Pengertian KONSEP DAN KEBIJAKAN SERTA STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK

78 www.kinerja.or.id Modul Pengembangan Forum Multi Stakeholder FMS kualitas partisipasi dalam pembangunan, termasuk dalam upaya peningkatan pelayanan publik.

b. Tujuan membangun komitmen

Menumbuhkan kesadaran dan keyakinan bahwa upaya-upaya peningkatan pelayanan publik, setidaknya dalam sektor pendidikan, sektor kesehatan dan sektor pengembangan ekonomi lokal, itu penting dan merupakan kebutuhan, masuk akal serta perlu pengelolaan yang berkelanjutan.

c. Langkah dan cara-cara membangun komitmen

Tahap awal dalam implementasi program yang berbasis masyarakat adalah membangun komitmen. Dalam proses pengembangan masyarakat, tahap awal yang harus dilakukan oleh seorang fasilitator pengembangan masyarakat adalah persiapan sosial. Salah satu kegiatan dalam pengelolaan program yang berbasis masyarakat, adalah tahap persiapan sosial. Nah, membangun komitmen merupakan sub kegiatan yang harus dilakukan. Persiapan sosial mencakup pengenalan, mengetahui masalah yang dihadapi, dan penyadaran. 1 Pengenalan: Sebelum mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, pertama-tama yang harus dilakukan adalah mengenal masyarakat. Biasanya pengenalan dimulai secara informal dengan pimpinan formal, pimpinan informal, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh- tokoh agama, dan tokoh lainnya. Pengenalan dilakukan dengan sikap rendah hati, artinya harus ada kesanggupan untuk mendengar dan belajar dari masyarakat. Walaupun ada kecenderungan masyarakat beranggapan bahwa petugas atau fasilitator itu tahu segalanya. Tetapi bagaimanapun harus mengabaikan dugaan mereka dengan sikap rendah hati dengan selelu mengatakan bahwa fasilitator masih perlu belajar banyak dari masyarakat. Janganlah membawa konsep-konsep atau bahkan menganggap fasilitator sudah lebih tahu apa yang dibutuhkan masyarakat. 2 Mengetahui Masalah: Fasilitator perlu mengetahui masalah dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Karena hanya atas dasar pengertian inilah dapat disusun program yang baik, artinya memenuhi kebutuhan masyarakat dan dalam pelaksanaan didukung masyarakat. Janganlah fasilitator, atas anggapan bahwa dia lebih tahu apa yang dibutuhkan masyarakat, kemudia menyusun program perbaikan tanpa mempertimbangkan apakah masyarakat sudah membutuhkan terhadap pelayanan-pelayanan yang akan dikembangkan.