dilaksanakan dengan pedoman wawancara dan lembar angket yang berisi pertanyaan pada indikator minat belajar siswa.
3. Tinjauan tentang Pemahaman Konsep
a. Pengertian Pemahaman Konsep
Pemahaman merupakan
unsur terpenting
dalam sebuah
pengetahuan kognitif. Adapun taksonomi atau klasifikasi Bloom Winkel: 2004: 273-274 mengemukakan bahwa:
Ranah kognitif
cognitive domain
terbagi menjadi 6 yakni: pengetahuan
knowledge,
pemahaman
comprehension,
penerapan
application,
analisis
analysis,
sintesis
synthetis
dan evaluasi
evaluation.
Kategori-kategori ini disusun secara hierarki, sehingga menjadi taraf-taraf yang menjadi bersifat kompleks.
Pemahaman
comprehension
mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari.
Anderson dan Krathwol 2010: 44-45 mengemukakan bahwa siswa dapat dikatakan memahami bila mereka dapat mengkontruksi
makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan tulisan, maupun grafis, yang disampaikan melalui pembelajaran, buku atau layar
komputer. Siswa memahami ketika mereka menghubungkan pengetahuan “baru” dan pengetahuan “lama” mereka. Dasar untuk memahami adalah
pengetahuan konseptual. Dari beberapa pendapat di atas, peneliti menggunakan pengertian
pemahaman
comprehension
mencakup kemampuan untuk menangkap maknda dan arti dari bahan yang dipelajari. Kompetensi yang
ditunjukkan siswa dalam memahami definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, intiisi dari suatu materi dan kompetensi dalam melakukan
prosedur algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat. Salah satu pembelajaran konsep yang bisa dilakukan adalah mengemukakan fakta
yang berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari dan memberi kesempatan siswa untuk menemukan sendiri konsep tersebut.
b. Indikator Pemahaman Konsep
Proses-proses kognitif dalam kategori pemahaman seperti yang dikemukakan oleh Winkel 2004: 280 meliputi menerjemahkan,
menafsirkan, memperkirakan, menentukan, memahami, mengartikan atau menginterpretasikan. Berdasarkan hal tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut dengan mengambil kata kerja operasional perilaku: a.
Menerjemahkan Menerjemahkan merupakan proses kognitif berupa menjelaskan.
Proses kognitif menjelaskan berlangsung ketika siswa dapat membuat dan menggunakan model sebab akibat dalam sebuah sistem. Tugas-
tugas penalaran, penyelesaian masalah, desain ulang dan prediksi bisa digunakan untuk menilai kemampuan siswa dan menjelaskan.
b. Menafsirkan
Menafsirkan terjadi ketika siswa dapat mengubah informasi dalam satu bentuk ke bentuk yang lain. Format tes yang tepat dapat
berupa jawaban singkat dan pilihan ganda. Informasinya disampaikan dalam satu bentuk, dan siswa diminta untuk menyusun dan memilih
informasi yang sama dalam bentuk yang berbeda.