23
www.kinerja.or.id
Modul Pengembangan Forum Multi Stakeholder FMS
c. Releksi pengalaman programproyek-proyek terdahulu yang tidak atau kurang partisipatif
menimbulkan kegagalan. d. Pelaksanaan partisipasi terbukti meningkatkan
kepercayaan masyarakat. e. Partisipasi, termasuk dari kelompok perempuan
dan marjinal akan menjamin keberlanjutan f. FMS atau pelibatan multi stakeholder
adalah salah satu perwujudan dari partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pembangunan,
termasuk dalam pelayanan publik.
5. Tujuan Pengembangan FMS
Secara umum, pengembangan FMS ini bertujuan agar terjadi peningkatan mutu pelayanan publik
melalui transparansi, akuntabilitas dan partisipasi pengelolaan pelayanan. Adapun secara khusus
bertujuan : a. Membangun kesepahaman lintas pelaku dan
pemangku kepentingan LSM, pemerintah daerah dan pemerhati pelayanan publik
terhadap perbaikan kinerja pelayanan di disektor kesehatan, pendidikan, dan perbaikan iklim
usaha b. Membangun komitmen dan kebersamaan multi
stakeholders untuk bersama-sama sebagai tim mendukung berbagai upaya peningkatan
pelayanan program kesehatan ibu dan anak, manajemen pendidikan, dan perbaikan iklim
usaha c. Bersama-sama menyepakati hal-hal yang
menjadi tolok ukur perbaikan kinerja pelayanan publik khususnya dalam pelayanan kesehatan
ibu dan anak, manajemen pendidikan dan perbaikan iklim usaha.
d. Mengorganisasikan berbagai pemangku kepentingan dalam mengupayakan perbaikan
pelayanan kesehatan ibu dan anak, manajemen pendidikan, dan perbaikan iklim usaha.
6. Tugas dan Fungsi FMS
Tugas dan fungsi FMS sangat bervariasi sesuai dengan tahapan dan dinamika lokal yang terjadi.
Namun secara umum peran dan fungsi FMS adalah sebagai berikut:
a. Tugas
1 Mengupayakan agar forum dapat menjadi pusat informasi masyarakat tingkat
kabupatenkota. 2 Memfasilitasi jaringan komunikasi, dan
koordinasi antar pemangku kepentingan di tingkat kabkota.
3 Memberikan alternatif-alternatif solusi terkait dengan isu tentang pengelolaan sekolah
4 Merevitalisasi institusi adat atau forum yang telah ada.
5 Menjadi alat pendidikan kritis wargamedia pembelajaran learning center di tingkat
kabkota. 6 Menjadi solidarity makers warga dan forum-
forum di tingkat kabkota. 7 Memantau pelayanan pendidikan dan
mengawal kepentingan warga. 8 Advokasi kebijakan untuk perbaikan
layanan pendidikan.