Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan

76 www.kinerja.or.id Modul Pengembangan Forum Multi Stakeholder FMS dilaksanakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi KPK, hasil-hasil Penilaian Inisiatif Anti Korupsi PIAK oleh KPK, Pedoman Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dengan Metode Partisipasi Masyarakat Permen PAN Nomor 13 tahun 2009, Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik Permen PAN Nomor 25 tahun 2006 dan Pedomanpanduan “Services Exellence” yang diterbitkan oleh lembagakonsultan jasa pelayanan ternama. Terkait dengan strategi di atas Inspektorat Jenderal KKP berupaya mendorong akselerasi pencapaian tujuan dengan berperan sebagai consulting partner dan fasilitator bagi unit Eselon I lainnya. PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK Nasional Makro S T R A T E G I Target 1. Meningkatkan kualitas pelayanan. 2. Meningkatkan Jumlah Unit layanan yang berstandar internasional. 3. Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat. Program 1. Penerapan Standar Pelayanan. 2. Penerapan SPM di PemkabPemkot. 3. Partisipasi Masyarakat. Internasional Mikro ............... 77 www.kinerja.or.id Modul Pengembangan Forum Multi Stakeholder FMS Strategi lain yang juga perlu diterapkan oleh penyelenggara pelayanan, yaitu melakukan perubahan pola pikir mindset dari petugas yang berkuasa menjadi petugas yang harus melayani pengguna jasa masyarakat dengan sebaik-baiknya dan menghilangkan sikap arogansi. Dalam konsep pelayanan publik, kesibukan suatu unit kerja melayani pengguna jasa bukanlah ukuran bahwa unit kerja tersebut telah memberikan “Pelayanan Prima”. Pelayanan prima terwujud apabila pelayanan berjalan lancar dan tidak ada keluhanpengaduan complaint dari pengguna jasa pelayanan. Dengan kata lain keberhasilan penyelenggaraan pelayanan publik ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima layanan masyarakat. Kepuasan masyarakat dicapai apabila masyarakat memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan. Oleh sebab itu penyelenggara pelayanan disarankan secara berkala wajib melakukan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat untuk mengetahui kinerja pelayanannya, misalnya kepuasan terhadap pelayanan kesehatan, pendidikan dan atau perijinan. Internet……. Marsono, Peneliti Madya pada Pusat Kajian Manajamen Pelayanan LAN dalam : REFORMASI PELAYANAN PUBLIK DI DAERAH: DALAM KERANGKA MEMBANGUN GOOD LOCAL GOVERNANCE

a. Pengertian

Komitmen adalah janji atau tanggungjawab untuk melakukan sesuatu. Membangun komitmen adalah menumbuhkan janji atau tanggungjawab kepada satu atau beberapa pihak untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini proses peningkatan pelayanan publik, antara lain dalam sektor pendidikan, sektor kesehatan dan sektor pengembangan ekonomi lokal.

4. Membangun Komitmen

Membangun komitmen harus dilakukan pada tahap awal dalam implementasi program. Mengapa membangun komitmen itu penting? Karena komitmen itu merupakan modal awal untuk menumbuhkan kemauan, kesanggupan dan kesiapan untuk memulai sebuah program atau kegiatan. Selain itu dengan terbangunnya komitmen akan memberikan jaminan terhadap 78 www.kinerja.or.id Modul Pengembangan Forum Multi Stakeholder FMS kualitas partisipasi dalam pembangunan, termasuk dalam upaya peningkatan pelayanan publik.

b. Tujuan membangun komitmen

Menumbuhkan kesadaran dan keyakinan bahwa upaya-upaya peningkatan pelayanan publik, setidaknya dalam sektor pendidikan, sektor kesehatan dan sektor pengembangan ekonomi lokal, itu penting dan merupakan kebutuhan, masuk akal serta perlu pengelolaan yang berkelanjutan.

c. Langkah dan cara-cara membangun komitmen

Tahap awal dalam implementasi program yang berbasis masyarakat adalah membangun komitmen. Dalam proses pengembangan masyarakat, tahap awal yang harus dilakukan oleh seorang fasilitator pengembangan masyarakat adalah persiapan sosial. Salah satu kegiatan dalam pengelolaan program yang berbasis masyarakat, adalah tahap persiapan sosial. Nah, membangun komitmen merupakan sub kegiatan yang harus dilakukan. Persiapan sosial mencakup pengenalan, mengetahui masalah yang dihadapi, dan penyadaran. 1 Pengenalan: Sebelum mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, pertama-tama yang harus dilakukan adalah mengenal masyarakat. Biasanya pengenalan dimulai secara informal dengan pimpinan formal, pimpinan informal, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh- tokoh agama, dan tokoh lainnya. Pengenalan dilakukan dengan sikap rendah hati, artinya harus ada kesanggupan untuk mendengar dan belajar dari masyarakat. Walaupun ada kecenderungan masyarakat beranggapan bahwa petugas atau fasilitator itu tahu segalanya. Tetapi bagaimanapun harus mengabaikan dugaan mereka dengan sikap rendah hati dengan selelu mengatakan bahwa fasilitator masih perlu belajar banyak dari masyarakat. Janganlah membawa konsep-konsep atau bahkan menganggap fasilitator sudah lebih tahu apa yang dibutuhkan masyarakat. 2 Mengetahui Masalah: Fasilitator perlu mengetahui masalah dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Karena hanya atas dasar pengertian inilah dapat disusun program yang baik, artinya memenuhi kebutuhan masyarakat dan dalam pelaksanaan didukung masyarakat. Janganlah fasilitator, atas anggapan bahwa dia lebih tahu apa yang dibutuhkan masyarakat, kemudia menyusun program perbaikan tanpa mempertimbangkan apakah masyarakat sudah membutuhkan terhadap pelayanan-pelayanan yang akan dikembangkan.