Variabel penelitian Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian acak lengkap pola searah. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia, Hayati Imono dan Farmakologi- Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Variabel penelitian

a. Variabel utama 1 Variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perlakuan hewan uji dosis glibenklamid dan ekstrak etanol daun Artocarpus altilis Park. Fosberg. 2 Variabel tergantung. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kadar glukosa darah yang diolah menjadi kurva kemudian dihitung nilai LDDK 0-14 dan gambaran histologis pankreas tikus. b. Variabel pengacau 1 Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah hewan uji yang digunakan adalah tikus jantan Artocarpus altilis Park. Fosberg dan glibenklamid secara per oral, Wistar dengan berat badan 120-160 g dan umur 1,5-2 bulan, jalur pemberian streptozotosin secara intraperitonial, ekstrak etanol daun jumlah asupan makanan sebesar 40 ghari dan jumlah asupan minum sebesar 120 mLhari dengan waktu pengambilan cuplikan darah pada hari ke-0, 4, 7 dan 14. 2 Variabel pengacau tak terkendali. Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah keadaan patologis dari hewan uji yang digunakan dan stabilitas streptozotosin. 2. Definisi operasional a. Daun Artocarpus altilis Park. Fosberg Daun Artocarpus altilis Park. Fosberg adalah daun segar berwarna hijau, tidak berlubang dan tidak terlalu tua dan muda diambil daun yang berada tidak dipangkal dan diujung batang yang diperoleh pada bulan November 2013 dari Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul, DIY b. Ekstrak etanol daun Artocarpus altilis Park. Fosberg Ekstrak etanol daun Artocarpus altilis Park. Fosberg adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia daun Artocarpus altilis Park. Fosberg menggunakan metode ekstraksi. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan pelarut etanol 96. Proses maserasi dilakukan selama 5 hari dan remaserasi dilakukan selama 2 hari. c. Kadar glukosa darah tikus Kadar glukosa darah tikus adalah banyaknya glukosa di dalam darah tikus setelah dipuasakan selama 12 jam. Pengukuran kadar glukosa darah tikus menggunakan metode enzimatik GOD-PAP. Dimana tikus dikatakan hiperglikemia apabila kadar glukosa darah lebih dari 200 mgdl setelah 72 jam diinduksi streptozotosin. d. Nilai LDDK 0-14 glukosa darah Nilai LDDK 0-14 glukosa darah adalah nilai yang menggambarkan jumlah kadar glukosa darah dalam darah setelah tikus dipuasakan 12 jam kemudian diukur kadar glukosa darahnya. Nilai LDDK 0-14 dihitung pada rentang waktu hari ke-0, 4, 7 dan 14 yang dihitung dengan menggunakan metode trapezoid. Peningkatan nilai LDDK 0-14 menunjukkan efek hiperglikemia. e. Gambaran histologis pankreas Gambaran histologis pankreas adalah gambaran keadaan dari struktur jaringan organ pankreas secara detail dengan menggunakan mikroskop. Gambaran histologis pankreas akan mengalami perubahan apabila terinduksi streptozotosin. Tikus dibedah pada hari ke-14 kemudian diamati gambaran histologis pankreas tikus.

C. Bahan Penelitian

Dokumen yang terkait

Penggunaan Berbagai Jenis Kompos Terhadap Pertumbuhan Sukun (Artocarpus communis Forst ) Pada Daerah Tangkapan Air Danau Toba, Kecamatan Haranggaol Horison

0 68 50

Karakterisasi Simplisia Dan Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus Altilis (Park.) Fosberg)

11 73 109

Pertumbuhan Stek Akar Sukun (Artocarpus communis Forst.) Berdasarkan Perbedaan Jarak Akar Dari Batang Pohon

4 84 47

Peningkatan Kelarutan Fraksi Etil Asetat Daun Sukun Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg dengan Penambahan Polimer β-siklodekstrin Menggunakan Metode Pencampuran Kneading

5 15 70

KEMAMPUAN DIURETIK EKSTRAK ETANOL BUAH SUKUN (Artocarpus altilis) PADA TIKUS Kemampuan Diuretik Ekstrak Etanol Buah Sukun (Artocarpus Altilis) Pada Tikus.

0 2 13

PENGARUH PASTA GIGI EKSTRAK DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.) TERHADAP HAMBATAN Pengaruh Pasta Gigi Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Streptococcus mutans.

0 7 12

PENGARUH PASTA GIGI EKSTRAK DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.) TERHADAP HAMBATAN PERTUMBUHAN Pengaruh Pasta Gigi Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg.) Terhadap Hambatan Pertumbuhan Streptococcus mutans.

0 2 14

Pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) pada tikus terinduksi streptozotosin.

0 0 97

Pengaruh pemberian ekstrak etil asetat daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) pada tikus terinduksi streptozotosin.

1 8 97

EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL BUAH DAN DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

0 0 17