Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian Metode Penelitian

28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada pertengahan semester ganjil tahun pelajaran 20102011, pada tanggal 4, 5, dan 11 Oktober 2010 di SMA Plus Khadijah Islamic School, Jl. Batan No. 12 Cilandak- Lebak Bulus, Jakarta Selatan. 12440.

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Classroom Action Research Penelitian Tindakan Kelas, yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Pada hakikatnya tidak ada metode yang baik atau buruk. Metode itu sifatnya netral, karena baik buruknya suatu metode bergantung pada guru itu sendiri yang memakainya. Dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis menggunakan metode memotong dan merekatkan Cutting-Gluing yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis, khususnya dalam menulis resensi sebuah novel. Dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK, kegiatan dimulai dari kesadaran guru akan adanya sesuatu yang kurang maksimal dalam hasil pembelajaran. Hal tersebut mungkin terjadi karena beberapa faktor, di antaranya siswa kurang memahami apa yang dikemukakan guru, atau mungkin disebabkan oleh suasana kelas yang tidak kondusif. Hal ini kemudian dievaluasi untuk pertimbangan dan penyusunan perencanaan tindakan perbaikan, serta evaluasi tindakan perbaikan. Ada empat jenis penelitian tindakan kelas menurut Chein dalam M. Mega. N dan Kharina Islami Dewi 2009 di antaranya : 1. PTK Diagnostik Adalah penelitian yang dirancang untuk menuntun peneliti ke arah suatu tindakan. Dalam hal ini, peneliti mendiagnosa dan memasuki situasi yang terdapat di dalam latar penelitian. 2. PTK Partisipan 29 Suatu penelitian dikatakan sebagai PTK partisipan, apabila peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan pembuatan laporan. 3. PTK Empiris Ialah apabila peneliti berupaya melaksanakan suatu tindakan, kemudian membukukannya. Pada prinsipnya, proses penelitian ini berkenaan dengan penyimpanan catatan dengan pengumpulan pengalaman peneliti dalam pekerjaannya sehari-hari. 4. PTK Eksperimental Ialah apabila PTK dilaksanakan sebagai upaya menerapkan berbagai teknik dan strategi secara efektif dan efisien. Dalam kegiatan belajar mengajar yang diterapkannya, PTK ini peneliti dapat menentukan cara mana yang paling efektif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. 1 Berdasarkan keempat jenis PTK di atas, model PTK yang dipilih untuk penelitian ini adalah paritisipan. Model ini sesuai dengan model penelitian yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran menulis resensi novel dengan teknik memotong dan merekatkan, di mana peneliti akan ikut serta secara langsung dalam proses tersebut hingga akhir penyusunan laporan. Alim Umar dan Nurbaya Kaco 2008 mengungkapkan ciri-ciri perbedaan penelitian tindakan kelas dengan penelitian lain adalah sebagai berikut. 1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas memiliki masalah yang perlu diselesaikan. 2. Self Reflective Inquiry, yaitu penelitian melalui refleksi diri. PTK mempersyaratkan guru mengumpulkan data praktiknya sendiri melalui refleksi diri. Ini berarti guru mencoba mengingat kembali apa yang dikerjakannya di kelas, apa dampak tindakan tersebut bagi siswa, dan kemudian memikirkan mengapa dampaknya seperti itu. Guru mencoba menemukan kelemahan dan kekuatan dari tindakan yang dilakukannya, dan kemudian mencoba 1 M. Mega. N dan Khania Islami Dewi, Penelitian Tindakan Kelas, Bogor: Tregina, 2009, hlm. 30 memperbaiki kelemahan dan mengulanginya bahkan menyempurnakan tindakan yang sudah dianggap baik. 3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di kelas, sehingga fokus penelitian adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi. 4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus-menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan. 5. Dalam PTK dikenal adanya siklus pelaksanaan, berupa pola: perencanaan- pelaksanaan-observasi-refleksi. Keempat tahap tersebut merupakan satu siklus atau satu daur. Oleh karena itu, setiap tahap akan berulang kembali, hasil dari refleksi akan menjadi masukan pada perencanaan kembali untuk siklus berikutnya seperti pada gambar berikut ini.

C. Subjek Penelitian