Langkah Merencanakan Advokasi DASAR-DASAR ADVOKASI KEBIJAKAN PUBLIK

130 www.kinerja.or.id Modul Pengembangan Forum Multi Stakeholder FMS - Memetakan sekutu, dukungan komunitas, dan oposisi. Realitas yang sedang terjadi yang berpengaruh terhadap isu maupun terhdap tingkat kefektifan dari strategi. b Analisa Lingkungan internal - Sumberdaya apa yang dimiliki oleh organisasi dan bagaimana menggerakkannya - Akses terhadap pembuat kebijakan 4 Memilih Strategi dan Aksi - Apakah strategi yang dipilih efektif untuk mencapai sasarantujuan - Apakah melibatkan sekutu - Apakah akan mengecilkan lawan - Apakah cocok dengan gaya organisasi kita Matrik 1 : Pemetaan Target Advokasi Pembuat Kebijakan Formal Pembuat Kebijakan Informal Pihak yang Berpengaruh Matrik 2 : Pemetaan Target Advokasi Pembuat Kebijakan Formal Pembuat Kebijakan Informal Pihak yang Berpengaruh Sangat penting Agak penting Tidak penting Strategi 1: Pengembangan wacana kritis untuk mempengaruhi opini publik Tujuan 1 : ……………………………………………… No. Kegiatan KeluaranOutput Waktu Pihak yg terlibat akan dilibatkan 131 www.kinerja.or.id Modul Pengembangan Forum Multi Stakeholder FMS Strategi 2: Pengorganisasian Masyarakat Tujuan 2 : ……………………………………………… No. Kegiatan Keluaran Output Waktu Pihak yg terlibat akan dilibatkan Strategi 2: Pengorganisasian Masyarakat Tujuan 2 : ……………………………………………… No. Kegiatan Keluaran Output Waktu Pihak yg terlibat akan dilibatkan Strategi 3: Diplomasi Tujuan 3 : ……………………………………………… No. Kegiatan Keluaran Output Waktu Pihak yg terlibat akan dilibatkan Strategi 4: Legislasi Mendesakkan kebijakan Tujuan 4 : ……………………………………………… No. Kegiatan Keluaran Output Waktu Pihak yg terlibat akan dilibatkan 132 www.kinerja.or.id Modul Pengembangan Forum Multi Stakeholder FMS Strategi 5: Litigasi Pendampingan Hukum Tujuan 5 : ……………………………………………… No. Kegiatan Keluaran Output Waktu Pihak yg terlibat akan dilibatkan Topatimasang, Roem, et.al., eds “Merubah Kebijakan Publik: Panduan Pelatihan Advokasi untuk Organisasi Non Pemerintah” 133 www.kinerja.or.id Modul Pengembangan Forum Multi Stakeholder FMS

a. Pengertian

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah perencanaan. Namun dari berbagai referensi yang berbeda, terdapat pengertian yang berbeda pula. Namun jika mengacu pada konsep pembangunan, secara sederhana “perencanaan” dapat dideinisikan sebagai sebuah proses dalam penentuan tindakan atas pilihan-pilihan kegiatan dan sumberdaya untuk mencapai suatu tujuan di masa depan. Untuk memahami perencanaan, setidaknya terdapat 4 hal mendasar dalam perencanaan, yakni: 1 Memilih sejumlah kegiatan yang dibutuhkan atau diinginkan. 2 Menentukan sumberdaya untuk mendukung rencana dan tindakan. 3 Merumuskan tujuan secara tepat. 4 Memutuskan jangka waktu pencapaian tujuan. Dari penjelasan di atas, jika dikaitkan dengan perencanaan pembangunan daerah, maka deinisi perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai kelompok kepentingan stakeholder. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan dan mengalokasikan sumberdaya dalam rangka meningkatkan

3. TAHAPAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DAERAH

kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayahdaerah pada jangka waktu tertentu. Tujuan dari pembangunan daerah adalah untuk menciptakan suatu kehidupan masyarakat yang sejahtera, berkeadilan dan setara. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan sebuah rencana yang hendak dicapai, baik jangka panjang, menengah maupun jangka pendek. Perencanaan akan membahas hajat hidup masyarakat secara keseluruhan, maka disinilah masyarakat menjadi penting untuk terlibat agar kebutuhan prioritasnya dapat teralokasi dalam APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Perencanaan dan penganggaran merupakan dua proses yang terintegrasi dan tidak terpisahkan. Merujuk pada konsep perencanaan sebagai tindakan menentukan masa depan berdasarkan sumberdaya yang tersedia anggaran, maka perencanaan harus dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan anggaran. Jika perencanaan dilakukan tanpa penganggaran, maka yang terjadi, layaknya orang bermimpi atau mengkhayal. Hal yang sama jika penganggaran dilakukan tanpa perencanaan yang jelas, maka yang terjadi adalah pemborosan. Seberapa besarpun uang yang kita miliki tanpa kita memiliki rencana mau dikemanakan uang yang dimiliki, maka uang tersebut akan habis dengan tidak jelas. 134 www.kinerja.or.id Modul Pengembangan Forum Multi Stakeholder FMS

b. Tahapan perencanaan dan penganggaran serta pengawalannya:

Pengawalan terhadap perencanaan dan penganggaran dilakukan untuk menjamin hak-hak rakyat diakomodasi dalam dokumen perencanaan dan APBD. Kegiatan ini dilakukan pada setiap tahapan perencanaan mulai dari Musrenbang Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa, Musrenbang Kecamatan, Forum SKPD, Musrenbang KabupatenKota. Sementara dalam penganggaran, tahapan yang perlu dikawal adalah pada tahapan KUA dan PPAS, penyusunan RKA-SKPD, Pembahasan APBD dan Penetapan APBD. Berikut matrik perangkat pengawalan perencanaan dan penganggaran daerah: Agenda pemda dalam perencanaan dan penganggaran terurai dalam matrik berikut ….. Tahapan Aspek yang dikawal Apa yang bisa dilakukan oleh FMS Apa yang perlu disiapkan Musenbang DesaKelurahan Januari-Pebruari Persiapan : 1. Jangka waktu pengumuman jadual pelaksanaan dan aksesibilitas masyarakat untuk mengatahui jadual. 2. Penyusunan jadual pelaksanaan musrenbang sensitif terhadap waktu- waktu luang warga masyarakat. Dan responsif jender. 3. Tingkat keterlibatan masyarakat dan perempuan dalam rembug dusunRW. 4. Penyusunan dan penyelenggaraan musrenbang mengikutkan kelompok miskin dan responsif jender. 5. Pendaftaran peserta musrenbang memberikan peluang yang sama atau affermative action terhadap masyarakat miskin perempuan. Pelaksanaan : 1. Tingkat keaktifan peserta, memberikan kesempatan semua peserta yang hadir • Pendidikan politik masyarakat hak-hak warga dlm perencanaan penganggaran • Poverty Participatory Asessment • Asistensi Fasilitator Musrenbang - Daftar permasalahan dusunkampung - Membantu proses seleksi wakil peserta dusun - Diskusi calon utusanwakli dari dusun