kehendak siswa untuk belajar, menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan pengalaman yang dimiliki siswa, menyediakan
lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif, menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar. Cara tersebut dapat meningkatkan
minat belajar siswa karena dalam penelitian ini akan menggunakan metode yang menarik yaitu metode
outdoor study
.
e. Cara Mengukur Minat Belajar
Mengukur atau mengetahui minat belajar siswa ada beberapa cara yang paling langsung adalah dengan menanyakan kepada siswa sendiri,
bisa denganP angket atau berbicara langsung dengan siswa, guru juga bisa memperhatikan siswa-siswa mana yang paling memperhatikan pelajaran.
Selain itu guru juga dapat merangsang keingintahuan siswa sehingga memberikan kesempatan siswa supaya tahu. Pengalaman keingintahuan ini
dapat dicocokkan dengan kemampuan kognitif siswa. Pertanyaan- pertanyaan yang menyangkut paradoks lawan asas dan kontradiksi juga
bisa merangsang keingintahuan siswa Sri Esti Wuryani D. 2006: 365. Dari pendapat Sri Esti Wuryani D, dalam penelitian ini peneliti
menggnakan cara yang digunakan dalam mengukur atau mengetahui minat belajar siswa yaitu dengan observasi, wawancara dan angket karena cara
tersebut merupakan cara yang paling langsung kepada siswa. Cara observasi, wawancara langsung dan melalui angket, peneliti dapat
mengetahui peningkatan minat belajar siswa. Observasi dilaksanakan pada saat
proses pembelajaran berlangsung, wawancara dan angket
dilaksanakan dengan pedoman wawancara dan lembar angket yang berisi pertanyaan pada indikator minat belajar siswa.
3. Tinjauan tentang Pemahaman Konsep
a. Pengertian Pemahaman Konsep
Pemahaman merupakan
unsur terpenting
dalam sebuah
pengetahuan kognitif. Adapun taksonomi atau klasifikasi Bloom Winkel: 2004: 273-274 mengemukakan bahwa:
Ranah kognitif
cognitive domain
terbagi menjadi 6 yakni: pengetahuan
knowledge,
pemahaman
comprehension,
penerapan
application,
analisis
analysis,
sintesis
synthetis
dan evaluasi
evaluation.
Kategori-kategori ini disusun secara hierarki, sehingga menjadi taraf-taraf yang menjadi bersifat kompleks.
Pemahaman
comprehension
mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari.
Anderson dan Krathwol 2010: 44-45 mengemukakan bahwa siswa dapat dikatakan memahami bila mereka dapat mengkontruksi
makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan tulisan, maupun grafis, yang disampaikan melalui pembelajaran, buku atau layar
komputer. Siswa memahami ketika mereka menghubungkan pengetahuan “baru” dan pengetahuan “lama” mereka. Dasar untuk memahami adalah
pengetahuan konseptual. Dari beberapa pendapat di atas, peneliti menggunakan pengertian
pemahaman
comprehension
mencakup kemampuan untuk menangkap maknda dan arti dari bahan yang dipelajari. Kompetensi yang
ditunjukkan siswa dalam memahami definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, intiisi dari suatu materi dan kompetensi dalam melakukan