirancang sistematis, dengan tujuan agar terlaksananya sebuah program pelatihan musik yang tetap fokus dan terarah. Proses program pelatihan musik itu sendiri terdiri dari tiga tahapan materi-materi pembelajaran yaitu: A.Tahap Pertama a. Pengarahan basic tujuan di dalam mengikuti proses belajar pelatihan Dalam tahapan ini para trainer memberikan pengarahan secara khusus akan pentingnya mengikuti proses pelatihan musik sebelum seseorang peserta masuk menjadi imam musik. Pengarahan tersebut mengacu kepada pertanyaan-pertanyaan Universitas Sumatera Utara 110 yang mengarah atas landasan dan tujuan seorang peserta pelatihan musik ingin menjadi pelayan musik gereja. Hal tersebut meliputi suatu pembentukan pola pikir yang sangat kuat kepada para peserta, dengan mengutarakan landasan serta dasar- dasar dan motivasi di dalam menjalani proses pelatihan musik melalui pernyataan yang bersifat pribadi meliputi, kesan yang mengarah pada kesombongan, hanya sekedar coba-coba iseng-iseng serta kepada mencari income pendapatan secara material didalam gereja. Hal-hal tersebutlah yang menjadi acuan agar dapat mengubah pola pikir seseorang peserta pelatihan kedepannya, untuk menghindari dampak negatif yang dapat ditimbulkan kelak sehingga proses pelatihan kedepan bisa berjalan dengan baik tanpa adanya tekanan atau paksaan terhadap peserta. b. Pemahaman pujian dan penyembahan praise dan worship Pujian dan penyembahan merupakan hal yang sangat penting dalam setiap ibadah di GBI. Pujian adalah ekspresi hati atau tindakan kita untuk mengagungkan, membesarkan dan memuliakan Tuhan atas apa yang telah Tuhan perbuat kepada kita. Penyembahan juga dapat diartikan sebagai ekspresi kasih kita kepada Tuhan. Adapun alasan mengapa pujian dan penyembahan dalam musik sangat diperlukan karena: 1. Melalui pujian penyembahan, perhatian kita tertuju sepenuhnya kepada Tuhan 2. Pujian penyembahan memupuk hubungan yang penuh kasih dengan Allah 3. Pujian penyembahan mendatangkan kuasa dan hadirat Allah pada kita Universitas Sumatera Utara 111 4. Pujian penyembahan mengubah kita menjadi seperti yang kita sembah Alkitab, Mazmur 106:19-20, Mazmur 115:8, Roma 1:21-23 c. Pengenalan kode jari dalam lagu bait, reff, ending, overtone dan akord Pengenalan kode jari yang dipakai dalam lagu meliputi bait, reff, ending dan overtone, biasa dipergunakan oleh pemimpin pujian Worship Leader pada saat memberikan instruksi kepada tim musik, singer dan choir. Pengenalan kode jari yang dipakai adalah sbb: 1. Bait : Diberi simbol dengan menggunakan jari telunjuk 2. Reff : Diberi simbol dengan menggunakan dua jari jari telunjuk dan jari tengah 3. Overtune : Diberi simbol dengan menggunakan jari jempol 4. Ending : Diberi simbol dengan menggunakan jari kelingking • Konsep tangga nada yang di pakai exc: scale mayor C=1 : C - D - E - F - G - A - B - C’ D=1 : D - E - F - G - A - B - C - D’ E=1 : E - F - G - A - B - C - D - E’ F=1 : F - G - A - Bb - C - D - E - F’ G=1 : G - A - B - C - D - E - F - G’ A=1 : A - B - C - D - E - F - G - A’ Bb=1 : Bb - C - D - Eb - F - G - A - Bb Universitas Sumatera Utara 112 • Konsep Progression achord akord balikan C = 1.3.5 → 3.5.1 → 5.1.3 D = 2.4.6 → 4.6.2 → 6.2.4 E = 3.5.7 → 5.7.3 → 7.3.5 F = 4.6.1 → 6.1.4 → 1.4.6 G = 5.7.2 → 7.2.5 → 2.5.7 A = 6.1.3 → 1.3.6 → 3.6.1 Bb = d. Melatih hearing dan feeling 7b.2.4 → 2.4.7b → 4.7b.2 Hearing merupakan sebuah proses mendengarkan sedangkan feeling merupakan sebuah proses merasakan. Dalam proses pelatihan ini para peserta dituntut untuk melatih hearing dan feeling, karena hearing berfungsi untuk menambah perbendaharaan lagu bagi peserta dengan mendengarkan secara langsung sedangkan feeling diperlukan agar peserta terbiasa dengan lagu tersebut sehingga kepekaan terhadap nada dan akord dapat ditangkap dengan baik. Selanjutnya para peserta diajarkan secara praktek melalui media berupa CD Mp3 yang diputar secara langsung untuk melatih kepekaan dan daya tangkap bagi seorang peserta di dalam menganalisa lagu tersebut yaitu, meliputi rithem, akhord dan melodi dengan menggunakan alat musik secara langsung hearing maupun tanpa mengunakan alat musik feeling sesuai dengan instrument alat musik yang dipelajari. Universitas Sumatera Utara 113 B. Tahap Kedua a. Pengertian, pengenalan dan pembentukan sebuah kelompok tim musik Pada tahapan ini para peserta pelatihan di bimbing dan diarahkan untuk memahami: 1. Komunikasi yang baik di dalam tim 2. Fungsi tim di dalam pujian dan penyembahan 3. Karakter menjadi seorang Imam musik yang baik dan benar 4. Perbandingan musik gereja dengan musik sekuler Hal tersebut diterapkan kepada para peserta pelatihan agar peserta dapat memahami bagaimana mengelola sebuah tim musik gereja yang terampil, unity, dan berkualitas. Namun tidak terlepas pula dari pencapaian tujuan awal itu sendiri, yaitu untuk memberikan dampak bagi para peserta kedepan agar dapat mampu menyelaraskan dan mengharmonisasikan suatu bentuk permainan musik yang solid dan sehati sesuai dengan program visi dari Departemen Musik dalam pelayanan. Kemudian pada proses selanjutnya, kembali para peserta diberikan tugas dalam menganalisa sebuah kategori lagu gereja worship penyembahan tempo lambat meliputi, harmonisasi permainan musik dalam tim serta bentuk warna musik yang ada pada lagu tersebut sebagai pekerjaan rumah PR bagi peserta pelatihan. exc: album symponi musik ”Ajar kami Tuhan” dan “Sbab Tuhan Baik. b. Melatih harmonisasi kekompakkan kebersamaan dalam tim Dalam bentuk pelatihan ini, para peserta diajarkan mengenal dan memahami pola-pola latihan yang bersifat unity dalam tim musik yang di bentuk. Pelatihan tersebut dilakukan dengan cara memberikan sebuah lagu kepada masing-masing tim, Universitas Sumatera Utara 114 dan kemudian setiap tim harus memainkan lagu tersebut satu demi satu, dengan bantuan para trainer untuk mengarahkan dan memberikan penilaian atas kekompakkan dan harmonisasi musik dalam tim. Adapun hal yang mendukung di dalam penilaian pelatihan tersebut ialah: 1. Pemahaman konsep birama lagu yang dipakai dan open chord 2. Pemahaman Rhitem, tempo, nuansa musik dan penguasaan akord pada lagu 3. Pemahaman penggunaan kode-kode akord dalam tim Pelatihan ini juga di akhiri dengan praktek musikal oleh tim trainer dengan memberikan contoh beberapa lagu kepada peserta pelatihan sesuai pola ibadah yang diterapkan, serta pemberian beberapa tugas dengan kategori lagu worship kepada para peserta pelatihan meliputi, akord lagu pada rhitem birama lagu 44 dan 34. c. Mempelajari flowing penyembahan sesuai pola ibadah Pentingnya Flowing penyembahan dalam tim musik sangat diperlukan karena, keberhasilan sebuah tim musik membawa jemaat untuk masuk kepada satu kesatuan penyembahan yang dalam di lihat dari fungsi musik itu sendiri yaitu, sebagai media perantara untuk mendatangkan hadirat Tuhan dalam suasana ibadah yang sakral dan intim. Pelatihan tersebut meliputi: • Akord-akord dasar flowing penyembahan exc: do=c: 1. │ C … │ FC … │ C … │ FC … │ 2. │ C … │ Am … │ Dm … │ G … │ Universitas Sumatera Utara 115 3. │ C … │ Dm … │ Em … │ F. G. │ 4. │ F … │ Em … │ Dm … │ C … │ 5. │ C … │ BbC… │ C … │ BbC … │ 6. │ C … │ FmC … │ C … │ FmC … │ Akord penyembahan bukan sekedar pola namun, akord penyembahan merupakan sarana pendukung di dalam tim musik untuk menciptakan suasana ibadah yang dapat membangun roh jemaat kepada penyembahan yang hidup di dalam hadirat Tuhan lebih dalam. Oleh karena, hal tersebut dapat membawa jemaat masuk ke dalam satu-kesatuan ibadah yang unity. d. Pengenalan karakter-karakter lagu dalam ibadah Lagu-lagu gereja GBI merupakan kumpulan dari beberapa album-album rohani yang di produksi dari dalam negri maupun luar, yang dipilih secara selektif agar dapat di pakai sebagai lagu puji-pujian dan penyembahan di dalam ibadah. Adapun lagu-lagu yang diapakai sebagai pujian dan penyembahan di GBI ialah, album symponi musik yaitu produksi lagu dalam gereja kemudian, Trueworshiper, GMB, Rayakan Franky Sihombing, Sari Simorangkir, kidung jemaat, serta lagu yang produksi oleh orang luar negeri seperti, Hillsongs, Don Moen, dan banyak lagi. Lagu praise atau pujian identik dengan lagu yang bertempo cepat, sedangkan lagu worship atau penyembahan merupakan lagu yang diidentikan dengan tempo lambat. Adapun kategori lagu-lagu tersebut merupakan sarana bagi tim musik untuk mengimpertasikan sebuah suasana pujian dan penyembahan di dalam ibadah kepada Universitas Sumatera Utara 116 Tuhan. Musik yang terkandung dalam lagu puji-pujian dan penyembahan tersebut memiliki beberapa unsur pokok yaitu: 1. Intimacy, berbicara tentang membangun hubungan dalam roh antar jemaat dengan Tuhan 2. Pengagungan, berbicara tentang keagungan dan meninggikan nama Tuhan 3. Doa, berbicara tentang kerinduan hati kepada Tuhan melalui doa dalam pujian 4. Pengharapan, berbicara tentang masa depan yang sepenuhnya bererah kepada Tuhan 5. Ucapan syukur, berbicara tentang rasa trimakasih atas kebaikan dan kasih karunia Tuhan 6. Peperangan, berbicara tentang peperangan melawan iblis roh jahat secara roh di dalam Puji-pujian Dalam pelatihan ini para peserta juga di berikan tugas PR yaitu, untuk mengumpulkan dan mempelajari materi-materi lagu sesuai dengan karakter lagu-lagu yang ada dalam ibadah tersebut untuk di bahas secara bersama di dalam pelatihan musik. C. Tahap Ketiga a. Pengusaan tehnik flowing musik dalam penyembahan Setelah para peserta mengenal berbagai karakter-karakter lagu di dalam ibadah maka, selanjutnya para peserta pelatihan diajarkan dalam memahami berbagai tehnik-tehnik flowing musik pada lagu worship. Adapun tehnik-tehnik yang perlu diperhatikan ialah: Universitas Sumatera Utara 117 1. Dinamika musik dalam flowing penyembahan meliputi dua hal yaitu pada saat suasana teduh dan pada saat suasana megah. 2. Kombinasi flowing musik penyembahan pada ritme lagu ¾ kepada 44. 3. Pengembangan flowing musik pada akord minor di dalam penyembahan. Para peserta pelatihan kembali diberikan beberapa tugas oleh trainer untuk mengembangkan akord-akord flowing kedalam bentuk karakter-karakter lagu yang berbeda. b. Penguasaan lagu Praise cepat Lagu praise atau lagu pujian merupakan lagu yang benuansa cepat, sehingga bagi peserta sangat dituntut dalam kestabilannya menjaga tempo lagu tersebut. Lagu praise berbicara tentang pujian dan rasa syukur seseorang terhadap Allah yang identik dengan sukacita dan kegembiraan. Lagu tersebut biasanya dipakai dalam tempo yang sedang hingga cepat, adapun pola rhitem yang dipergunakan pada lagu ini ialah menggunakan pola genap seperti, rhitem 24 ataupun 44. Selain hal tersebut diatas, para peserta pelatihan juga diajarkan untuk memahami ekspresi hati di dalam pujian sehingga, peserta tidak hanya memainkan musik telah sesuai dengan polanya saja namun tetapi, juga berbicara tentang ekspresi hati dalam roh yang penuh dengan sukacita dan kegembiraan pada saat melayani. c. Penekanan teknik-teknik dalam instrument musik pada lagu praise Dalam lagu praise, penekanan akan teknik-teknik musikal terhadap masing- masing instrument alat musik peserta sangatlah diperlukan, dimana hal tersebut dapat turut membentuk sebuah dinamika dalam nuansa musik agar menjadi lebih hidup dan Universitas Sumatera Utara 118 naik. Adapun penekanan dalam teknik-teknik yang digunakan ialah ialah, pelatihan instrument musik bass yaitu penekanan pada teknik memainkan bass-slap, pelatihan instrument musik drum yaitu penekanan pada teknik drum-synkopasi, dan instrument musik piano, keyboard, dan gitar yaitu penekanan pada teknik harmonisasi arpeggio staccato. Kemudian para peserta diberikan tugas yang intensif untuk menguasai keseluruhan lagu-lagu yang telah diberikan yaitu lagu-lagu lambat worship dan lagu cepat praise, dimana kedepan selanjutnya akan diuji dalam tugas mingguan oleh para trainer. Tugas yang diberikan juga berkaitan dengan materi-materi yang sudah diajarkan sebelumnya, sehingga pemahaman para peserta pelatihan akan materi- materi tersebut akan terlatih dengan baik. d. Pengulangan reminder keseluruhan proses belajar selama 8 bulan final Setelah menjalani proses pelatihan selama 8 bulan maka, materi-materi yang telah diberikan kepada para peserta pelatihan akan diuji kedalam bentuk evaluasi. Kemudian para peserta harus dapat menunjukan kelengkapan-kelengkapan lainnya sebagai persyaratan seperti yang telah di kemukakan oleh penulis sebelumnya antara lain, sudah menjalani dan memiliki sertifikat baptis selam, sertifikat KOM serta kartu keluarga jemaat KKJ. Dalam tahapan inilah yang menjadi tolak ukur bagi seorang peserta pelatihan dapat dinyatakan lulus atau tidak untuk menjadi seorang pelayan musik GBI untuk bergabung kedalam Departemen Musik. Hal ini merupakan sebuah proses tahap akhir final dari seluruh rangkaian kegiatan pelatihan, yang dilakukan guna para trainer dapat menilai sejauh mana hasil akhir yang di peroleh para peserta pelatihan selama mengikuti kegiatan pelatihan musik berlangsung sehingga, Universitas Sumatera Utara 119 penyeleksian seorang pelayan musik telah sesuai pada prosedur yang telah ditetapkan dan terlaksana dengan baik. Tahapan lanjutan setelah menjalani proses pelatihan musik yang diadakan ialah: Kelulusan bagi peserta pelatihan menjadi imam musik pelayan muik GBI ditandai dengan pemberian badge pengerja oleh Departemen Musik, sehingga hal tersebut merupakan sebuah tanda seorang peserta akan dipersiapkan untuk direkomendasikan masuk kedalam pelayanan, khususnya pusat dan beberapa cabang- cabang GBI yang berada dalam naungan Rayon IV. Imam-imam musik yang telah dipersiapkan kedalam pelayanan juga akan menerima beberapa pengarahan serta motivasi dalam bentuk: a. Doa pengurapan bagi calon anggota departemen musik b. Kehadiran dan ketaatan dalam pertemuan-pertemuan musik Menara doa, Doa pengerja, Doa malam, Pertemuan musik

4.2 Tugas dan Tanggung Jawab Trainer pelatih