125
www.kinerja.or.id
Modul Pengembangan Forum Multi Stakeholder FMS
a. Pengantar Berikir positif
Advokasi adalah sebuah upaya yang terorganisir dan sistimatis untuk merubah atau “menentang”
suatu kebijakan publik. Meskipun demikian tidak berarti bahwa semua politisi dan pembuat
kebijakan publik itu memang brengsek tanpa pandang bulu. Selalu saja ada di antara mereka
yang masih tetap baik, punya integritas dan pemihakan, tetapi belum mampu berbuat banyak
lebih karena struktur, iklim dan proses-proses politik belum memihak kepadanya. Advokasi
adalah justru bermaksud merubah sistem tersebut, bukan menyerang orang per orang
di dalamnya. Jadi, mengapa tidak mencoba membantu memberdayakan mereka yang pada
gilirannya, juga akan membantu? Ingat, kerja- kerja advokasi membutuhkan sebanyak mungkin
kawan sebagai sekutu mitra kerja. Bahkan ada yang bilang bahwa kegiatan advokasi adalah
juga seni bagaimana memperbanyak kawan, bukan justru sebaliknya memperbanyak lawan.
Karena, semakin banyak baik jika makin banyak pihak yang mendukung tuntutan dan memang
itulah gunanya melobi orang dan berkampanye dalam kegiatan advokasi. Kita harus percaya
bahwa sifat dasar manusia adalah dinamis dan cenderung untuk berubah ke arah yang lebih
baik. Lalu mulailah rencana advokasi dengan berbaik sangka dan pikiran positif bahwa masih
ada banyak champion-championpionir-pionir di pemerintahanDPRD maupun di masyarakat,
karena inti advokasi adalah merubah keadaan menjadi kearah yang lebih baik, bukannya untuk
2. DASAR-DASAR ADVOKASI KEBIJAKAN PUBLIK
menyalahkanmencari siapa yang salah ataupun untuk menghukum.
b. Beberapa deinisi advokasi
Advokasi sudah menjadi satu kosa kata baku dalam kamus organisasi-organisasi non
pemerintah atau organisasi masyarakat sipil OMS di Indonesia, bahkan di dunia, terutama
lebih dari satu dasawarsa terakhir. Namun, berbagai OMS yang mengaku melakukan
kegiatan advokasi juga meiliki berbagai pengertian yang beragam tentang apa yang
mereka maksud sebagai “advokasi” itu sendiri. Malah, pernah cukup lama OMS di Indonesia
mengartikannya semata-mata sebagai kegiatan pembelaan kasus atau beracara di peradilan
litigasi. Mungkin karena terpengaruh oleh padanan katanya dari bahasa Belanda :
advocaat, advocateur, yang tiada lain memang berarti pengacara hukum, pembela atau
peguam. Padahal, jika kita mengadopsi kata “advokasi”
itu dari bahasa Inggris, maka to advocate tidak hanya berarti “membela” to defend, tetapi juga
berarti “memajukan” atau “mengemukakan” to promote yang, dengan kata lain, juga berarti
berusaha “menciptakan” to create yang baru, yang belum ada lihat, antara lain, The Heritage
Dictionary of Cureent English, Oxford, 1958. Dengan kata lain, juga berarti melakukan
“perubahan” to change secara teorganisisr dan sistematis lihat: Richard Holloway, Establising