49
nilai hasil posttest mereka yang mengalami perkembangan yang sangat pesat dibanding pretest yang dikerjakan pada pertemuan pertama. Hal senada juga
diungkapkan siswa dalam jurnal siswa pertemuan ketiga terlampir no.19, beberapa siswa menuliskan merasa puas dengan hasil posttest yang diterima,
adapula yang menuliskan meresensi novel merupakan pengalaman pertama yang sangat mengesankan, dengan teknik memotong dan merekatkan sangat
mempermudah dalam membuat resensi. Sebelum menutup pembelajaran, guru bersama siswa mengingat kembali
mengenai materi tujuan meresensi sebuah buku fiksi dengan tujuan agar siswa tidak merasa apa yang dikerjakan bukanlah suatu pembelajaran menulis yang
tidak memiliki tujuan dan peran yang penting, namun sebaliknya.
9. Pengamatan observation Pertemuan Ketiga
Pada kegiatan observasi ini, guru melihat bagaimana pemahaman siswa mengenai resensi novel melalui pertanyaan yang dilontarkan guru dan pendapat-
pendapat yang disampaikan siswa. Dalam kegiatan observasi terakhir ini, guru membagikan angket dan lembar observasi tingkah laku guru dalam mengajar yang
harus diisi oleh siswa dengan melakukan penilaian yang objektif atas proses yang dijalani dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga.
10. Refleksi Pertemuan Ketiga
Pada pertemuan ini guru dan siswa sama-sama melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang berlangsung, di mana letak kelemahan-kelemahan
dalam pembelajaran dari pertemuan pertama sampai ketiga. Guru pun mengungkapkan pujian dan ungkapan kebanggaan atas peningkatan hasil evaluasi
menulis resensi novel yang dicapai siswa. Siswa terlihat sangat antusias dan bergembira mengikuti pembelajaran
pertemuan terakhir tersebut. Kepuasan tergambarkan ketika mereka menerima hasil posttest yang dibagikan. Evaluasi hasil kemampuan siswa dalam resensi
berupa posttest menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa sudah mampu menulis resensi novel dengan baik. Hal ini terlihat dan ditunjukkan oleh hasil pekerjaan
mereka berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan. Dari deskripsi pelaksanaan tindakan, pelaksanaan tindakan pertemuan
pertama sampai ketiga, pengamatan pertemuan pertama sampai ketiga, dan
50
refleksi pertemuan pertama sampai ketiga di atas, dapat terlihat bahwa deskripsi pelaksanaan tindakan yang telah dirancang penulis berdasarkan skenario
pembelajaran telah terlaksana dengan cukup baik, meski terdapat beberapa pelaksanaan tindakan yang tidak sesuai dengan perencanaan. Ketidak sesuaian
yang tertulis pada pelaksanaan pertama sampai ketiga di atas dapat diatasi dengan baik, sehingga tidak mengganggu jalannya penelitian dan proses pembelajaran,
hal ini terlihat pada refleksi pertemuan pertama sampai ketiga. Dalam penelitian ini tahap pengamatan yang dilakukan peneliti berpatokan
pada pengamatan langsung melalui catatan lapangan guru, jurnal siswa, pengamatan tingkah laku siswa dan guru dalam pembelajaran, angket, dan
penilaian teman sebaya. Tahap-tahap pengamatan inilah yang membantu peneliti dalam melakukan refleksi pada setiap pertemuan.
C. Pemeriksaan Keabsahan Data