48
berisi dua pertanyaan mengenai pembelajaran yang telah mereka dapatkan. Selain jurnal siswa, guru melakukan observasi berupa penilaian tingkah laku siswa
selama pembelajaran berlangsung, serta melakukan penilaian terhadap pasangan yang menjadi peer-nya pada format penilaian yang telah disediakan.
7. Refleksi Pertemuan kedua
Sesuai dengan kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini, peneliti mengidentifikasi data yang diperoleh dari hasil observasi tingkah laku siswa dan
guru dalam pembelajaran, catatan lapangan, jurnal, penilaian teman sebaya, serta hasil pekerjaan siswa untuk melihat sejauh mana kemampuan mereka dalam
meresensi novel. Berdasarkan pada tindakan yang telah diterapkan guru, maka refleksi pada
pertemuan ini adalah guru mengajarkan dengan perlahan bagian-bagian novel manakah yang hendak dipotong, dan memberikan contoh bagian yang telah
dipotong, contohnya potongan pada bagian latar, kemudian potongan tersebut dirangkai dengan kata-kata sendiri, pada bagian ini, guru mengarahkan kepada
siswa agar pemilihan diksi untuk merangkai potongan menjadi sebuah kalimat sempurna tidak perlu menggunakan diksi-diksi yang terlalu berat, dengan tujuan
mempermudah mereka dalam merangkaikan kalimat.
8. Pelaksanaan Tindakan Action Pertemuan Ketiga
Pada awal pembelajaran, guru mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran. Setelah itu mempresensi kehadiran siswa. Pada pertemuan ini siswa
dibagikan hasil posttest yang dikerjakan pada pertemuan sebelumnya, masing- masing siswa mengamati kembali letak kesalahan yang telah ditandai oleh guru,
baik teknik penulisan, pilihan kata, ejaan dan lain-lain. Pada kegiatan inti, siswa dan guru bersama-sama membahas kembali
urutan-urutan serta unsur-unsur yang wajib ada pada pembelajaran resensi kali ini. Pada pertemuan ini siswa dipancing untuk mengungkapkan bagaimana
pendapatnya mengenai pembelajaran menulis resensi novel, dan kesulitan apa saja yang dihadapi selama pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan catatan lapangan yang diperoleh penulis, siswa pada pertemuan terakhir ini terlihat sangat antusias dan bergembira, hal ini disebabkan
49
nilai hasil posttest mereka yang mengalami perkembangan yang sangat pesat dibanding pretest yang dikerjakan pada pertemuan pertama. Hal senada juga
diungkapkan siswa dalam jurnal siswa pertemuan ketiga terlampir no.19, beberapa siswa menuliskan merasa puas dengan hasil posttest yang diterima,
adapula yang menuliskan meresensi novel merupakan pengalaman pertama yang sangat mengesankan, dengan teknik memotong dan merekatkan sangat
mempermudah dalam membuat resensi. Sebelum menutup pembelajaran, guru bersama siswa mengingat kembali
mengenai materi tujuan meresensi sebuah buku fiksi dengan tujuan agar siswa tidak merasa apa yang dikerjakan bukanlah suatu pembelajaran menulis yang
tidak memiliki tujuan dan peran yang penting, namun sebaliknya.
9. Pengamatan observation Pertemuan Ketiga