21
www.kinerja.or.id
Modul Pengembangan Forum Multi Stakeholder FMS
Pendekatan dalam pelaksanaan paket program KINERJA berfokus pada tata kelola pemerintahan
governance, sehingga kegiatan intervensinya tidak hanya fokus pada sisi penyedia pelayanan,
namun juga pada sisi pengguna pelayanan. Pada sisi penyedia pelayanan, KINERJA akan
mempromosikan dan mendukung transparansi, partisipasi dan akuntabilitas pengelolaan pelayanan.
Pada sisi pengguna pelayanan, KINERJA akan memfokuskan upayanya untuk menguatkan
kapasitas masyarakat sipil dalam advokasi untuk menuntut perbaikan pelayanan publik. KINERJA
akan mendorong tumbuhnya dialog kedua belah pihak tersebut memalui FMS.
Belajar dari praktik baik dari beberapa pelayanan publik, khususnya di sektor kesehatan dan sektor
pendidikan, FMS dapat juga dilakukan untuk memperkaya wawasan dan mempercepat perbaikan
pelayanan kepada masyarakat. Bahan bacaan ini bermaksud memberikan gambaran secara umum
untuk menginisiasi dan mengembangkan forum multi stakeholder di kabupaten. Pelaksanaan di
tiap kabupaten tentu akan berbeda sesuai dengan dinamika daerah, sehingga perlu ada penyesuaian-
penyesuaian. Bagi daerah yang telah ada forum semacan ini, tidak harus melalui semua tahapan
proses seperti yang terurai dalam dokumen ini.
2. Pengertian FMS
Forum Multi Stakeholder adalah media atau ruang untuk mempertemukan para pemangku kepentingan
guna merespon isu-isu yang menjadi kepedulian bersama dan tujuan bersama. Anggota MSF
dapat berasal dari berbagai unsur kepentingan masyarakat individu dan atau kelompok baik dari
unsur eksekutif, legislatif, media, sektor bisnis, dan lain-lain. Pertemuan, diskusi dan forum bersama
antar pemangku kepentingan menjadi penting untuk mengembangkan proses dialogis dan
membangun kesadaran bersama serta melakukan aksi bersama. Dalam konteks pelayanan publik,
forum multi stakeholder ini merupakan proses dialogis antara penyedia pelayanan dan pengguna
pelayanan untuk mencapai suatu pelayanan publik yang berstandar,efektif, eisien, terjangkau dan
berwawasan gender.
Apa yang telah diupayakan oleh pemerintah selaku penyedia pelayanan publik serta apa
yang terjadi dan diharapkan masyarakat selaku pengguna pelayanan harus diupayakan ada titik
temu. Pertemuan dan forum juga akan menjadi ajang untuk menyepakati apa saja yang akan
dilakukan oleh masing-masing pelakuberbagi peran dan tanggungjawab, berbagi informasi, saling
mendukung dalam upaya perbaikan bersama. Pada tahap awal FMS, tidaklah harus merupakan
pertemuan formal, lokakarya atau bahkan merupakan organisasi atau lembaga formal. Namun,
bisa juga merupakan forum-forum terbatas yang informal. Pada tahapan lebih lanjut, FMS bisa saja
membentuk organisasi atau lembaga pelaksana didorong menjadi organisasi atau lembaga formal
jika memang diperlukan sesuai dengan dinamika dan kebutuhan lokal.
Dalam konteks program KINERJA, pemangku kepentingan adalah unsur-unsur dari masyarakat,
baik individu atau kelompok, eksekutif, DPRD,
I. Konsep Dasar Forum Multi Stakeholder FMS
22
www.kinerja.or.id
Modul Pengembangan Forum Multi Stakeholder FMS
media yang berkepentingan terhadap pelayanan publik sebagai berikut:
a. Kesehatan dasar, khususnya kesehatan ibu dan anak dengan fokus pada persalinan aman dan
inisiasi menyusu dini dan pemberian ASI eklusif b. Pendidikan dasar dengan fokus pada
manajemen berbasis sekolah, distribusi guru yang proporsional, dan penghitungan biaya
operasional satuan pendidikan c. Pengembangan iklim usaha lokal dengan fokus
pada pengembangan pelayanan perijinan terpadu satu atap dan tinjauan regulasi.
3. Alternatif Nama
Banyak pilihan nama yang dapat digunakan untuk menamai FMS dalam upaya peningkatan pelayanan
publik. Adapun alternatif nama-nama tersebut adalah sebagai berikut :
• Gugus Kerja • Jaringan
• Gerakan • Aliansi
• Koalisi • forum Kerja
• Komisi • Forum Peduli
• Front Kinerja mendorong untuk menggunakan nama-nama
sesuai dengan kearifan lokal.
4. Pentingnya FMS dalam upaya peningkatan pelayanan publik
Keberadaan dan peran FMS dalam pengelolaan pelayanan publik adalah penting dan strategis, lebih-
lebih dalam sektor pendidikan, sektor kesehatan dan sektor pengembangan ekonomi lokal. Peran FMS
dalam pengelolaan pelayanan ketiga sektor ini amat penting karena ketiganya adalah pelayanan publik
dasar yang secara minimum harus dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Penting dan strategisnya keberadaan FMS karena dengan terselenggaranya FMS para pemangku
kepentingan, baik selaku penyedia pelayanan maupun pengguna pelayanan, termasuk kelompok
perempuan dan marjinal, dapat berkomunikasi, berdialog dan berdiskusi untuk memberikan
kontribusi dalam rangka peningkatan pelayanan. Beberapa pertimbangan yang mendorong
pentingnya FMS dalam upaya peningkatan pelayanan publik, sebagai berikut :
a. Partisipasi adalah hak warga yang merupakan bagian dari hak asasi yang melekat dalam
diri setiap warga negara. Pengakuan hak ini terdapat dalam kovenan International dan
Peraturan Perundangan di Indonesia. b. Partisipasi masyarakat dan transparansi dalam
pemerintahan telah terbukti memberikan sumbangan yang signiikan terhadap
peningkatan pelaksanaan good governance dan kualitas pelayanan publik, mempermudah
pelaksanaan karena trust sudah terbangun.