Prinsip e-CRM Klasifikasi Aplikasi CRM

5. Melalui lingkungan e-CRM perusahaan memperoleh pengetahuan baru tentang kebutuhan dan minat pelanggan, serta terus meningkatkan konten dan pemrograman.

2.4.3 Klasifikasi Aplikasi CRM

Patricia Seybold Group dalam Turban et al., 2004 mengklasifikasikan aplikasi CRM menjadi tiga jenis, yaitu: a. Customer-facing applications Aplikasi ini meliputi semua area tempat pelanggan berinteraksi dengan perusahaan: call center, termasuk bagian help desk dan sales force automation. Aplikasi CRM semacam ini pada dasarnya mengotomatisasikan arus informasi atau mendukung para karyawan yang bekerja dalam area ini. b. Customer-touching applications Pada aplikasi ini, para pelanggan berinteraksi langsung dengan aplikasi.Aplikasi yang bernilai adalah layanan mandiri, manajemen kampanye dan aplikasi e-commerce umum. c. Customer-centric intelligence applications Aplikasi ini ditujukan untuk menganalisis berbagai hasil pemrosesan operasional dan penggunaan berbagai hasil dari analisis tersebut untuk meningkatkan aplikasi CRM.Pelaporan dan penggudangan data serta penggalian data, adalah topik yang utama dalam aplikasi ini. Turban et al., 2004 menambahkan kategori berikutnya dalam klasifikasi aplikasi ini: d. Online networking and applications Jaringan online merujuk pada berbagai metode yang menyediakan peluang untuk membangun hubungan personal dengan berbagai orang di bisnis tersebut.Ini meliputi ruang chatting dan daftar diskusi.

2.5 Konsep Dasar

CRM Value Chain CRM Value Chain atau Rantai Nilai Manajemen Hubungan Pelanggan merupakan model yang memberikan wawasan komprehensif yang mengupas lanskap CRM. Rantai nilai CRM menetapkan proses lima tahap utama untuk pengembangan dan penerapan strategi CRM Buttle, 2004. Model Rantai Nilai CRM adalah sebagai berikut: Gambar 2.2 Model Rantai Nilai CRM Terdapat lima tahapan utama dan empat kondisi pendukung pada model rantai nilai CRM tersebut. Kelima tahapan utama dari rantai nilai CRM tersebut mewakili fase urutan dari strategi CRM, yakni analisis, pengembangan, sumber daya, dan penerapan.Analisis portfolio pelanggan customer portfolio analysis dan keakraban dengan pelanggan customer intimacy merupakan kegiatan analisis utama. Pengembangan jaringan dan pengembangan proposisi nilai difokuskan pada pembangunan atau penguasaan sumber daya untuk menciptakan dan menyampaikan nilai kepada pelanggan.Selanjutnya pengelolaan siklus hidup pelanggan merupakan penerapan CRM dengan menguasai dan mempertahankan pelanggan, sekaligus mengembangkan nilainya. Tahapan utama ini dilakukan secara terus menerus dan saling ketergantungan antara kelima tahap tersebut Buttle, 2004. Kondisi pendukung rantai nilai terdiri atas empat kondisi yang masing- masing mempengaruhi tahapan rantai nilai CRM. Kondisi tersebut antara lain: a. Pimpinan dan Budaya Pimpinan maupun budaya organisasi sangat penting bagi keberhasilan penerapan CRM.Hal ini disebabkan oleh peran pimpinan dalam menentukan tujuan CRM pada organisasi, selain itu pimpinan juga berhak memprioritaskan program CRM yang dianggap lebih penting untuk diterapkan. Sedangkan budaya organisasi penting, sebab budaya ini yang membantu individu dalam memahami fungsi organisasi tersebut, sehingga