berbicara, bersikap, dan raut muka. Konsep kekeluargaan terdapat hubungan antara guru dan siswa layaknya seperti orang tua dan anak atau
antar teman sehingga dapat mengeratkan hubungan emosional antar guru dan siswa.
Dari pendapat di atas, dalam penelitian ini peneliti menggunakan konsep proses belajar, konsep aktivitas di luar kelas, konsep lingkungan,
konsep eksperimentasi dan konsep kekeluargaan. Konsep proses belajar yang didasarkan atas konsep interdisipliner, konsep aktivitas di luar kelas
akan memperoleh dan menguasai beragam bentuk keterampilan dasar, konsep lingkungan bahwa makhluk hidup saling ketergantungan, dan
konsep lain yang sangat berarti dalam pembelajaran di luar kelas. Kelima konsep tersebut sangat penting digunakan dalam pembelajaran
outdoor study.
Konsep tersebut dapat direalisasikan dan di pegang teguh oleh guru yang akan mengadakan kegiatan pembelajaran
outdoor study
.
c. Tujuan Pokok
Outdoor Study
Kegiatan belajar di luar kelas memiliki tujuan pokok yang ingin
dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh Anna Farida, dkk 2012: 240-241 dengan belajar di luar kelas, maka
khasanah pengalaman dan pengetahuan siswa akan berkembang. Siswa memiliki kesempatan yang lebih bervariasi untuk mengikuti berbagai
petualangan belajar yang mengandung nilai filosofis, teoritis, sekaligus praktis. Pembelajaran akan lebih menyenangkan, menantang dan
menggembirakan.
Diperkuat oleh Adelia Vera 2012: 22-25 menyatakan tujuan pokok
outdoor study
antara lain; mengarahkan siswa untuk mengembangan bakat dan kreatifitas secara luas di alam terbuka, meningkatkan kesadaran,
apresiasi dan pemahaman terhadap lingkungan, mengembangkan potensi siswa menjadi manusia sempurna, menunjang keterampilan dan
ketertarikan, memberikan
kontribusi penting
dalam membantu
mengembangakan hubungan guru dengan murid, memanfaatkan sumber- sumber belajar dari lingkungan, agar siswa dapat memahami secara optimal
seluruh mata pelajaran. Dari pendapat di atas, dalam penelitian ini peneliti mengambil teori
tujuan metode
outdoor study
adalah untuk meningkatkan minat yang dapat dilihat dari faktor ketertarikan, perhatian, keaktifan dan keingintahuan. Jika
pembelajaran IPS hanya disampaikan di dalam kelas, maka pemahaan pada siswa terhadap pembelajaran IPS kurang yang terlihat dari hasil nilai
kognitif siswa. Maka untuk mencapai tujuan tersebut, guru memegang peranan yang sangat penting dalam mengontrol respons siswa. Tugas guru
yang terpenting
adalah membangkitkan
motivasi, menggerakkan,
mengarahkan, memperkuat tingkah laku siswa di luar kelas agar siswa menunjukkan minat, semangat dan ketekunan yang tinggi tanpa mengurangi
keseriusan dalam belajar siswa.
d. Kelebihan dan Kekurangan Metode
Outdoor Study
Mengajarkan pembelajaran kepada siswa di luar kelas memiliki arti penting yang sangat luas dan tidak bisa didapatkan di dalam kelas. Kegiatan
belajar di luar kelas berupaya memberikan semangat kepada siswa di dalam proses pembelajaran. Namun kegiatan ini memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangannya seperti yang dikemukakan di bawah ini. Kelebihan dari metode di luar kelas dikemukakan oleh Nana Sudjana
Ahmad Rivai 2010: 208 yakni: kegiatan belajar mengajar lebih menarik dan tidak membosankan sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi,
hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya konkret, bahan yang dipelajari lebih kaya,
faktual sehingga kebenarannya akurat, kegiatan belajar lebih komprehensif dan aktif sebab dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti bertanya, kerja
kelompok, mengamati, membuktikan, menguji fakta, sumber belajar menjadi lebih kaya, siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek
kehidupan yang ada di lingkungan sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan disekitarnya serta dapat mengarahkan sikap
menghargai alam dan kelestariannya. Kegiatan
outdoor study
juga memiliki beberapa kekurangan seperti yang disebutkan oleh Adelia Vera 2012: 47 yakni: siswa bisa keluyuran
kemana-mana, gangguan konsentrasi, kurang tepat waktu waktu akan tersita, pengelolaan siswa lebih sulit, bisa terserang panas dan dingin.
Kekurangan ini bisa muncul tetapi penanganannya mudah, guru perlu memberikan perhatian yang ekstra kepada siswa, membentuk siswa dalam
kelompok sehingga mudah mengawasinya, membuat peraturan tata tertib siswa selama di luar kelas, dan guru harus pandai memilih objek belajar.