126 pengetahuan, tetapi juga di sentuh hatinya, perasaan dan emosi, serta diolah
prilakunya. Ini dilakukan dengan memberikan latihan berupa kegiatan yang pengerjaannya memerlukan pemikiran, perasaan dan perbuatan konkrit.
3. Melalui kebersamaan dan kerjasama. Untuk mengubah prilaku, dibutuhkan
motivasi. Motivasi tersebut akan lebih mudah dibangkitkan dan dipertahankan jika kegiatan yang mengubah prilaku itu dilakukan bersama-sama dengan orang
lain. Oleh karena itu, kegiatan dalam pelatihan tidak hanya dilakukan secara pribadi tetapi juga dalam kelompok kecil 5 sampai 7 orang.
4. Melihat dan menemukan sendiri relevansi pelatihan. Seperti dalam belajar pada
umumnya, dalam pelatihan peserta tidak dapat dipaksa, diancam dengan berbagai sanksi, diberi janji-janji, atau dijejali dengan petuah-petuah, agar
mengubah pengetahuan, sikap, prilaku, kecakapan dan keterampilan tetepi melalui penyajian kegiatan-kegiatan yang bermakna. Dengan menjalani dan
mengalami sendiri kegiatan itu, peserta dibantu untuk menemukan sendiri pemahaman dan pemanfaatan dari kegiatan yang mereka lakukan. Dalam
pelatihan peserta dibantu untuk mengerti permasalahan dan mencari manfaat dari padanya sesuai dengan kebutuhan dan pribadi peserta.
Dalam hal ini, berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis, prinsip- prinsip pelatihan diatas merupakan prinsip pelatihan yang telah ada dan sudah
berjalan penerapannya di dalam proses program pelatihan musik GBI Medan Plaza itu sendiri.
4.4.2 Proses Pelatihan
Universitas Sumatera Utara
127 Proses pelatihan yang diselengarakan oleh GBI merupakan proses yang
berjalan melalui tahap-tahap dari babak awal, tengah, sampai akhir. Berjalannya proses tersebut agar peserta dapat terbantu secara:
1. Siap dan bersedia meninjau pengetahuan, sikap, prilaku, kecakapan dan
keterampilan mereka dan berusaha untuk mengubahnya; 2.
Mengenal kekuatan-kekuatan yang mendukung terjadinya perubahan pengetahuan, sikap, prilaku, kecakapan, dan keterampilan mereka maupun
kelemahan-kelemahannya serta bersedia mengambil langkah yang efektif; 3.
Mampu merumuskan perubahan-perubahan yang mereka inginkan dalam pengetahuan, sikap, prilaku, kecakapan, dan keterampilan mereka;
4. Dapat mempraktekan pengetahuan, sikap, prilaku, kecakapan dan
keterampilan mereka; 5.
Dapat mengintegrasikan pengetahuan, sikap,prilaku, kecakapan dan keterampilan yang telah diperoleh dalam pelatihan kedalam kerangka hidup
dan pengembangan diri serta profesionalitas mereka. Proses pelatihan yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Memperkenalkan pengetahuan, sikap, prilaku, kecakapan, dan keterampilan
baru yang lebih segar dan produktif; 2.
Mempertahankan dan memperkuat pengetahuan, sikap, prilaku, kecakapan dan keterampilan yang masih produktif;
3. Meniadakan pengetahuan, sikap , prilaku, kecakapan dan keterampilan yang
tidak sesuai dengan hidup dan kerja
Universitas Sumatera Utara
128 Dalam tercapainya proses tersebut diatas, setiap sesi dalam pelatihan
memiliki susunan yang akan dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Penyajian kegiatan dan penjelasan tentang maksud dan tujuan serta cara melaksanakannya.
Dalam proses pelatihan musik yang berjalan, jadwal apa-apa saja atau kegiatan yang dilakukan selama berlangsungnya proses program pelatihan
tersebut telah dirancang dan disusun kedalam kurukulum. Para peserta pelatihan diberikan penjelasan dan pengarahan oleh koordinator pelatihan
maupun trainer tentang maksud dan tujuan pembentukan program pelatihan musik tersebut, serta menyangkut kepada tata cara dalam pelaksanaan
program pelatihan musik itu sendiri. 2.
Pengerjaan dan pengolahan kegiatan secara pribadi. Dengan menjalani dan mengalami sendiri kegiatan-kegiatan yang telah
ditetapkan, peserta dibantu untuk belajar menemukan sendiri pemahaman dan pemanfaatan dari setiap kegiatan yang telah dilakukan sehingga dapat
menganalisa sebuah permasalahan dan memperoleh hasil yang sesuai dengan kebutuhan pribadi peserta tersebut.
3. Pengerjaan, pengolahan dan pembelajaran bersama atas kegiatan dalam
kelompok kecil yang terdiri dari 5 sampai 7 orang. Melalui kelompok yang dibentuk kedalam tim-tim musik diharapkan
kepada peserta dapat saling mengenal, saling berbagi pengalaman, mengadakan kegiatan secara bersama-sama, dan melakukan kerja untuk
menyelesaikan tugas bersama. Dengan cara tersebut kepada peserta
Universitas Sumatera Utara
129 diharapkan dapat melatih diri dalam mengubah pengetahuan, sikap, perilaku,
kecakapan dan keterampilan mereka menjadi lebih baik. 4.
Pengembangan hasil pengolahan kegiatan secara pribadi dalam pleno. Untuk pengembangan hasil pengolahan kegiatan secara pribadi baik
dalam hal pengetahuan, sikap, perilaku, kecakapan dan keterampilan untuk mengubah menjadi lebih baik lagi, sangat dibutuhkan adanya bentuk motivasi
sehingga pleno perlu dilakukan. Sama halnya di dalam pelatihan musik yang diadakan bagi peserta pelatihan, penerapan tersebut sangat membantu dalam
mencapai hasil yang maksimal dengan cara membaur masuk kedalam kelompok-kelompok tim yang dibentuk, sehingga dengan sendirinya proses
pengembangan diri dalam seorang peserta dapat diperoleh sejalannya pengalaman yang dirasakan bersama para peserta lainnya.
5. Penambahan dan perluasan wawasan melalui input masukan oleh trainer
Langkah ini dimaksudkan bahwa dalam setiap sesi dalam pelatihan, peserta dapat memperoleh penambahan dan perluasan wawasan yang
merupakan masukan-masukan positif dari para trainer secara bertahap seiring proses program pelatihan musik tersebut berjalan.
6. Evaluasi atas kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Evaluasi pelatihan merupakan penilaian atas pelatihan berdasarkan atas kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. Evaluasi dapat berbentuk tulisan
maupun lisan yaitu materi-materi yang telah diajarkan kepada peserta pelatihan dikumpulkan kembali yang kemudian dapat dianalisis, disimpulkan
Universitas Sumatera Utara
130 dan pemanfaatannya akan berguna untuk perbaikan-perbaikan program
pelatihan musik itu sendiri di masa yang akan datang.
4.4.3 Metode Pelatihan