GOD akan mengkatalis oksidasi glukosa menjadi asam glukonat dan hidrogen peroksida. Hidorgen peroksida akan bereaksi dengan 4-amino-antipirin dan fenol
yang dikatalis oleh enzim peroksidase membentuk senyawa kuinonimin berwarna merah muda . Pembentukan senyawa berwarna merah muda ini membutuhkan
waktu 20 menit, dimana dengan waktu 20 menit reaksi antara glukosa yang terdapat dalam serum tikus dengan enzim yang terdapat dalam reagen dapat
berlangsung secara optimal Anonim b, 2012. Reaksi yang terjadi dapat dilihat dibawah ini:
Glukosa + O
2
+ 2 H
2
O
GOD
asam glukonat + H
2
O
2
2 H
2
O
2
+ 2,4-dikloro phenol + 4-aminoantipirin
POD
quinonimine + 4H
2
O Anonim b, 2012
J. Pewarnaan Hematoksilin dan Eosin
Pewarnaan Hematoksilin dan Eosin HE adalah jenis pewarnaan rutin yang paling umum dipakai. Prosedur ini digunakan dalam proses pembuatan
preparat histopatologi dari berbagai spesies hewan sakit atau mati dan memerlukan pemeriksaan hispatologi untuk peneguhan diagnosis hewan yang
bersangkutan Muntiha, 2001. Pewarnaan ini digunakan untuk mewarnai jaringan. Prinsip dari pewarnaan ini adalah inti yang bersifat asam akan menarik
zatlarutan yang bersifat basa sehingga berwarna biru. Sitoplasma bersifat basa akan menarik zatlarutan yang bersifat asam sehingga berwarna merah Mulyatno,
2002. Menurut Mulyatno 2002 pada pewarnaan HE ada beberapa tahapan, yaitu:
1. Deparafinisasi, bertujuan untuk menghilangkanmelarutkan parafin yang
terdapat pada jaringan dengan menggunakan xylol. 2.
Rehidrasi, bertujuan untuk memasukkan air ke dalam jaringan. Air akan mengisi rongga-rongga jaringan yang kosong dengan menggunakan alkohol
absolut, alkohol 90 dan alkohol 80. 3.
Pewarnaan I, bertujuan untuk memberi warna pada inti dan sitoplasma pada jaringan dengan menggunakan hematoxylin.
4. Differensiasi, bertujuan untuk mengurangi warna biru pada inti dan
menghilangkan warna biru pada sitplasma dengan menggunakan HCl 0,6. 5.
Blueing, bertujuan untuk memperjelas warna biru pada inti sel dengan menggunakan lithium carbonat 0,5.
6. Pewarnaan II, bertujuan untuk memberi warna merah pada sitoplasma sel
dengan menggunakan eosin. 7.
Dehidrasi, bertujuan untuk menghilangkan air dari jaringan dengan menggunakan alkohol 80, alkohol 90 dan alkohol absolut.
8. Mounting, bertujuan untuk mengawetkan jaringan yang telah diwarnai
dengan menggunakan entelancanada balsem. Jaringan yang telah diwarnai, akan awet lebih dari 5 tahun.
K. Landasan Teori
Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang
dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan sekresi
insulin Anonim a, 2010. Kekurangan insulin atau defisiensi insulin mengakibatkan penyerapan glukosa dari peredaran darah ke dalam sel terhambat
sehingga kadar glukosa dalam darah meningkat Indrowati dan Joko, 2008. Daun Artocarpus altilis Park. Fosberg mengandung flavonoid
7, 3′, 4′ trihidroksi flavonol dapat menurunkan kadar glukosa Kurniawan, 2013. Selain
itu, Le, et al., 2013 juga mengisolasi β-sitosterol-3-O-β-D-glucopyranoside yang
memiliki kemampuan antidiabetes. Menurut Coskun, Mehmet, Ahmet, and Sukru 2004 kuersetin dapat menurunkan radikal bebas dan melindungi sel Islet
Langerhans akibat induksi streptozotosin. Dalam penelitian Gustina 2012 menyatakan ekstrak etanol daun Artocarpus altilis memliki efek antidiabetik.
Menurut Chandrika, et al., 2006 dengan dosis 50 mgkgBB dapat memberikan efek antihiperglikemia pada tikus dengan pemberian ekstrak air panas daun
Artocarpus heterophyllus. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, dilakukan penelitian pankreokuratif dengan model antihiperglikemik dari daun Artocarpus
altilis Park. Fosberg dosis 50 mgkgBB, dan senyawa model streptozotosin. STZ merupakan analog dari glukosa toksik yang terakumulasi dalam sel
β pankreas melalui transporter glukosa GLUT2. Mekanisme toksisitas sel β pankreas melalui aktivitas alkilasi DNA Szkudelski, 2001 dan mendonorkan
nitrit oksida NO dan radikal hidroksi OH yang menghambat siklus Krebs dan menurunkan konsumsi oksigen mitokondria sehingga menyebabkan nekrosis sel β
pankreas Ramesh and Pugalendi, 2006; Lenzen, 2008. Degredasi sel yang terjadi setelah pemberian STZ akan nampak dalam 2-4 hari akibat adanya
pembengkakan pada pankreas dapat dilihat dari terjadinya peningkatan kadar
glukosa darah setelah 3 hari pemberian STZ sebagai parameter diabetes melitus Etuk, 2010. Penelitian ini termasuk penelitian akut dengan waktu pengamatan
selama 14 hari dan pengambilan cuplikan darah pada hari ke-0, 4, 7 dan 14. Senyawa flavonoid dapat bersifat sebagai antidiabetes karena flavonoid
mampu berperan sebagai senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas dan dapat menceg
ah kerusakan sel β pankreas yang memproduksi insulin Schroeter, Clinton, Jeremy, Robert, Enrique, and Catherine, 2002. Efek antihiperglikemik
adalah efek dari suatu senyawa dalam menyembuhkan dan mencegah lebih lanjut hiperglikemia akibat kerusakan dari sel β pankreas yang sudah terpapar radikal
bebas dalam jangka waktu tertentu.
L. Hipotesis