Beberapa deinisi advokasi DASAR-DASAR ADVOKASI KEBIJAKAN PUBLIK

126 www.kinerja.or.id Modul Pengembangan Forum Multi Stakeholder FMS and Running An Advocacy NGO: A Handbook, PACT, Lusaka, 1999. Masih ada beberapa deinisi tentang advokasi ini antara lain: - Advokasi adalah usaha-usaha terorganisir untuk membawa perubahan-perubahan sistematis dalam kebijakan tertentu, regulasi, atau pelaksanaanya Muthia Ganie Rochman - Advokasi adalah upaya terorganisir maupun aksi yang merupakan sarana- sarana demokrasi untuk menyususn dan melaksanakan undang-undang dan kebijakan yang bertujuan menciptakan sebuah masyarakat yang adil dan merata institut advokasi, Washington DC - Tujuannya adalah mengubah cara- cara dimana kekuasaan, sumberdaya dan pandangan-pandangan dibentuk, dikonsumsi dan disebarkan pada level global, sehingga orang-orang maupun lembaga-lembaga dinegara selatan memperoleh kesempatan lebih realistis untuk mengontrol pembangunan mereka sendiri. Michael Edwards - Advokasi berintikan warga adalah sebuah proses politis terorganisir yang melibatkan upaya-upaya terpadu masyarakat untuk mengubah kebijakan, praktek, gagasan, dan nilai-nilai yang melangengkan ketidakadilan, ketidaktoleranan, dan sikap eksklusif. Pedoman aksi untuk advokasi dan partisipasi warga, Institut untuk Studi-studi Pembangunan c. Mengapa perlu advokasi? Advokasi cenderung diartikan sebagai kegiatan untuk menjatuhkan, menggulingkan penguasa atau memitnah kelompok tertentu. Seiring dengan perkembangan dewasa ini pengertian advokasi mengalami pergeseran arti luas berkaitan dengan berbagai upaya yang terorganisir, sistimatis dalam bentuk pendampingan, pengorganisasian, pembelaan dan pemberdayaan masyarakat untuk mempengaruhi, mendesakkan perubahan kebijakan terkait dengan pelayanan publik. Berbicara tentang sdvokasi kebijakan untuk pelayanan publik adalah advokasi dalam proses manajerial penyelenggaraan pelayanan publik, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi. Selain hal-hal di atas, ada beberapa kondisi yang mendorong perlunya advokasi kebijakan untuk pelayanan publik ini perlu dilakukan, yaitu : - Kebijakan-kebijakan dalam pelayanan publik yang dihasilkan penyelenggara negara belum sepenuhnya mengakomodasi aspirasi dan kebutuhan masyarakat. - Proses pengelolaan pelayanan publik masih cenderung top down, tidak partisipatif, transparan dan akuntabel. - Alokasi anggaran untuk pelayanan publik relatif belum berorientasi pada kebutuhan masyarakat banyak. - Relasi kuasa didominasi oleh kelompok tertentu atau kelompok penguasa. - Lemahnya kesadaran masyarakat menggunakan hak-haknya atas pelayanan 127 www.kinerja.or.id Modul Pengembangan Forum Multi Stakeholder FMS publik informasi, partisipasi, manfaat dan kontrol d. Apa mandat Mengapa harus ada OMS? Salah satu unsur terpenting bagi Organisasi Masyarakat Sipil OMS yang mempersiapkan diri melakukan advokasi adalah memiliki suatu visi yang jelas dan bagaimana pihak lain dapat memahami dan menghargai apa yang dikerjakan dan diperjuangkan oleh OMS tersebut. Suatu visi yang dapat dipahami dan diterima oleh pihak lain sebagai visi bersama pula. Suatu visi bersama yang dirumuskansecara jelas akan melahirkan himpunan tenaga, momentum dan kekuatan yang akan membantu semua yang terlibat dalam kegiatan advokasi untuk tetap teguh pada sikap dan keberpihakannya kepada masyarakat luas. Memiliki suatu visi adalah memiliki harapan akan suatu masa depan yang lebih baik. Hal ini kelihatannya sudah cukup jelas difahami banyak orang selama ini, tetapi ternyata sedikit sekali OMS selama ini yang secara sistematis memikirkan perubahan-perubahan sosial jangka panjang semacam itu. Banyak OMS selama ini biasanya lebih sibuk memikirkan masalah- masalah yang terjadi saat ini dan melakukan kegiatan-kegiatan untuk memecahkan masalah- masalah sesaat tersebut. Jika OMS memang ingin melakukan advokasi, maka mereka terlebih dahulu harus merumuskan dengan gamblang: perubahan-perubahan apa saja yang mereka inginkan terjadi di masa depan, dan bagaimana caranya mereka akan mengarah ke sana? Termasuk di dalammya bagaimana OMS dapat berperan dalam upaya-upaya untuk memperkuat dan pelembagaan partisipasi publik dalam pelayanan publik dan mendorong kualitas pelayanan publik dalam pemenuhan hak-hak dasar warga. Adapun hak-hak dasar warga negara 10 hak dasar adalah sebagai berikut: 1 Pemenuhan Hak atas Pangan 2 Pemenuhan Hak atas Layanan Kesehatan 3 Pemenuhan Hak atas Layanan Pendidikan 4 Pemenuhan Hak atas pekerjaan dan berusaha 5 Pemenuhan Hak atas Perumahan 6 Pemenuhan Hak atas Air Bersih-Aman dan Sanitasi yang baik 7 Pemenuhan Hak atas Tanah 8 Pemenuhan Hak atas Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup 9 Pemenuhan Hak atas Rasa Aman 10 Pemenuhan Hak atas Berpartispasi

e. Hasil akhir kerja advokasi Kebijakan

Jika apa yang disebut sebagai kegiatan atau program advokasi oleh banyak OMS selama ini dipelajari dengan cermat, maka akan segera tampak satu hal yang sama, yakni dalam sasaran kegiatan atau programnya. Mulai dari rangkaian unjuk rasa para mahasiswa atau kelompok-kelompok buruh, aksi protespetani, selebaran-selebaran kepada kalayak, acara- acara jumpa pers dan pernyataan sikap suatu organisasi atau jaringan kerjabeberapa organisasi, seminar dan diskusi para pakar, semuanya pada dasarnya ditujukan terhadap suatu kebijakan tertentu dari pemerintah yang